halu

52 6 2
                                    

HALU
Hari ini hari yang sangat terik, panas matahari membakar kulit, membuat keringat terus mengalir ditubuh, panasnya cuaca membuatku menjadi mengantuk.

Aku membuka pintu sambil mengibas-ibas kan  kerah bajuku mengeluh akan cuaca.

"Huh, panasnya hari". Kataku sambil melemparkan tubuhku ke kasur membuat lelah mulai menghilang, aku terdiam sejenak sambil melihat langit-langit kamarku mencoba memejamkan mataku. Sampai akhirnya aku tersadar.

" Ya ampun, catatan ku tertinggal di laci sekolah!" Kataku kaget dan tersentak bangun dari kasur.

Aku berdiri dan keluar dari kamar dengan terburu-buru. Dengan langkah yang cepat aku berjalan kembali ke sekolah, sedikit merasa kesal dengan ceroboh nya diri.

Dalam perjalanan, sebuah pemandangan yang tidak dapat dijelaskan membuatku terdiam, seorang laki-laki bertubuh tinggi, berkulit putih bersih dan dengan rambutnya yang hitam berpapasan denganku di gerbang sekolah. Langkahku semakin pelan,  jarak kami pun semakin dekat, jantungku berdetak semakin cepat, aku benar-benar merasa tidak percaya diri. Apa yang harus kulakukan, aku hanya bertanya tanya dalam hati sampai waktu tidak lagi memberikan kesempatan, ia hanya melewati ku seperti angin yang berhembus begitu cepat. Aku memukul diriku sendiri yang hanya bisa memandang tanpa menyapa.

"Aku payah" Kataku sambil menghentakkan kaki kananku dengan keras ke tanah.

Aku kembali ke rumah setelah mendapatkan kembali buku ku. Aku duduk di kursi meja belajar ku sambil menghela nafas untuk menghilangkan lelah. Aku mengambil handphone berwarna coklat dengan gambar red velvet dibelakangnya yang berada tepat di samping buku catatan ku tadi. Tanganku mulai membuka layar handphone dan membuka aplikasi instagram. Tangan ini tanpa tersadar mengetik sebuah nama.

* kevin hagai * seketika mungkin muncul sebuah profil yang membuatku tersenyum kecil, dan membukanya dengan ibu jariku. Aku rasa aku sedang dalam perasaan yang tidak karuan, hati ini memaksakan ibu jariku untuk menekan sebuah icon pesan tepat disebelah profil, tapi otakku menolaknya dan berfikir logis. 

"sungguh tidak pantas seorang perempuan mengirim pesan terlebih dahulu dari pada pria, dimana harga dirimu! " Ujar otakku memaki diriku. Hati dan otakku terus berdebat dan membuat kepalaku terasa panas.

Dan entah apa yang sebenarnya merasuki ku pada saat itu, aku tersentak kaget, berdiri dari kursi tempatku duduk aku hanya mengetikkan satu huruf "J" Yang tidak mempunyai makna yang spesial dan khusus, aku hanya mengirim kepadanya. Apa yang salah?.

"Aaaaaaaaaaggagagsgdjdndjdjhdhdhjcjcksjf" Aku berteriak merasa hidupku terancam hanya karena sebuah huruf yang tidak sadar ku kirimkan. Aku menyalahkan diriku sendiri, berlari dan melemparkan diriku ke kasur . Aku hanya bisa mengguling-gulingkan diriku di kasur sambil berteriak didalam hati dan merasa gemes dengan diriku yg ceroboh.

Aku mencoba melihat layar handphone mencoba memperbaiki situasi. Ku mencoba menekan pengaturan untuk membatalkan mengirim pesan. Tak perlu selang waktu yang lama tiba-tiba datang balasan darinya.

" Apa dek? "

Spontan aku langsung menjawab

" Maaf kak itu salah kirim, maaf kali kak" Jawabku dengan Tergesa-gesa, nafasku sudah tidak teratur lagi, rasanya sangat sesak di dalam dada. Aku terus memukul kepalaku dan menyalahkan diri atas semua kecerobohan yang kulakukan.
-----

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

haluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang