Di sebuah warung kopi di suatu malam yang cerah, nampak terdengar suara tawa yang agak keras hingga terdengar keluar, membuat orang yang lewat pun menegok dan bertanya - tanya tentang ada hal apa atau mereka sedang menertawakan apa ya .?
salah seorang yang sedang duduk di depan warung kopi itu pun menengok ke dalam warung dan bertanya dalam hati. ketiga orang yang di dalam warung tersebut, sedang menertawakan apa ya .?
dengan agak ragu pria yang di luar pun lalu masuk ke dalam warung untuk bertanya tentang hal tertaawa tersebut.
pria pertama : permisi .! maaf ya, kalian bertiga sedang menertawakan apa ya .?
pria kedua : iya nih, kita sedang menertawakan orang yang di seberang itu tuh .!
pria pertama melihat ke seberang luar warung, di situ ada seorang pedagang yang sedang berdiri di dekat dagangannya. lalu dia bertanya kembali.
pria pertama : pria pedagang yang di seberang itu ya .?
pria ketiga : iya pria pedagang yang sedang berdiri itu.!
pria pertama : ada hal lucu apa ya, hingga kalian bertiga kompak untuk menertawakan dia.?
pria keempat : sekarang anda lihat di jam dinding, sudah jam berapa sekarang .?
pria pertama : sekarang jam 21.15.!
pria kedua : ya, sekarang jam 21.15 wib
pria pertama : lalu apa hubungan nya jam 21.15 dengan tertawa kalian.?
pria ketiga : walau ada toko yang menjual dagangan yang hampir sama dengan dia, namun pedagang keliling yang menjual dagangan seperti yang dia jajakan, hanya dia saja. karena pedagang yang seperti dia, mungkin sedang berjalan - jalan, sedang istirahat, atau mungkin sudah tidur.!
pria pertama : kalo boleh saya bertanya, apakh kalian kalian mengenal dia dengan dekat.?
pria kedua dan ketiga menggeleng kepala, pria keempat menjawab.
pria keempat : mengenal secara dekat sih tidak, namun saya pernah melihat dia tidur di emperan rukan ( rumah kantor ) dan di emperan yang lain.
pria pertama : jika benar begitu, berarti dia seorang pedagang yang menggelandang dong ? mengapa kalian tidak membantunya, mengapa justru kalian menertawakannya.
pria kedua, ketiga dan keempat pun menyahut dengan berkata. mungkin saja begitu .! namun kami tak bisa membantu dia.
pria pertama : kalau tak bisa membantu, bukankah lebih baik jika tidak menertawakannya. jika begitu adanya, kita tidak boleh menertawakan penderitaan orang lain.!
pria ketiga : bukan itu saja, kita pun menertawakan penampilannya yang gak keren dan terkesan salah mode atau apa ya.?
pria kedua dan keempat pun mengiyakannya.
pria pertama : saya ada pertanyaan penting untuk kalian bertiga.!
pria kedua, ketiga, keempat : pertanyaan apa ya .?
pria pertama : fisik kalian milik siapa .?
pria kedua ; fisik saya milik saya .!
pria ketiga : jangan asal bicara kamu.!
pria keempat : fisik kita milik sang pencipta.!
pria pertama : ya benar, fisik kita, harta, dan semua di dunia ini adalah milik sang pencipta.
pria pertama ; jika kita menertawakan pedagang itu, atau siapa pun dia. berarti kita sedang menertawakan apa dan siapa ?
pria ketiga : berarti kita sedang menertawakan ciptaan dari sang pencipta ya.!
pria kedua dan keempat : ( sambil mewnunduk malu ), maafkan kami ya TUHAN. ampuni dosa kami ya TUHAN.
pria pertama : ( dengan tersenyum lalu berkata ) jika sudah menyadari kesalahan / kekhilafan kalian, berarti jalan terbaiknya adalah meminta maaf kepada orang yang sudah kalian tertawakan.!
pria kedua dan keempat : iya yuk.! kita minta maaf sama dia yuk.!
pria ketiga : kalian saja ya, aku lebih keren dan lebih berpunya dari orang itu. tidak mau ah kalau aku harus minta maaf ke orang yang levelnya di bawah saya.
pria pertama : kamu lupa ya, semua yang kita alami dan rasakan di dunia ini tidak kekal dan kita harus ingat akan ada balasan yang tidak baik untuk perbuatan yang tidak baik.
mereka bertiga pun menjawab : terimakasih sudah mengingatkan, ayo kita bersama untuk meminta maaf dan saling memaafkan.