Aku memandang senduh foto yang ada di tanganku. Ada dua anak kecil tersenyum cerah yang tidak pedulikan baju mereka yang begitu kotor.
Rasanya aku ingin mengulang masa itu. Masa yang dimana hanya memikirkan bermain tanpa mengenal waktu.
Aku menghela nafas entahlah tiba-tiba kepalaku sakit. Kusandarkan punggungku di tepian kasur.
Aku mulai termenung ke masa itu.
Masa yang di mana dia selalu bersamaku. Memarahi anak-anak lain yang selalu mengejek dan menjauhiku.Dia tidak peduli apa kata anak-anak lain kalau aku itu aneh. Tentu saja mereka merasa aneh karena aku memiliki rambut yang pirang dan kulit putih, berbeda sekali sama mereka. Aku pernah bertanya kepadanya.
"Aran apakah kamu tidak merasa aneh bermain denganku?"
Dia yang sedang bermain mainan menoleh melihatku.
"Aneh? Emangnya kamu alien?" ujar Aran menunjukkan mainannya.
Aku memandang mainya lalu beralih ke dia.
"Emangnya aku alien gitu?!" kesalku membuang muka ke arah lain.
Tiba-tiba dia ketawa "kamu gak aneh kok? Siapa bilang kamu aneh, sini aku marahkan orangnya" ujar Aran sambil melihat sekitarnya.
Aku yang melihat tingkah yang berpura-pura marah seketika ketawa.
"kamu gak aneh kok yang aneh itu mereka. Masa temen dikatain aneh. Gak jelas banget. Rose jangan dengerin kata kata mereka itu, mereka taunya cuma ngejek coba lawan sama aku, gak akan berani mereka" ujar Aran lagi sambil tersenyum sombong melihatku dan melanjutkan bermainnya.
Kuusap fotonya aku mulai bertanya dalam hati
'Apakah suatu hari nanti kita bisa bertemu kembali?',
'Apakah suatu hari nanti kita bisa tertawa bersama kembali?', dan
'Apakah suatu hari nanti kita saling mengenal satu sama lain?'.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY
Teen FictionApakah suatu hari nanti kita bisa bertemu kembali?. Apakah suatu hari nanti kita bisa tertawa bersama kembali?. dan Apakah suatu hari nanti kita saling mengenal satu sama lain?. Kay selalu berharap untuk bertemu dengan teman masa kecilnya Aran dan...