OY_5

582 53 2
                                    

Semoga kalian tidak bosan dengan ceritaku😊

Selamat membaca





-----------------

Jimin pov

'Benarkah ini kau Taehyungie'

Sungguh aku tak percaya, lalu aku merasakan pelukan hangat yang sangat ku rindukan.

"Aigoo... Apa kau sekarang telah melupakanku Jiminie?"

Suara itu, ya itu suara sahabatku.

Sahabatku... Kim Taehyung

Aku pun membalas pelukannya, tangisanku bahkan terdengar lebih keras dari yang tadi.

"Taehyungie bogoshippeo Hiks.. Hiks"

"Nado bogoshippeo Jim, uljima Jimin-ah. Hari ini ulang tahunmu, masa kau menangis. Aigoo.. Bahkan kau terlihat jelek Chim"

Kurasakan Taehyung ingin melepaskan pelukan kami, namun kutahan.

"Kajima! Taehyung-ah Hiks.. Hiks.. " aku mempererat pelukanku. Sungguh aku tidak ingin kehilangannya lagi.

Jimin pov end

"Uljima... Tatap mataku Jim" Taehyung mengusap kepala Jimin lembut dan hendak melonggarkan pelukan mereka kembali.

"Hajima!!" Jimin mengeratkan pelukannya.

"Aku tidak akan pergi Jim, tatap mataku dulu" Taehyung berusaha melepaskan pelukan Jimin yang sangat erat.

"Andwae! Gojitmal! Shireo! " Jimin mengeratkan pelukannya.

"Aku tidak akan kemana-mana, percayalah dan tatap mataku Jim"

"Jinjja..?" Jimin mendongakkan kepalanya menatap Taehyung.

"Apa aku pernah membohongimu? " Taehyung menatap mata Jimin dalam, Jimin menggeleng kecil.

"Kalau begitu percayalah padaku" Taehyung tersenyum hangat.

Jimin melonggarkan pelukannya dan menatap mata Taehyung yang menatapnya teduh. Senyuman Taehyung terlihat sangat hangat. Perasaan Jimin menjadi lebih tenang sekarang.

Taehyung melepaskan pelukan Jimin lalu menggenggam tangan Jimin. Taehyung membawa Jimin ke taman.

Taehyung dan Jimin sekarang duduk di bangku taman, sepi itulah keadaan disana mengingat matahari akan tergantikan bulan dan bintang.

"Kenapa kau melakukan itu Jim?" tanya Taehyung dengan wajah yang berubah menjadi sedih.

"A.. Apa?"

"Kau sudah berkali-kali ingin mengakhiri hidupmu Jim"

"Tae.. Mianhae, aku merasa putus asa. Kau meninggal gara-gara menyelamatkanku. Aku merasa sangat bersalah, aku pun juga tidak sanggup hidup tanpamu Hiks.. Hiks.. Aku tidak membutuhkan Eomma dan Appa. Aku hanya membutuhkanmu Tae. Kau yang selalu menjadi penyemangat hari-hariku selama ini Tae Hiks.. Hiks.. " Jimin terisak.

"Tidak dengan cara ini Jim, kau membuat semua orang sedih dan khawatir"

"Mianhae Taehyung-ah Hiks.. Hiks.. Kajima! " Jimin menangis memeluk Taehyung erat kembali.

Taehyung merasakan seberapa besar ketakutan Jimin berpisah dengannya lagi.

"Jim, sekarang aku kembali. Aku akan selalu bersamamu, jadi berhentilah menangis" Taehyung mengusap punggung Jimin.

"Kau berjanji tidak akan meninggalkanku lagi Taehyung-ah" Jimin masih memeluk erat.

"Ne Jiminie, jadi sekarang kau tenang oke" Taehyung mengusap air mata Jimin lembut. Jimin tersenyum tipis dan mengangguk senang.

One YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang