The Encounter

2 0 0
                                    

Darrel sibuk menemani Trevor Reiro, teman karibnya semenjak usia 10 tahun itu berkeliling aula pernikahan Sheila, sepupunya. Darrel tidak punya pilihan lain karena dia juga tidak bisa segera pulang setelah sesi makan malam dan bersulang selesai. Sementara Trevor mengagumi betapa banyaknya tamu terkenal yang datang, Darrel hanya diam dengan sesekali menanggapi dengan senyuman kecil. Tentu saja ada banyak orang-orang yang terkenal yang datang, ayah Sheila, -pamannya Morris, merupakan kepala bagian kemanan istana, yang membuat ada banyak tamu yang merupakan pejabat negara. "Bahkan raja dan ratu juga datang, hah?" tambah Darrel dalam hati saat melihat sepasang suami istri yang terlihat mencolok di seberang ruangan.

"Wah, baru kali ini aku melihat keluarga kerajaan sedekat ini!" kata Trevor ketika melihat ke arah raja dan ratu. "bahkan Vellya dari jauh juga terlihat cantik, ya. Di sekolah aku juga sering melihatnya, tapi baru kali ini aku melihatnya sedekat ini" tambah Trevor.

Darrel melihat ke cewek seusianya yang berdiri di samping yang mulia Ratu, mengenakan gaun tanpa lengan dengan rambut cokelat bergelombang yang dibiarkan terurai sampai pinggang. Rambutnya yang dikepang di poni dan ditarik ke belakang menyerupai patung dewi-dewi yang sering Darrel lihat di buku, membuat wajahnya yang kecil dan senyum cerianya terlihat. Ketika dia berjalan menyusul ibunya terlihat dia agak kerepotan dengan gaunnya karena dia terlihat hampir saja terjatuh.

"kau tidak pernah melihatnya sedekat ini? Walaupun kau satu sekolah dengannya?" Darrel menanggapi perkataan Trevor, masih melihat Vellya yang sudah berdiri tegak kembali, berpikir dalam hati insiden apalagi yang akan dialaminya.

"ah, dia selalu dikelilingi banyak orang. Aku tidak ingin terkenal mendadak karena berusaha mendekatinya." Balas Trevor

"cih," Darrel hanya mendecak. Memahami perkataan Trevor dengan pemikiran berteman dengan tuan Putri tidaklah mudah.

"hei.. apa maksud "cih" itu barusan? Kau tidak percaya akan kemampuanku berteman dengan para gadis? Aku ini pro dalam hal begituan... kau saja yang tidak tahu" ucap Trevor tak terima

Darrel hanya membalas dengan mengangkat bahu dan tersenyum kecil, memikirkan kembali bagaimana dia nanti yang akan menghabiskan masa sekolah menengahnya di sekolahnya yang baru—sekolahnya Trevor—alias sekolahnya Tuan Putri, alias orang populer dan cantik, alias harus dihindari..

Lamunan Darrel terhenti karena Trevor menepuk pundak kirinya dengan heboh,"Darrel... dia... dia... berjalan kearah kita!" katanya sambil berbisik dan menaruh senyum terbaik.

Darrel melihat kedepan dan menemukan tuan putri yang baru saja dibicarakan sedang berjalan kearah mereka didampingi Morris. Oh, bagus sekali. Apalagi yang diinginkan si tua Bangka itu kali ini? Darrel bertanya dalam hati. Padahal baru saja dia memikirkan untuk tidak terlibat dengan tuan Putri ini.

Pertanyaannya segera terjawab karena ternyata Morris ingin mengenalkan Vellya padanya. Trevor sudah nyengir-nyengir disampingnya ketika mereka bersalaman, dan cengirannya semakin lebar ketika Morris menyuruhnya berdansa dengan Vellya. Dengan tangan Vellya yang sudah berada pada lengannya dan Trevor yang menyemangati dengan mengacungkan kedua jempolnya, Darrel pun menghela nafas dan membawanya ke lantai dansa.

Tapi belum juga mereka mulai berdansa, Vellya tiba-tiba terjatuh ke depan (sepertinya kakinya menginjak bagian depan gaunnya) yang membuat Darrel bersyukur dia menyadarinya dengan cepat dan segera menahan Vellya agar tidak jatuh.

"Oke, hal bagus lainnya, aku memang tidak akan membuat malu Morris, tapi gadis ini yang akan membuatku malu dengan kelakuan cerobohnya ini." Pikir Darrel.

Vellya kembali hampir terjatuh ketika sesi dansa akan selesai, dan Darrel masih berhasil menyelamatkannya. Setelah setengah menyidir kemampuan dansa si Tuan Putri, Vellya terlihat kesal sekali padanya, dan pergi begitu saja. Yah, bukan Vellya saja yang merasa kesal, Darrel juga merasa kesal karena sedari tadi Vellya mengaku kalau dia adalah teman masa kecil Darrel. Pada saat mereka berdansa, Vellya terus-terusan meracau tentang Tizour –desa tempat rumahnya dan rumah neneknya berada—, danau Itsu tempat berenang favoritnya, Tobio –kuda yang dia miliki sewaktu kecil—sampai tentang tanda lahir sebesar kuku jempol di belakang siku kanannya. Yang terakhir sukses membuat Darrel berpikir Vellya benar-benar teman masa kecilnya, karena saat ini Darrel jelas-jelas menggunakan setelan yang menutupi tanda lahirnya itu, dan yang mengetahui hal ini hanyalah keluarga dekatnya dan Trevor. Tapi Darrel yakin sekali kalau dia tidak pernah bertemu Vellya sebelumnya. Apa yang membuatnya seyakin itu kalau Darrel adalah teman masa kecilnya?

Saat melihat Vellya menjauh darinya dan kembali pada ibunya, Darrel kembali mengingat bagaimana mata hijau Vellya dan bibir tipis yang berbalut lipstick merah itu memberinya berbagai ekspresi berbeda hanya dalam beberapa menit mereka berdansa. Matanya yang berkilat senang ketika dia merasa telah menemukan teman kecilnya (but, he's not, Darrel sure about that), alisnya merengut dengan bibir mengerucut ketika dia kecewa dengan perkataan Darrel bahwa dia bukan teman kecilnya, dan ekspresi menang dengan senyum terkembang ketika dia menyadari Darrel yang sempat kaget dia tahu tentang tanda lahirnya. Darrel merasa dia benar-benar harus mengingat rambut coklat bergelombang, bola mata hijau dan ekspresi nya ketika senang, karena mungkin saja Vellya memang teman masa kecilnya.

Yah, Darrel memang lupa masa kecilnya, lebih tepatnya, dia lupa apa saja yang dia lakukan ketika dia berumur 6 tahun sampai 8 tahun. Memori selama dua tahun itu entah mengapa terhapus begitu saja. Yang dia tahu, pada musim dingin ketika dia hampir berusia 9 tahun, dia terbangun di rumah Paman Morris di Tizour, mengetahui kalau dia terjatuh dan koma selama 5 bulan. Ayah ibunya meninggal dalam kebakaran di rumahnya sehari setelah dia jatuh koma, jadi Darrel diasuh oleh Morris sampai saat ini. Walaupun dia lupa 2 tahun dari bagian masa kecilnya, tapi Darrel masih mengingat dengan jelas memori-memori dengan orangtuanya, Darrel juga mengingat Trevor sebagai teman kecilnya. Jadi apakah Vellya merupakan bagian dari memorinya yang hilang itu? Darrel tidak tahu, tapi saat ini, dibandingkan memikirkan kembali masa lalu yang tidak akan kembali diingatnya, Darrel lebih khawatir bagaimana kehidupan sekolah barunya tahun ini.

Morris memutuskan untuk memindahkan sekolahnya ke Kingsway Academy di ibukota. Karena Kingsway Academy memiliki asrama, jadi Darrel tidak perlu khawatir dengan dimana dia makan dan tidur selama tiga tahun kedepan. Dengan adanya Trevor yang sudah bersekolah lebih dulu di Kingsway, Darrel tidak khawatir akan kehilangan kesenangan karena Trevor pasti selalu menemukan sesuatu untuk bersenang-senang. Yang dia khawatirkan adalah bagaimana dia bisa menghabiskan tiga tahun ini tanpa melukai seseorang. Dia sudah melakukannya di sekolahnya yang sebelumnya –di Tizour—dimana dia menyakiti hati banyak orang.

Ketika dia kembali ke sisi Trevor dan kembali mendengarkan ocehannya tentang acara pernikahan, Darrel hanya tersenyum, dan kembali memindahkan perhatiannya pada rangkaian acara yang sedang dilaksanakan. Dengan harapan dia bisa melupakan kekhawatirannya tentang masa kecilnya, masa lalunya dan masa depannya nanti.





"Yes, I may be naughty, I thought that unintentional hurt was harmless.."

Pray for Love_SWAGBOYS (OST Perfect Match)







aslinya ini satu chapter sama yang sebelumnya... tapi karena kebanyakan kubagi jadi dua deh.. semoga berkenan yaaa...

Our Precious MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang