5. CINTA PERTAMA

53 14 0
                                    

Happy Reading💕

Tiba-tiba saja Devano dan anak EAGLE melewati depan sekolah untuk memastikan bahwa Devanya telah pulang. Ternyata, Devanya masih berdiri disana. Entah mengapa, anak itu tidak jalan.. ia tetap duduk di tempat halte bus. Entah jemputan siapa yang Devanya tunggu.

Datanglah sepeda motor ninja yang berwarna hitam itu di depan hadapan Devanya persis.

"Buruan naik, gausa sok jual mahal lo ama gue. Gw gabakal macem-macem ama lo. Tenang aja." Ucap Devano dari balik helm nya itu. Devanya yang mendengar perkataan itu hanya tertunduk, ia tidak tau harus melakukan apa. Ini sungguh pilihan yang  sulit. Devano yang awalnya sering membully nya, tiba-tiba mengajak Devanya untuk pulang bersama. Bukankah suatu tingkahlaku yang aneh?

"Buruan naik IBUK cantik.. sebelum bos ganteng kita berubah pikiran loh.." sahut Joko dengan melebay-lebaykan perkataannya.

Devanya mau tidak mau harus ikut pulang bersama Devano. Devanya segera naik ke sepeda motor besar milik pria itu tanpa banyak basa-basi. Tingkah laku Devanya membuat anak-anak EAGLE tersenyum sendiri.

"Pegangan ama Vano Nya, ntar yang ada lo terbang." kekeh Griffin.

"Lo kira gw mau balapan.." sahut Devano.

***
Akhirnya tibalah Devano di rumah Devanya. Rumahnya yang tampak sepi tetapi tetap terlihat terawat dari luar. Devanya kini tinggal bersama ibunya saja. Sedangkan teman-teman Devano sudah berpencar semenjak tadi di perjalanan.

"Makasih ya udah anterin aku." Ucap Devanya dengan lembut dan tertunduk kebawah.

"Ga usah nunduk-nunduk. Di bawah kaga ada duit," Sahut Devano sambil menaikkan wajah Devanya, membuat Devanya gugup. Devanya tidak pernah sedekat ini dengan laki-laki, kecuali ayahnya sendiri. "Kenapa tadi lo pake acara ga mau pulang ama gw awalnya?"

"Ga enak sama kamu aja."

"Nggak enak sama takut beda," Sekitika itu juga perkataan yang keluar dari mulut Devano, membuat Devanya terdiam. "Minta ID LINE lo."

"Aku nggak punya LINE. Udah aku masuk dulu." Sahut Devanya dengan memasuki rumahnya tergesah-gesah. Devano yang melihat itu pun hanya diam saja dan tertawa kecil. Devano sebenarnya mengetahui bahwa Devanya baru saja membohonginya, jelas-jelas ketika di perjalanan Devanya membuka tampilan LINE.

"Caramu memperlakukanku kali ini sungguh membuatku lebih dari bersyukur." Ucap Devanya dalam hati.

***
Dibawah langit yang dipenuhi bintang, Devanya sedang membaca novelnya. Devanya selalu menuliskan quotes disetiap halaman untuk menjadi sumber motivasi hidupnya. Namun kali ini, Devanya menuliskan quotes sangat spesial.. yakni untuk cinta pertamanya.

"Pertama kali ku-meliahatmu, aku mulai merasakan jatuh cinta padamu. Karena aku yakin, bahwa dirimu yang dapat membuat-ku bahagia di kemudian hari. Walaupun sekarang engkau telah mengucilkanku. Saat ini, aku hanya bisa memendam rasa cinta ini sedalamnya tanpa mengungkapkan padamu. Kamulah cinta pertama ku."

Selesai membaca dan menuliskan quotes di novel, Devanya menaruh kembali novelnya di rak buku miliknya, dan segera untuk tidur. Sebelum itu, Devanya menatap foto ayahnya dengan penuh rasa sayang dan kangen.

"Good Night, ayah." Ucap Devanya dengan suara lembutnya sambil mencium foto tersebut yang terletak di dalam pigura.

***
Di pagi yang indah, Devanya tiba di depan gerbang sekolah, ia melihat anak-anak EAGLE.. Devanya mencoba postitive thinking, tetapi saat Devanya melewati Karin, ia tiba-tiba menjegal Devanya membuatnya terjatuh, dan terlihat  luka di lutut Devanya. Seketika itu juga Devano segera menghampiri Devanya.

BENCI ATAU CINTA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang