Gosip

137 3 0
                                    

Warga desa Wungu benar-benar gila akan gosip. Berita ini terus dilemparkan antar warga. Bahkan beberapa ada yang menambahkan bumbu-bumbu dusta. Biar nikmat katanya.

Gosip kali ini benar-benar luar biasa. Sampai Nur Lela tak tahu harus menyembunyikan muka dimana, dan mbah Wangso tak tahu harus menjelaskan apalagi pada warga. Sebab segala fakta yang diberi selalu ditepis.

Gosip ini benar-benar memengaruhi kehidupan mbah Wangso dan Nur Lela sampai berminggu-minggu. Pertama Mbah Wangso yang diperlakukan semena-mena oleh juragan Baoa. Semua orang tahu ini karena Baoa sedang terbakar api cemburu. Bahkan hal sepele saat mbah Wangso tak sengaja menginjak tanaman padi yang hanya seluas setengah tapak kaki. Gajinya harus kena potong setengah pula.

Lalu Nur Lela, pemuda-pemuda kurang ajar yang sering mengintip Nur Lela mandi kini malah makin berulah. Mereka bukan hanya mengintip tapi juga merusak kamar mandi. Beberapa genting mereka curi dan dinding kamar mandi mereka tulisi dengan berbagai unggakapan patah hati atau bahkan umpatan. Dan yang terparah mulut pedas ibu-ibu saat membeli sayut

***
Setelah hampir sebulan. Nur Lela memberanikan diri pergi ke pasar untuk membeli benih bunga. Gosip mulai mereda, tapi memulihkan nama baik benar-benar sulit. Kebanyakan sudah memandangnya sebagai begundik.

Pasar hari ini benar-benar ramai. Penuh sesak ditambah lagi beberapa orang masih mengupat, menambah hawa panas. Nur Lela mencoba mencari celah diantara kerumunan orang-orang.

Ribuan bau bercampur aduk disini batagor, sate, siomay, ikan asin, terasi, sayur busuk, keringat manusia dan ribuan bau lainnya.
Jika tak terbiasa, perut benar-benar seperti dicahar.

Nur Lela terus mencari celah diantara kerumunan. Hingga tanpa sadar bajunya tersangkut tas seorang ibu. Tubuhnya tertarik diantara kerumunan. Ia mencoba melepaskannya. Ia terus bilang bajunya tersangkut, tapi suaranya kalah keras dengan toak-toak pasar.

Hingga akhirnya ia bisa melepaskannya. Tapi...
Bruuuukkkk!
Ia terjatuh karena didorong orang-orang dikerumunan.
Parahnya ia menimpa orang lain.
Seorang laki-laki.

Nur Lela langsung bangkit "Ma-maaf-maaf kamu gak papa?" ia ulurkan tangannya untuk menolong laki-laki tersebut.

"gak papa". Pertolongan tangan Nur Lela ia tolak mentah-mentah.

MaharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang