Namaku Keyra
Saat ini aku duduk dikelas tiga sekolah menengah pertama Wibawa Kusuma. Sekolah yang khusus didirikan bagi anak-anak yang memiliki kelebihan uang alias tajir.
Kata ibu; biaya sekolahku dalam satu tahun bisa digunakan untuk membeli satu mobil BMW seri terbaru yang seperti biasanya dipakai oleh ibu untuk pergi ke salon atau arisan pribadi bersama teman-teman sosialitanya.
Karena sekolah ini elite, so..gak heran kalau semua anak-anak disini seperti anak-anak bertampang brend yang gaya hidupnya lebih mirip model merek berjalan, karena selain belajar, kerjaan mereka setiap hari pamer barang-barang brendit yang terkadang lebih besar harga kebanding otak pribadinya.
Kalau aku sendiri terlahir dari keluarga yang lumayan kaya. Ayah kerjaannya sebagai Direktur perusahaan terkenal, sedangkan ibu hanya ibu rumah tangga yang sibuk sama sosialitanya.
Sebagai anak tunggal atau satu-satunya dalam keluarga kecil ini, tentu aja ayah bakal selalu manjain aku dengan barang-barang bermerek, bukan berarti aku bodoh seperti anak-anak yang lain yang selalu paling pintar dalam urusan pamer harta keluarga.
Tapi semua yang aku miliki setiap tahun, adalah hadiah karena aku selalu menjadi rangking 1 atau paling jauh juga rangking 3.
Well, terkadang kepintaran yang aku miliki tidak gratis dan datang begitu saja. Semua ini juga karena ditambah dengan les-les tambahan yang sejak kecil sudah aku lakukan.
Hobby membaca buku wawasan juga menjadi salah satu nilai plus yang membuat otak aku lebih cepat berbobot kebanding anak-anak yang lain yang otaknya hanya diisi dengan buku komik atau gosip artis-artis korea yang lagi ngetrend.
Ayah dan ibu selalu mengingatkan aku untuk selalu belajar walau tidak pernah memintaku untuk menjadi juara kelas, tapi toh, aku selalu membuktikan mereka patut bangga dengan nilai dan rangking yang membuat aku selalu dapat beasiswa.
Sebagai hadiahnya, terkadang aku bebas memilih liburan luar negeri yang mana saja aku mau dan ayah akan setuju tanpa banyak basa basi ditambah bonus barang bermerek yang aku inginkan.
Kami sekeluarga tinggal dikawasan elite di jakarta. Kawasan yang setiap jengkalnya bernilai lebih dari gaji karyawan selama satu tahun.
Tentu saja mahal, karena tanah disini dibangun dengan merekramasi pantai sehingga setiap unit rumah disini memiliki pemandangan laut dan dermaganya sendiri.
Ayah memang kaya karena ia mendapatkan warisan ketika kakek dan nenek meninggal karena sebuah kecelakaan mobil yang ditumpanginya.
Ditambah dengan kesuksesannya sebagai Direktur, untuk usianya dibawah 40 tahun, ia pantas diakatakan orang muda yang kaya dan sukses.
Ibu dan ayah menikah muda, mereka berteman sejak kecil akan tetapi ayah pindah keluar negeri untuk kuliah disaat cinta di bangku sekolah itu bersemi.
Tak disangka setelah kembali dari luar negeri, ayah meminang ibu dengan cepat setelah mereka hanya berpacaran tak lebih dari satu tahun.
Yang ku dengar, itu karena permintaan kakek dari pihak ibu sudah hendak meninggal sehingga pesan terakhirnya adalah ingin ibu menikah dengan ayah, sebab kakek takut ibu yang telah kehilangan nenek tidak akan memiliki siapa pun yang menjaganya selain ayah bila kakek berpulang.
Sebagai anak berbakti, ibu pun menyanggupi. Mereka menikah dan beberapa hari setelah pernikahan itu, kakek benar-benar meninggal dunia.
Ibu tidak pernah menyesal dengan pernikahan mudanya itu, karena pada akhirnya ia bahagia sebagai istri ayah yang kaya raya.
Kasih bintang ya😢