Hyunbin mengambil waktu istirahat dalam trailernya sementara beberapa asistennya membantu menghapus make up, juga membersihkan luka di bibirnya. Sudah biasa bagi selebriti memiliki beberapa asisten yang bekerja untuk mereka. Ini bukan untuk tampil seperti orang penting, tapi hanya sebuah langkah untuk menjadi aktor profesional. Seorang aktor profesional juga membutuhkan tim yang profesional untuk mendukungnya.
Yunho sudah menemukan beberapa orang dari Hollywood untuk membantu Hyunbin, tapi itu akan berakhir sama seperti terakhir kali Yunho menemukan tutor untuk membinanya. Hyunbin akan menjadi tutor yang cocok untuk dirinya sendiri. Pada akhirnya, Hyunbin memilih anggota timnya sendiri. Setelah menghabiskan beberapa dekade di industri ini, Hyunbin memiliki sepasang mata yang cerdas. Dia tahu siapa orang yang pantas dan dia butuhkan untuk membantunya. Terkadang, miliarder asing tidak efisien dan banyak akal seperti penduduk asli negara ini.
Untuk sebagian besar waktu, Hyunbin cukup menikmati berdiam diri dalam trailernya. Setelah para asisten menyelesaikan pekerjaan mereka, semuanya akan pergi meninggalkan trailer tanpa di minta. Hyunbin sangat menikmati sikap profesional mereka. Percakapan kecil dan topik umum lainnya bisa di simpan untuk di luar pekerjaan. Bahkan meski dia sedang istirahat, dia masih fokus mempelajari naskah filmnya.
Seperti biasa, Hyunbin memeriksa naskah untuk sesi siang ini dan mempersiapkan diri.
"Daniel pasti menggunakan banyak kekuatan." Hyunbin menatap bibirnya dari cermin. Terdapat robek sedikit pada lapisan kulit luar, tapi tidak terlalu buruk. Dan semua tidak sia-sia ; mereka berhasil menyelesaikan adegan dalam 3 kali pengambilan.
Pada saat itu, suara ketukan terdengar di pintu trailer. Hyunbin berdiri. Berpikir apakah itu salah satu anggota staff yang lupa memberitahukan sesuatu? Atau, apa itu Daniel yang ingin membahas naskah lagi?
Hyunbin baru saja ingin membuka pintu, tapi orang dari luar lebih dulu mendorong paksa pintu itu agar terbuka, Hyunbin terpaksa mundur beberapa langkah. Orang itu segera masuk ke dalam trailer dan menutup pintu di belakangnya dengan kasar.
"Siwon, sejak kapan kamu datang?"
Tanpa menjawab pertanyaan Hyunbin, Siwon malah membungkam bibirnya dengan ciuman panjang. Pria Choi itu melingkarkan lengannya di sekitar bahu dan pinggang Hyunbin, lidahnya menyerang bibir dan rongga mulut Hyunbin dengan kasar. Hyunbin berusaha mendorongnya, tapi Siwon memaksanya melangkah ke tempat tidur trailer seperti lembu yang keras kepala.
Hyunbin jatuh ke tempat tidur. Meski kasurnya empuk, tapi tetap saja itu menyakitkan. Meraih kerah baju Siwon, tangannya yang lain melayangkan tinju ke perut pria Choi itu. Siwon menggerutu dan akhirnya melepaskan Hyunbin, yang bibirnya sangat merah dan bengkak.
"Apa kamu dalam masa kawin lagi? Pergi untuk mencari seseorang di jalanan, dan jangan memperlakukan aku seperti ..,"
Siwon tersenyum dan mengusap bibir Hyunbin, memotong aksi protes sang aktor. Dia menatap Hyunbin dengan binar cinta di wajahnya."Sayangku, aku merindukanmu. Apa kamu tidak merindukan aku sama sekali?"
"Aku rindu menendang pantatmu." Siapa yang akan merindukan orang mesum seperti Siwon? Hyunbin lebih suka kalau Siwon pergi berkelana yang jauh dan tidak mencarinya lagi. Akan lebih baik kalau Siwon bisa menemukan orang lain untuk ikut dalam perjalanannya.
"Aku akan membiarkanmu menendangku sebanyak yang kamu mau malam ini." Siwon menaik-turunkan alisnya menggoda Hyunbin.
Mendengar jawaban Siwon, Hyunbin seolah sudah menelan lalat yang menjijikan. Dengan kesal, Hyunbin meletakan tangannya di bahu Siwon dan memperingatkan."Akan lebih baik kalau masokis sepertimu bisa melepaskanku sekarang. Kalau tidak, aku akan menendang adik kecilmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Star : Vol 2 (Remake)
FanfictionTrue Star Remake: Raja layar perak Viini Kwon meninggal dunia setelah berjuang sangat keras melawan penyakit jantung yang di deritanya. Lalu, ia kembali bangun dan mendapati dirinya berada di tubuh muda seorang idola terbuang. Merasa surga memberin...