# pov pria
Gila..... Gila.. Gw nabrak siapa lagi ini, setan atau manusia. Gw baru aja pulang dari kantor ayah malah nambrak orang.
Tapi ko, dia berantakan banget ya?Astaga...in anak smp kan?! Cewek lagi,berantakan banget.
Gw langsung gendong anak ini dan masukin ke mobil yang bagian penumpang. Dan langsung tancap gas ke RS.Setibanya di RS banyk perawat yang lalu lalang, " suster..sus tolong ank ini?!" sambil serahin anak yang ada di gendongan gw ke suster itu
Tp ko? Suster itu kaget, seperti terlihat kenal sama anak ini. Anak itu langsung di bawa ke UGD dengan vasilitas yang lengkap dan canggih. What the?!! Anak ini langsung di masukin ke tempat yang terbaik, habis sudah tabungan gw.
Walau gw dari keluarga terkaya tapi gw gx suka bergantungan sama orang tua banget. Dan di sini gw, duduk sendiri sambil memikirkan nasib tabungan dan anak itu. Semoga dia gx parah banget, sumpah gw rasanya pengen nangis.
Memprihatinkan sekali dia, membayangin adik gw yang terlihat pakaian kacau dengan bau aneh yang terdapat di seragamnya seperti itu gx kuat gw.
Gw sampe gx sadar kalo gw nangis mikirin keadaan ank itu.Gw bener² sayang banget sama adik gw yang sama² cewek, sebenarnya dia itu kenapa??!!
Klutuk klutuk klutuk...!! ( suara sepatu hak tinggi 😅) drap drap drap...!!
Di lorong yang sepi ini terdengar suara sepatu yang semakin mendekat dan suara itu terdengar buru².
" Apa yang telah km lakukan ke anak sya?!!" dengan ekspresi menahan amarah , ucap pak tua ini yang sepertinya ayahnya.
" pah tenang..." dengan nada dan raut wajah yang cemas, kata ibu ini yang sudah terlihat kacau dengan air mata yang di mana mana.
Sreet??!! ( narik kerah baju)
"lo apain adik gw,jawab...?!" dengan nada yang tidak sabaran dan tangan yang sudah mencengkram kerah baju gw dengan keras , cewek kasar ini yang gw tebak kakak nya
" tunggu tunggu, ini bisa saya jelaskan yang sebenarnya..." jawab gw
" apa?!"
bener² ya, ini cwek.Kreet!? (Suara pintu terbuka)
Terdengar pintu terbuka dari ruang UGD tersebut. Dan keluarnya seorang dokter yang menanganinya
" permisi tuan Prayoga, bisa bicara sebentar" ucap dokter yang bernama Dokter Lisa.
"silahkan" ucap pak tua itu yang bernama Prayoga.
" nona Irene mengalami cidera ringan di kepala karena benturan dan beberapa luka lebam yang ada di sekujur tubuh. Serta luka lama yang belum sepenuhnya kering terbuka lagi."
Luka lama??!!
Hah???!! maksudnya apa ini ??? Memangnya kenapa dia???#pov Rena
Dek,kamu kenapa lagi?
Hiks..hikss maafin kakak,kamu punya kakak yang tidak becus jagain kamu,lagi lagi kamu harus masuk rumah sakit!?!Ya tuhan.... Kenapa ini semua kau berikan kepada adik ku... Batin ku menangis.
Aku hanya bisa menangis sambil duduk d kursi tunggu dan menutup wajah ku." Rena... Iren kita anak yang kuat, pasti dia bisa melewati ini semua" ucap bunda sambil memeluk diri ku, aku tau bunda bicara seperti ini demi menguatkan satu sama lain.
Dek, kakak yakin kamu anak yang kuat 😢😢
Rena pov end
" Terimakasih dok " ucap tuan Prayoga
" Apakah sudah bisa saya lihat keadaan anak saya, dokter" ucap nyonya Miera
" Silahkan nyonya, nona Irene sudah melewati pengobatan dan sudah bisa di jenguk, kalau begitu saya permisi dulu masih ada pasien yang menunggu saya "
" Terimakasih dok, silahkan " ucap nyonya Miera.
Berlalunya dokter tersebut, tuan Prayoga dan ny. Miera masuk secara bergantian ke ruangan tersebut.
" Kalau begitu kami permisi tuan, nyonya " ucap ke dua suster yang telah selesai menangani luka luar anak mereka.
" ya" ucap nyonya Miera.
Sementara itu di luar ruangan UGD.
" Sekarang gw minta penjelasan yang sebenarnya kenapa adik gw bisa seperti ini? " ucap Rena" Baiklah saya jelaskan, pertama mohon perkenalkan nama saya Damar Anjaskara dan saya bukan orang jahat yang anda maksud. Kedua saya menemukan adik anda di pinggir jalan sedang berlari dengan menundukan kepala dan mengarah ke jalan raya yang hampir tertabrak dengan mobil saya. Saat saya melihat keadaan dia, anak itu sudah pingsan dan baju seragamnya sangat berantakan dengan bercampur bau yang tak sedap, lalu saya gendong ke arah mobil saya dan langsung saya bawa ke rumah sakit terdekat dari lokasi itu. Dan selesai, saya tidak kenal dengan anda sekeluarga dan saya tidak ada berniat jahat dengan adik perempuan anda karena saya juga memiliki adik perempun juga, saya di sini paham dengan perasaan anda yang cemas dengan keadaan adik anda. Tapi saya mohon tenangkan diri dan dengarkan penjelasan yang ada dulu sebelum menuduh orang yang tidak²" setelah mendengar penjelasan Damar, Rena merasa bersalah karena bertindak sembrono menuduh tanpa bertanya dengan pasti kepada orang lain.
" Maaf saya telah menuduh yang tidak tidak, dan terimakasih banyak sudah menolong adik saya. Sekali lagi maaf dan terimakasih " ucap Rena dengan tulusnya.
" Iya tidak masalah , maaf saya tidak bisa lama menunggu di sini karena sedang ada janji dengan orang lain. Kalau begitu saya permisi dulu nona Rena " ucap Damar
" Baiklah silahkan, terimakasih tuan Damar" ucap Rena.
Setelah itu Damar langsung pergi menuju mobil yang ada di parkiran tersebut.
Tinggalah Rena yang menatap adik tersayangnya di samping tempat tidur Irene dengan perasaan hawatir yang besar dan rasa bersalah karena tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.
" Seharusnya kakak dateng ke sekolahan bersama mu tadi, dan mehadiri acara pelepasan tingkatan mu yang seharusnya berakhir baik dan berkesan. Bukan melihat mu tidur di atas kasur ini lagi, maafin kaka dek... hiks hiks..." ucap Rena dengan nada sedih dan teramat menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah aku mati?!!
RomanceKu tak tau, harus di belahan dunia mana lagi aku mencari yang seperti dirimu. - Hanabi Entahlah apakah ini bisa di bilang takdir atau apa? Tapi yang terpenting aku dan kamu satu,tak terpisahkan walau maut mencoba memisahkan kita. - Irene Maaf....bgt...