Part 13 : Yeona and Jimin

205 25 0
                                    

Yeona berbaring menatap langit-langit kamarnya, pikirannya sudah berlarian kemana-mana. Ia terus saja memikirkan Jimin, pria itu tidak pernah lagi menghubunginya sejak kejadian di taman satu bulan yang lalu. Sudah satu bukan Yeona tidak bicara atau hanya sekedar berbalas pesan dengan Jimin. Ia ingin sekali menghubungi Jimin duluan, tapi itu terlalu sulit baginya. Entah kenapa.

Yeona merasa ada sesuatu yang hilang. Biasanya Jimin akan chat dengannya, atau menelponnya, bahkan. Namun sekarang tidak lagi. Tiga minggu yang lalu, saat The Bacot Team ngumpul di pasar malam, Jimin sama sekali tidak bicara dengannya, jangankan bicara, melirik saja tidak. Dalam grup pun sama, Jimin tidak bicara dengan Yeona. Member dalam grup merasa bingung, kecuali Taehyung dan Yura, mereka tau masalah ini.

"Dek, gua masuk ya" ucap Taehyung, yang tidak di balas oleh Yeona.

Akhirnya Taehyung memutuskan untuk masuk saja kedalam kamar adiknya, karna sudah dua menit berdiri di pintu kamar Yeona, tapi tidak mendapat sahutan sama sekali. Taehyung masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan satu gelas susu. Ia menatap adiknya yang sedang berbaring menatap kosong atap kamar.

"Hei, makan dulu yuk" ucap Taehyung lembut kepada adik satu-satunya ini.

"Gua gak lapar" begitu ucap Yeona tanpa menoleh kearah abangnya.

"Dari pagi lu belum makan dek, ayo dong makan, dikit aja. Ntar malam gua ajak lu jalan-jalan deh" ucap Taehyung membujuk adiknya.

"Gua gak mau" ucap Yeona bangkit dari tidurnya. Sekarang ia duduk, menatap Taehyung, seakan berkata 'jangan paksa gua'.

"Huuuft, Yaudah deh. Gua tinggal disini makanannya. Gua pergi keluar bentar ya" ucap Taehyung menyerah.

Taehyung keluar dari kamar Yeona. Meraih jaket dan kunci motornya. Ia hendak pergi ke rumah Jimin. Tak akan ia biarkan adiknya terus menerus seperti ini. Ia harus meluruskan kesalahpahaman Jimin. Tadinya ia tak ingin ikut campur dalam urusan adiknya, tapi sekarang ia terpaksa ikut campur, karna adiknya tiga minggu ini tidak makan dengan benar.

Taehyung menaiki motornya, keluar dari halaman rumah yang pagarnya dibukakan oleh satpam rumahnya. Ia melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia harus segera menuju rumah Jimin sahabatnya itu. Ia membelah jalanan kota Seoul di sore hari, menyelip antara kendaraan lain.

Lima belas menit, Taehyung sampai dirumah Jimin. Ia segera memencet bel rumah temannya itu. Tak lama, seorang wanita berumur sekitar 50 tahun lebih membukakan pintu. Itu adalah ibunya Jimin, ia tersenyum ramah melihat siapa yang datang. Ibu Jimin mengenal Taehyung, sahabat baik anaknya.

"Selamat sore eomma, Jimin nya ada?" Ucap Taehyung ramah. Taehyung memang memanggil ibunya Jimin dengan sebutan eomma, sudah seperti itu dari dulu.

"Sore juga Tae, ada kok. Masuk saja ke kamarnya" jawab ibunya Jimin mempersilahkan Taehyung untuk masuk.

Taehyung segera masuk setelah dipersilahkan oleh pemilik rumah. Ia melangkah menuju lantai dua, dan berjalan menuju kamar Jimin. Tanpa mengetuk, ia langsung saja membuka pintu kamar Jimin, kemudian masuk kedalamnya. Terlihat Jimin sedang duduk termenung di depan jendela. Raut wajahnya nampak menunjukan kesedihan, penampilannya juga tampak kusut.

"Oi, Jimin" ucap Taehyung menyadarkan Jimin dari lamunannya.

"Loh, kapan lu ada di situ?" Jimin terkejut melihat kehadiran Taehyung.

"Itu gak penting. Sekarang, lo harus temuin adek gua di rumah" ucap Taehyung to the point.

"Gua gak mau ganggu adek lu Tae. Dia kan udah punya orang lain, gua mah sadar diri aja" ucap Jimin merasa putus asa.

Only Mine (Min Yoongi) [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang