kisahku

159 72 26
                                    

Bagai air dan api yang hidup saling melengkapi tetapi tak kan pernah bersatu
....................

Adara Fredella Ulani Aegeart, perempuan berdarah Sunda dan Jawa yang tapi lucunya sama sekali tidak bisa bicara bahasa Sunda ataupun Jawa, merupakan seorang perempuan yang memiliki badan kecil mungil, bermata coklat turunan dari ayahnya , rambutnya coklat hanya sebatas bahu.

Sesuai namanya Aegeart, ia memiliki hobi melukis. Walaupun hanya seorang wanita biasa dia punya kelebihan, iya kelebihan untuk menjadi perasa, bisa dibilang amat cengeng. Berasal dari keluarga yang sangat mampu,tetapi hidupnya dijalani dengan sangat sederhana.
Sekarang Ara berumur 17 tahun, tepat nya kelas 3 SMA, dia sedang sibuk dengan ujian nasional yang akan ditempuh nya. tetapi bisa ia jalani dengan mudah saja karna dia mempunyai sahabat bernama Zi yang selalu ada disisi nya dari awal perjuangan nya menghadapi masa sekolah
........................

Abyan Nandana, pemuda tampan yang menjadi sahabat ku sejak memasuki SMA tubuhnya tinggi dengan rambut yang acak acakan layaknya model rambut jaman kini. Memiliki tahi lalat tepat di pinggir bibir manis nya yang menambah kemanisan di wajahnya yang rupawan

Dari kelas 10, kita memang sangat dekat bahkan banyak temanku menganggap kita adalah pasangan, mungkin karna Byan selalu mengusilkanku dan selalu menjadi teman pulangku waktu itu.

“By balikin ga pulpen gua,mo ngerjain mtk ini ih cepetan!” omel Ara sambil ngejar Byan.

“Mau? kejarlah Ra cemen amat lu” ujar Byan ngejek

“Ihh ambilin ga cepet gua bilangin Pak Dede ni”

“Berisik banget si kalian gua kawinin ni ah” kata Tasya, temen deketku yang selalu mencomblangkanku dengan Byan, udah jelas jelas kita cuma sahabat, ewh.

Pa Dede masuk kelas dan kelas pun menjadi sunyi, Byan pun mengembalikan pulpenku, aku yang hidungnya sudah merah seperti badut karena menahan tangisan.

“Lama lu ah Pak Dede dah masuk kan ih marah gua ama lu”,  Ara menahan emosi

“Maaf Ra sini gua bantuin nyalin dah, tas lu ke tempat gua dulu ngapa ni anak cengeng nyusahin” kata Byan yang masih jail dan ngejek

“BYAANN!” Ara kesal

“Dah lah gua pergi berisik bet kalian” geram Tasya yang langsung pergi ke tempat duduk Byan

Selama pelajaran matematika, mereka terus ribut seperti hari hari biasa. Bagi Byan, melihat wajah kesal Ara merupakan kesenangan tersendiri untuknya.Sebenarnya Byan telah memiliki rasa kepada Ara tetapi ia tidak ingin mengungkapkan karena menurutnya jatuh cinta kepada sahabat sendiri adalah hal yang paling bodoh dan tidak mungkin terjadi.
....................

Pilihan itu selalu bimbang, membuahkan keraguan, tanpa kepastian sama seperti kita, Byan

Tinggal sebulan lagi pensi akan berlangsung, saatnya siswa siswi SMA Merpati menunjukan dan menyiapkan bakat dan keterampilannya untuk ditampilkan di pensi nanti. Kelasku yaitu 12-A6 yang dibagi dalam beberapa kategori ada yang mengikuti drama, musik, dan tari.

“Assalamu'alaikun temen-temen siapa yang mau ikut drama, musik, tari ni? Sekretaris bantuin gua catet dong, oiya kita kebagian daerah Maluku jadi nanti ada dua orang yang jadi maskot kelas, nanti kelas didekor sesuai daerahnya, mohon kerjasama ya gais awas ya yang ga kerja gua pecat dari kelas ini” jelas Daniel, ketua kelas 12-A6 yang paling asik dah pokonya,selain itu dia juga banyak digemari anak cewe di sekolah karna tampan serta humoris.

“Ini yang mau tari siapa? lu mau ga Ra lu kan jago tarinya, yauda ah gua tulis ya” ucap Alana, sekretaris kelas yang bawel.

“Boleh boleh! Eh Tasya, Gina, Audrey, Qila ikut tari yu!” ajak Ara dengan antusiasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUNYAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang