Alarm berbunyi tepat pukul 06.00 pagi, membangunkan seorang remaja laki-laki dengan perawakan tinggi dengan kulit sawo matang yang bernama Dikta Castro. Bergegas Dikta bangun dari tempat tidurnya dan segera berangkat sekolah. Di Sekolah Ia terkenal dengan penampilan brandal dan sifatnya yang usil. Dikta yang masih duduk di bangku kelas 11 jurusan IPS itu mempunyai 2 teman yang selalu bersamanya setiap hari yaitu Irsyad dan Vito. Mereka bertiga dikenal dengan panggilan three masketir. Diantara mereka bertiga, Dikta lah yang paling terkenal dengan ke playboy an nya. Tidak ada kata henti di diri Dikta untuk mencari seorang pengisi hati.
"Teng!!! ... Teng!!! ...
Bel berbunyi 2 kali menandakan waktunya untuk Istirahat, geng tribut sudah mengambil ancang-ancang untuk menuju kantin dan melakukan keusilan keusilan seperti biasanya. Sesampainya di kantin mata Irsyad lansung tertuju dengan perempuan berparas manis yang sedang duduk di kantin.
"Dik, liat tuh ada cewe cakep, sikat lah sikat. " ucap Irsyad dengan sindiran kecil.
"Eh iya boleh juga tuh, anak kelas berapa?" balas Dikta sambil menepuk pundak kedua temannya.
"Anak IPS 2 itumah cuy." celetuk Vito sambil meminum es teh.
Seketika Dikta memikirkan cara untuk mencari tahu dan mengetahui siapa nama perempuan yang mereka bicarakan di kantin itu. Bel sekolah telah berbunyi tiga kali menandakan pelajaran pada hari ini telah selesai. Sorak gemuruh terdengar dari setiap kelas, satu persatu murid mulai meninggalkan kelas begitupun dengan geng tribut. Saat ingin keluar gerbang sekolah Dikta melihat perempuan yang dibicarakannya di kantin tadi. Dengan segera Dikta berlari dan menghampiri perempuan tersebut.
"Eits... eits... tunggu dulu dong. Buru-buru banget si lo" ucap Dikta dengan nada mengejutkan.
"Dih apansi lo, kenal juga engga." Balas perempuan itu dengan nada kesal.
"Galak banget si, gue cuma mau nanya nama lo doang." saut Dikta dengan nada nyolot.
"Oalah nama lo Vasya toh..." sambung Dikta sambil melihat bet nama perempuan itu.
Dengan segera Vasya langsung menutupi bet namanya itu. Dan pergi meninggalkan Dikta yang berada di depannya.
Sesampainya di tempat tongkrongan, Dikta mulai bertanya tanya dengan teman seangkatannya yang berada di kelas IPA. Salah satu teman dekat Dikta yaitu Pam pam ternyata sekelas dengan Vasya. Dan darisitu Dikta mulai tertarik untuk mengetahui Vasya lebih dalam.
"Pam, gue bagi nomer Vasya dong." ucap Dikta sambil merangkul."Yeh, mau lo deketin lagi tuh? " balas Pam pam dengan nada tanya.
"Siapa tau jodoh hahaha..." sambung Dikta dengan sedikit guyonan.
Adzan maghrib sudah berkumandang, satu persatu anak - anak mulai meninggalkan tongkrongan begitupun dengan Dikta. Sesampainya di rumah, Dikta langsung memasuki kamar nya dan melempar tas nya ke lantai lalu berbaring di tempat tidur. Seketika terlintas di pikiran Dikta untuk memulai obrolan online dengan Vasya.
Diambilnya handphone dari saku nya dan mulai mengetik sebuah pesan singkat untuk Vasya sebagai tanda perkenalan.
Dikta : " Heh "
Vasya : " ??? "
Dikta : " Kenal gue ga? "
Vasya : " Ga "
Dikta : " Kenalin gue Dikta Castro anak kelas 11 IPS. "
Vasya : " Oh. "Ternyata mendekati Vasya tidak semudah yang di pikirkan oleh Dikta. Vasya sangat cuek dan misterius, namun karena itulah Dikta semakin penasaran dengan Vasya. Semakin hari ada saja cara yang dilakukan Dikta untuk dapat terus berkomunikasi dengan Vasya.
Setelah sebulan lebih Dikta mengincar Vasya, ternyata Dikta baru mengetahui bahwa Vito juga sedang mendekati Vasya. Saat berada di tongkrongan Dikta langsung bertanya kepada Vito soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D I K T A
Teen Fictionada 3 orang berandal di sekolah yang sebutannya (three musketeers) dan dari tiga orang itu, 2 diantaranya saling merebutkan seorang perempuan.