1. Cindy

72 4 4
                                    

Adzan shubuh sudah mulai menggema
di telinganya. Tanpa menunggu lama
lagi gadis berambut panjang itu pun
langsung bangun dari tidurnya.

la duduk ditepi kasur untuk mengumpulkan semua nyawanya dan segera mengambil air wudhu lalu menunaikan ibadah sholat shubuh dengan khusyuk.

Setelah selesai menunaikan ibadah
sholat shubuh, dirinya segera mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Tanpa menunggu lama, kini seragam
sekolah sudah melekat di tubuhnya. Ia menatap sayu dirinya sendiri di pantulan cermin.

"I hope today will be fun."

Enam kata itulah yang pertama ia dilontarkan hari ini dari bibir mungilnya saat sedang bercermin.

"Cindy, sayang." Ketukkan dan panggilan wanita empat puluh tiga tahun itu membuat Cindy kembali sadar dari lamunannya. Dengan segera ia pergi dari hadapan cerminnya dan membukakan pintu untuk mamanya - Sarah

"Ada apa, ma?"

"Ayo sarapan." ajak Sarah.

Ia kembali ke kamar untuk mengambil tas ransel hitam miliknya.

"Mama bikin sarapan apa?" tanya Cindy.

"Mama bikin roti bakar selai coklat kesukaan kamu."

"Thanks ya mom." Ucap Cindy sambil memeluk Sarah dari samping.

Mereka berdua melenggang pergi
menuju meja makan yang letak nya tidak jauh dari kamarnya, karena rumahnya ini hanya terdapat satu lantai saja. Keduanya sarapan dalam diam, tak ada yang membuka suara. Cindy juga begitu menikmati roti bakar buatan mamanya.

Cindy melihat jam tangan cokelat yang melingkar di tangan putihnya. Cindy beranjak dan sedikit membereskan tempat makannya.

"Ma, Cindy pamit dulu."

Cindy mencium paksa tangan Sarah yang belum menyelesaikan sarapan nya.

***

Seorang perempuan sedang berdiri di depan gedung yang terlihat luas. Dia mengeratkan pegangannya pada tali tasnya dan mulai melangkah memasuki gedung tersebut.

Cindy memasuki gedung sekolah baru nya, banyak tatapan tidak enak yang Cindy dapat.

'ih itu anak baru ya?'

'ngga cantik-cantik amat sih'

'dih b aja'

'pindahan dari sekolah mana tuh'

'paling cuma anak karyawan biasa'

'beasiswa mungkin'

Cindy tidak mendengarkan ocehan mereka ia terus berjalan menyusuri koridor mencari ruang kepala sekolah.

Brukk

Tak sengaja Cindy menabrak pundak seorang laki-laki yang menurut Cindy wajah nya agak sedikit menyeramkan dan galak.

"Maaf" ucap Cindy spontan

"Lo punya mata nggak sih?!" balas nya sengit.

Setelah mengucapkan kalimat itu laki-laki itu langsung pergi tanpa mengucapkan kata maaf kembali pada Cindy.

"Galak amat" gumam nya.

Sesampainya didepan ruang kepala sekolah Cindy langsung mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Masuk" ucap seseorang dari dalam ruangan.

"Permisi pak" sapa Cindy sopan.

"Saya murid baru pak" jelas Cindy.

SATRIA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang