01

181 51 14
                                    

Pagi ini,pagi yang berbeda dengan biasanya.
Pagi yang cerah untuk memulai hari pertama menjadi ketua osis sma bangsa jaya yang terkenal pelanggar tata tertib.
Saat sampai di sekolah aku langsung menaruh tas ku di kelas dan pergi meninggalkan teman temanku untuk memeriksa pakain murid sma ku.beberapa yang telah melewati ku sudah menaati peraturan sekolah namun beberapa masih saja melanggar,dan harus kena konsekuensi nya karna telah melanggar.
Saat bel ingin berbunyi aku ingin menutup pagar dan ada lelaki yang baru saja sampai,aku jarang sekali melihatnya mungkin anak baru.
"Eh lo bukain pintu dong buat gua" katanya
"Lo telat dan lo harus dapat konsekuensinya" ucapku
"Jangan gaya adek kelas aja belagu"
Oh jadi dia kakak kelas ku,dalam batin ku.
"Lah udah salah ngotot,terserah."
Lalu aku pergi meninggalkannya.

Bell berbunyi 2x tanda Istirahat telah tiba.
Seperti biasanya aku,Bella,Dan rasti Mereka adalah sahabatku,setiap istirahat kita selalu membeli bakso mang mamat.
"Gitt lo tau gak sih ada anak baru"
"Katanya sih dia kelas 12,berarti dia Kakak kelas kita dong ya" ucap Rasti sambil berjalan ke kantin
"Katanya sih dia cogan di SMA nya dulu" kata Bella
"Engga tau,dan gue juga gak mau tau"
Ucap Gita sambil duduk di Kantin.
Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi
Pelajaran selesai,aku sangat gembira,karna sudah cape dengan pelajaran yang memusingkan otak.
"Git,bell gua duluan ya soalnya Gavin udah nunggu nih"
Rasti pun pulang bersama pacarnya.
"Git gua duluan ya Romi udah di depan pager,sorry ya gua tinggal" ucap bella.
Sudah lah Aku ke depan gerbang saja,sambuco menunggu jemputanku,dalam batinku.
Saat menunggu dijemput aku berdiri di depan pagar sambil memainkan handphone.
"Rak,tungguin..!!"
Saat ku menoleh ternyata dia kaka kelas yang terlambat
"Heh cewe aneh,ngapain ngeliatin gua?Binggung kan lu gua bisa masuk"
"Dih sok kenal" jawab ku
"Lo jadi pusat perhatian gua"
Lalu ia pergi meninggalkan ku,membawa mobil nya.
"Siapa bran?" Tanya Ramon
"Cewe gua"
"Asikkkk dahhhh"
"Calon" jawab Gibran
"Yah,ga asik lo" jawab devan
Lalu mereka pergi ke suatu mall besar untuk menonton film yang terbaru.
Dan pergi makan setelah nonton.
Saat makan Gibran melihat sepintas wanita yang memarahinya di sekolah tadi pagi dan dihampirinya.
"Mau kemana sayang?" Tanya nya
Gita yang mendengar itu kaget dan binggung
"Sayang pala lo peang?"
"Galak banget sih,makin sayang deh" jawab gibran dan pergi meninggalkannya.
Sesampainya Aku di rumah aku langsung cerita ke ibu,Aku bercerita bahwa Aku Kesal dengan lelaki itu.
"Sudah lah nak,jangan terlalu ketus.mungkin lelaki itu hanya ingin berkenalan denganmu"
"Hufftttt ibu ini selalu saja membela anak orang,sudah lah gita ke kamar saja"
Jawab Gita dengan muka cemberutnya.

"Gitttt,Gita....turun nak" ibu memanggil ku dengan tegas.
"Iya buu sebentar" aku dengan cepat menghampiri ibu.
Pagii itu dengan cuaca yang cerah aku sudah siap untuk berangkat sekolah,saat aku turun aku melihat seorang pria membelakangi aku.ternyata dia adalah lelaki kemarin yang membuat aku kesal dan geram karena tingkahnya.
"Udh selesai?"
"Loh lo ngapain kesini,kok bisa tau rumah gue?" Tanya ku dengan bingung dan kaget.
"Tante saya sama gita izin pergi ya"
"Oh iya nak,hati hati,kamu juga git"
"Iya bu"pamitku dengan dihantui rasa heran.
"Kan udah gua bilang lo pusat perhatian gua." Kata Gibran.
Dengan cepat dan hening mobil yang dibawa Gibran sampai di sekolah,dan saat aku turun aku menjadi pusat perhatian karna Gibran telah membawa adik kelas yang terkenal galak dan jutek ini.
Samar samar dikuping ku ada yang berbicara
"Eh itu kan ketua Osis"
"Pacar Gibran?"
"Ih kok bisa sih"
Tapi aku cuek saja dan berjalan ke kelas,mengikuti pelajaran seperti biasa hingga istirahat tiba.
Aku dan sahabatku pergi ke kantin dan membeli jajanan yang kurasa cukup membuatku kenyang.
Saat dikantin aku bertemu dengan nya lagi dan lagi.
"Nanti pulang bareng gua ya,titik gapake koma ga ada penolakan.Sampai ketemu nanti cantik"
lalu Gibran pergi meninggalkan ku.
"Apaansi maksa banget deh dia,emang dia kira dia siapa?" Ujarku
"Cieeeee cieeee...udah ga pulang sama jemputan lagi" sahabatku yang selalu saja memaksa Aku untuk mempunyai pacar.

Kisah Gibran dan Aku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang