Nayeon nampak tertidur lelap tepat di dada bidang Sehun, dan Sehun pun nampak tak masalah dengan semua itu, meskipun ia masih berkutat dengan beberapa berkas di tangannya.
Jay datang dan menyerahkan laporan yang tadi sempat di minta Sehun, kemudian ia kembali lagi ke tempat duduknya.
Kini mereka bertiga sedang berada di sebuah jet pribadi miliknya Sehun, dengan tujuan penerbangan menuju ke Korea.
Dengan sengaja ia juga menekan-nekan pipi nayeon yang sangat chubby itu dengan telunjuknya, bahkan ia juga sempat-sempatnya mencuri ciuman nayeon, tak lupa ia juga memotret dirinya bersama nayeon, dengan posisi nayeon yang tertidur dengan dada Sehun sebagai sandaran.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya jet milik Sehun itu akhirnya mendarat dan sampai di Korea.
Ia turun dan menggendong nayeon ala bridal style dan diikuti oleh Jay dari belakang.
Beberapa orang dengan setelan jas hitam nampak menunggu dan membungkuk memberi hormat ke atasan mereka. Sehun nampak melirik mereka satu persatu sebelum masuk ke mobil yang telah menunggunya. Serta beberapa bawahannya nampak bertanya-tanya siapa gadis yang di bawa atasan mereka.
Nayeon terbangun, setelah merasa puas dengan waktu tidurnya yang lumayan lama, ia melirik Sehun yang terlihat sibuk dengan iPad di tangannya.
" Sudah bangun?"
"Hm," jawab nayeon, yang masih belum sadar sepenuhnya. Ia memperhatikan jalanan yang mereka lewati sekarang, suasana yang tidak asing untuknya, tanpa terduga saking bahagianya ia memeluk Sehun.
"Apa benar kita sudah di Korea?"
"Tentu saja sayang," jawab Sehun mengelus rambut nayeon, nayeon akhirnya sadar dan sedikit menjauh.
"Kenapa menjauh hm?"
Nayeon mengeleng"Padahal selama di pesawat kita begitu dekat sekali begitu dekat sekali dengan ku, bahkan jarak wajah kita hanya satu kepalan tanganmu, dan tangan mungil mu itu dengan berani menyentuh dadaku berulang dan berulang kali," ujar Sehun.
Nayeon terkejut dengan ucapan sehun, apakah benar ia melakukan hal konyol seperti itu?
"Maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu," cicit nayeon dengan wajah yang merona merah karena malu.
"Tak usah malu, aku tunanganmu, kau berhak menyentuh ku sesukamu sayang, tubuhku ini milikmu," ujar Sehun menggoda, sambil mengedipkan mata kirinya pada nayeon, yang nampak melongo mendengar ucapan Sehun yang blak-blakan, bahkan sehun tak malu-malunya berkata seperti itu di hadapan orang lain.
Jay yang duduk di sebelah kursi kemudi, ia hanya berdehem sambil batuk-batuk tak karuan, seolah tak terjadi apa-apa di belakang.
Akhirnya mereka sampai di sebuah mansion, bahkan lebih luas dibandingkan milik Sehun yang ada di Paris, dan juga jauh lebih besar dari rumahnya.
Setelah mereka masuk, seorang kepala pelayan langsung menyambut mereka. Sehun menjelaskan kalau kepala pelayan itu yang yang mengurus keperluan nayeon saat ini, karena ia harus pergi ke perusahaannya saat ini juga.
"Oppa tak istirahat dulu?, selama di pesawat oppa hanya tidur sebentar," ujar nayeon khwatir.
Sehun tersenyum.
" Aku harus memberikan kejutan pada karyawan ku, dan sedikit melepas rindu pada mereka yang sudah pandai main-main denganku," ujar Sehun.
Nayeon seperti menahan salivanya, ia tau sehun sangat marah pada orang yang mengacau di perusahaannya, karena itu ia juga ikut kembali ke Korea, sebuah keberuntungan dapat kembali lagi ke sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIANCE IS DANGEROUS - Complete
Fanfictionmempunyai seorang tunangan yang hampir dibilang sempurna, mungkin adalah impian dari sebagian kaum hawa di dunia ini. ya oh Sehun, adalah laki-laki yang terlahir dengan sendok perak dimulutnya.harta yang berlimpah,ketampanan yang hakiki, kharisma y...