Mengingat dia lagi

1 0 0
                                    

"hmm.. Ry "

Rian yang sedang memainkan gitarnya pun menoleh ke Alana

"Kenapa?" Sambil terus memetikkan nada nada gitarnya Riyan memandangi Alana diam diam

Entah apa Yang sedang Alana pikirkan namun terlihat sekali bahwa gadis itu sedang murung

"Hufttt..." Alana menghembuskan nafasnya gusar

"Lo kenapa sih? Ada masalah cerita aja Al elah " Geram sekali Riyan dengan sikap Alana

Alana hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap langit Yang dipenuhi Bintang Bintang

Riyan Dan Alana sedang berada Di balkon rumah Alana , ini kebiasaan mereka setiap Malam Dari dulu, Karena mereka tetanggaan Dan rumahnya Riyan tepat sekali Di samping Alana
Jadi sangat mudah bagi Riyan untuk melompat ke balkon kamar Alana

"Ry, gue ngga bisa ngebayangin Kalo suatu saat nanti lo jauh Dari gue" Alana menatap Rian dengan tatapan Yang sulit diartikan

"Kenapa lo punya pikiran Kaya gitu hmm? Hei Liat gue Al " Ucap Riyan sambil  menatap Alana Dan menyuruh Alana untuk menatapnya

Alana menatap Riyan dengan tatapan sedih

"Denger , gue bakalan disini buat nemenin Alana gue biar nggak kesepian , gue ngga bakal kemana mana oke gue bakal tetep disini jagain lo .."

"Gue Cuman takut nanti lo bakalan Kaya dia , ninggalin gue tiba tiba terus menghilang entah kemana ,gue takut itu bakalan terjadi" Alana menatap Riyan dengan senyum Yang getir

Degg.. Riyan tau sangat tau apa Yang terjadi diantara Alana Dan rei

Riyan berjanji kepada dirinya sendiri dia tidak Akan sebajingan Rei
Sungguh Rei adalah laki laki terbodoh Yang telah menyia nyiakan Alananya

"Sttt.. nggak Al , udah ya jangan Di Inget Inget lagi, itu cuman bakal bikin lo sakit Hati Al , gua Cuman pengen ngeliat Alana gue bahagia bukan nangis Kaya Gini"

Riyan membawa Alana ke dekapannya , sungguh melihat Alana menangis adalah kelemahan Riyan

Alana terlalu rapuh,maka Dari itu Riyan Akan terus menjaga Alananya Dari orang orang Yang ingin menyakiti Alana

"Udah dong Al jangan sedih Ayo dong senyum, .. kemana Alana gue Yang bawel "

Sambil membentuk senyuman Di bibir Alana dengan jarinya, hal itu tentu Saja membuat Alana tertawa

Hanya Rian yang bisa mengendalikan Alana
Alana sangat membutuhkan Riyan disisinya
Begitu Pula Riyan

"Oh iya Al"

"Hmm? Kenapa" Alana mendongak menatap Riyan

" Katanya sekolah mau ngadain acara tour ke jogja gimana? Lo ikut Al? "

Deg.. Alana terdiam terpaku lagi lagi Alana teringat dia
Jogja adalah Kota tempat dia berada
Jika Alana kesana, Alana sangat khawatir Akan bertemu dia
Tapi Jogja itu Luas mana mungkin Alana Akan bertemu dengannya

Rian terus memperhatikan Alana Yang Masih sibuk dengan pemikirannya

"Woi.. bengong aja kelamaan mikir gimana ikut nggak? "

"Hmm lo ikut ry?"

"Kalo lo ikut gue ikut Al" Riyan kembali memetik gitarnya menunggu jawaban Alana

"Oke.. gue ikut Ry gue juga butuh liburan, bosen Di Jakarta"

"Seriuss???" Riyan sangat antusias mendengar jawaban Alana

"Iya tapi lo ikut yaaa"

"Pasti Al gue bakalan ikuttt lahh"

"Seneng banget kayaknya Kalo gue ikut"
Alana menatap Riyan jengah , bagaimana tidak sahabatnya ini senyum senyum sendiri seperti orang Gila entah apa Yang Riyan rencanakan

"Iyalah, gue bakalan kasih kejutan buat lo diasana" Ucap Riyan dengan seringaian sok licik nya itu

"Lo macem macem awas lo ya abis lo Sama gue" Alana menatap Rian dengan tatapan mengancam

"Lo pikir gue takut heh" Riyan menatap remeh kepada Alana Dan dibalas dengan

"Awhhh..sakittt Alanaa.. rambut gue rontok semua dah ni ... Awhhhh anjirrr tenaga lo tenaga Kuda ya "

Ya lihat Riyan terkena jambakan pedasnya seorang Alana hahahaha

"Siapa suruh lu ngelawan gua heh" Alana melepaskan jambakannya Dan berdecak pinggang melihat Riyan Yang Masih sibuk mengusap usap rambutnya

Sungguh Alana sering sekali melakukan kekerasa Dalam rumah tangga kepada dirinya

"Awhhh.. sakittt.. awas lo riyannn "

Riyan mencubit pipi Alana dengan sangat kencang lalu segera Saja Riyan lompat ke balkon kamarnya untuk menghindari amukan Alana

"Bodo .. wleeee.. hahahaha sukurin pembalasan gue biar pipi lo Makin gede "

"Awas ya lo Kuda gua bales lo gua jambak rambut Kuda lo sampe rontok "

Muka Alana sudah merah padam menahan kesal

Kenapa Alana memanggil Riyan Kuda? Karena menurut Alana rambut Riyan itu panjang Dan kasar seperti rambut Kuda  maka Dari itu Alana memanggil ya dengan sebutan Kuda Jika Alana sedang kesal kepada Riyan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang