Liburan sekelompok anak muda itu berlanjut hari itu. Banyak tempat yang mereka kunjungi di kemudian hari. Udara tempat mereka berlibur juga hangat, sangat berbeda dengan Korea yang saat ini mulai memasuki musim dingin.
Ryujin nampaknya tidak menyesal sudah membawa banyak pakaian untuk foto-foto disini karena banyak sekali tempat-tempat indah. Ia bahkan meminta Jeno untuk membawa kamera milik ayah mereka dengan harapan Jeno akan membantu memotret dirinya.
"Cih, pergi bersama adiknya tapi lebih fokus dengan perempuan lain," decih Ryujin melihat Jeno sibuk memotret Yireon yang sedang berpose cantik.
Iya, kameranya malah dipakai kakaknya untuk memotret perempuan China yang baru ia kenal.
Tahu kan kalau sudah begini, siapa yang akan kena imbasnya?
Siapa lagi kalau bukan Renjun, tapi alih-alih difoto oleh Renjun, Ryujin justru menjadi tukang foto pemuda yang tak Ryujin sangka cukup narsis ini.
"Renjun-hyung, ayolah gantian," rengek Ryujin.
"Sini liat hasil fotonya dulu, kalau tidak bagus maka harus ulang," ucap Renjun membuat Ryujin mendengus. Kalau saja tidak ingat bahwa Ryujin berfoto menggunakan kamera Renjun -karena kamera Ryujin diambil alih Jeno, Ryujin sudah pasti ogah mengabulkan perintah Renjun.
"Ini, lihat sendiri!"
"Ah bagus, sekarang cepat kau berpose biar aku fotokan," ujar Renjun bergantian dengan Ryujin.
Seharian itu, mereka terus berkeliling mengunjungi tempat-tempat menarik dengan pemandangan yang indah. Namun ada satu pikiran yang terus berputar di benak Ryujin. Apalagi kalau bukan perihal Renjun dan Wonyoung?
"Kau yakin mau berpose dengab ekpresi termenung bodo begitu?" pertanyaan jahat Renjun membuyarkan lamunan Ryujin.
"Bisa sabar tidak? Aku kan sedang memikirkan harus berpose seperti apa," elak Ryujin hanya membuat Renjun mendengus malas.
Malam kembali datang, semuanya saat ini sudah di kamar masing-masing, bersiap untuk tidur. Namun tidak dengan Ryujin. Ia masih sulit tidur di malam keduanya ini.
"Mau kemana?" tanya Chaeryoung yang sudah siap dengan piyama dan skincare malamnya.
"Mau ke pantai, bosan disini," jawab Ryujin.
"Bawa selendangmu, angin malam tidak baik buat tubuh," saran Chaeryoung lalu melemparkannya pada Ryujin.
Untuk ukuran baru berkenalan, ia dan Chaeryoung terhitung sudah sangat akrab. Mungkin karena mereka seumuran, jadi mengobrolkan apapun jadi terasa nyambung.
"Terima kasih, aku keluar dulu ya," pamit Ryujin.
Ryujin berjalan ke arah pantai, bermaksud ingin sekedar duduk menikmati semilir angin. Namun, niatnya berubah saat mendapati lagi-lagi Renjun dengan gitarnya sedang berduaan dengan Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S NOT FALL IN LOVE
Fanfiction[𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] Spin-off 𝐁𝐲𝐞 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭... We're so happy as we are right now Let's not make promises, because you never know when tomorrow comes. Don't ask me anything I can't give you an answer Don't try to have me Let's just stay li...