~ CDHK 17 ~

1.9K 102 6
                                    

Setelah menghabiskan waktu berdua.. Pintu ruangan Ali terbuka dengan menampakkan dua orang yang usianya tak jauh beda dengan Ali dan Prilly.. Orang tersebut yang tak lain adalah orang tua Dave.. Hendra dan Rose. Ali yang tertawa dengan Prilly menolehkan kepalanya ke arah pintu setelah mendengar suara pintu terbuka.

"Assalamu'alaikum Tuan Wijaya. " Ujar Hendra memasuki ruangan Ali yang diikuti Istrinya.

Ali yang masih bingung siapa Pria ini mengerutkan keningnya dan mencoba mengingat apakah dirinya mengenal Pria ini.  Dan see setelah berfikir beberapa menit Ali menyadari bahwa Pria ini adalah teman masa SMA nya. Hendra yang dulu selalu membantu Ali saat dirinya di cemooh oleh teman-teman sekolahnya karena berasal dari keluaraga yang kurang berada. Hendra yang selalu mebela dirinya disaat semua orang tidak ingin berteman dengannya.

"Elo... Hendra Bramasta  kan... Yang waktu itu ngejar-ngejar cewek cupu kan.? " Ujar Ali senang melihat Hendra dari atas hingga kebawah. Rose yang mendengar ucapan Ali melotot tak terima.. Enak saja dirinya dibilang cupu.. Itukan dulu. Batinnya kesal.

"Dari dulu lo gak berubah ya li.. Masih sama ngeselinnya... " Balas Hendra.

"Ya ampun.. Gila beda banget lo Dra.. Dan itu disampingi loh siapa?... Bini lo?. " Ucap Ali menghiraukan balasan Hendra.

"Iyalah... Masa gue gitu-gitu ajaa... Elo aja udah berubahkan sekarang... Ohh ya kenalin dia Rose bini gue.. Yang lo bilang cupu itu ya dia dodol. " Balas Hendra merangkul bahu Rose.

Ali merasa terkejut mendengar penuturan Hendra "hahh serius lo... Ini wanita yang... Maaf cupu itu?? Yang lo kejar² itu... Wahhhh hebat lo bisa dapatkan dia juga lo hahaha. " Balas Ali tertawa.

"Biasa aja kali tawa lo.. Baek-baek masuk lalat tuhh mulut. "

"Ohh yaa... Ini bini lo kan li.. " Lanjut Hendra menatap Prilly lama dan Rose langsung menyikut perut Hendra kala dirinya melihat Hendra menatap Prilly intens.

"Ya ampun yang... Sans ngapa... Tenang mata ini hanya untuk menatap kamu seorang. " Ujar Hendra memegang perutnya sedikit sakit.

"Receh." Ucap Rose.

"Mampus lu..._ Dia Istri tercinta dan tersayang gue.. Dia Aprilliya Sativa Wijaya hidup gue. " Ucap Ali tulus memgang tangan Prilly.

Prilly yang mendengar ucapan Ali merasa pipi nya memanas dan hatinya merasa terharu sekaligus menghangat. Perlahan tangan Prilly memegang rahang kokoh suaminya dan mengelusnya dengan sayang lalu tersenyum manis.

"I love you. " Bisiknya.

"Uhhhhhh sweetnya. " Ucap Hendra memeluk Rose erat dan membuat Rose merasa sesak.

"Uhuukk... Lepas dra.... Uhukk sesak aku.. " Ucap Rose memukul mukul punggung Hendra.

"Ehhh maaf yang... Refleks aku mwehehe" Ucap Hendra melepaskan pelukannya langsung.

"Kamu mau bunuh aku ya.. "

"Ehhh ya gak lah... Maaf² gak sengaja... Habisnya aku terhura liat mereka. " Balas Hendra melihat Ali dan Prilly.

"Ya gak gitu juga kali... Perasaan aku gak pernah di gituin sama kamu. " Ujar Rose.

"Tapikan kamu satu-satunya buat aku yang. " Mengedipkan sebelah matanya.

"Yayayay." Memutar bola matanya dengan malas.

Dan Prilly Ali tertawa melihat perdebatan kecil Hendra dan Rose itu. " Ehhh sejak kapan dramanya habis. " Ucap Hendra kembali menatap Ali dan Prilly.

"Sejak lo mengedipkan mata lo dengan genit. " Balas Ali.

"Istri gue ini suka² gue lahh... Lo aja bisa kenapa gue enggak.. Ya gak yang. " Kembali merangkul Rose. Sementara Rose tersenyum manis padahal hatinya dongkol wkwkwk.

Cinta Dalam HidupKu (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang