Lembar 15

54 2 0
                                    

       Pagi ini Adlan nongkrong dengan teman - temanya diwarung bu Obi berada dibelakang sekolahnya. Mereka berkumpul untuk membahas tawuran yang akan dilakukan hari ini.

"Oi, jadi kita bakal nyerang sehabis pulang sekolah?"  Tanya kak Serol.

"Iya."

"Semua udah lo chat?"

"Sudah." Jawab Ewan tersenyum miring.

"Tawuran kali ini penting karena baru aja teman kita sih Rala diperkosa sama anak SMA Atamagai, dan juga teman kita Iqbal masuk rumah sakit gara - gara dikeroyok mereka, Anak - anak cupu sekolah kita  sering dipalakin mereka. Semua kejahatan ini harus kita balas demi sekolah kita tercinta." Jelas kak Serol

"CHITEKII!!" sorak semua serentak.

           Iqbal salah satu teman terdekat Adlan, karena mereka sudah berteman sejak kecil. Gara - gara Iqbal dirawat dirumah sakit akibat anak SMA  Atamagai Adlan jadi sangat membenci Atamagi, ia pernah datang sendiri ke SMA Atamagai untuk membelas perbuatan mereka ke Iqbal tapi ia malah diancam bila macam - macam semua temannya akan dilukai trutama Akbar, Akbar Adalah adik sepupu terdekatnya. Akbar sekolah di SMA Atamagai.

"Ok semua semangatnya iya, btw Ical lo gak ikut iya!"

"Dih kenapa gue gak ikut?"

"Lo cewek, dilarang." Ucap Doni

"Gue cewek juga kuat." Ucap Ical sambil menarik rambut Doni.

"Aduhh... Sakit ampun Cal." Ringis Doni.

"Adlan kok lo diam aja?" Tanya Ian.

"Gue izin Nayla dulu baru gue ikut." Jawab Adlan datar.

"Lah kok lo bucin gini sih? kaya bukan lo!" Ucap Kak Serol.

"Ketularan Ewan nih," Ucap Ian.

"Lah kok gue? Memang kalo udah sayang cewek susah."

       Mereka semua tertawa dengan ucapan Ewan tapi hanya Adlan yang tidak tertawa dia masih fokus memikirkan tawuran dan Nayla.
Dia takut Nayla minta putus kalo tau dia ikut tawuran atau malah Nayla akan dilukai.

         Setelah perbincangan untuk tawuran hari ini mereka langsung masuk kesekolah dan kekelas masing - masing.

                                   *****

        Kelas Nayla sedang freeclasa karena Pak Antom guru Bahasa Jepang sedang sakit, Disekolah mereka ada pelajaran Bahasa Jepang jadi kelas mereka hanya dikasih tugas oleh guru piket, Tapi iya namanya juga anak IPS siapa juga yang mau ngerjain tugas.
 
         Malah mereka asik mengobrol, mabar, nonton pake hp, main hp, keluar kelas kekantin, tapi ada sedikit yang mengerjakan tugas itupun kurang dari 10 orang.

"Eh, guys Ewan hari ini tawuran!" Ucap Mona dengan suara tinggi dan manyun.

           Nayla yang sedang asik baca novel mendengar kata - kata itu langsung terkejut dan menoleh ke arah Mona yang sedang mengobrol dengan teman - temannya. Iapun menutup buku novelnya  lalu menghampiri Mona.

"Tawuran?" Tanya Nayla.

"Eh Nayla, iya Nay lo memang gak dikasih tau Adlan? Hari ini mereka semua bakal tawuran sama SMA Atamagai." Jelas Mona.

"Gue enggak dikasih tau, ok makasih iya infonya." Ucap Nayla.

Nayla kembali duduk, dan sekarang kepalanya dipenuhi oleh Adlan. Ia terus memikirkan Adlan, 

Haduhh ngapain sih gue mikirin dia? Biarin aja dia
Batin Nayla.

"Nay jangan ngelamun, udah bel nih yok istirahat." Ajak Ina.

"Ah iya."

       Nayla, Ina, Putri, dan Nabila berjalan kekantin Nayla menengok kesekeliling kantin, ia mencari Adlan tapi sosok itu tidak ada.

"Nay lo mau jajan apa?" Tanya Putri.

"Enggak, gue gak jajan."

Putri hanya mengangguk kepalanya sambil menunggu pop ice pesanannya. 

"Nay hari ini pulang bereng iya." Ajak Ina.

"Gak bisa gue ama Nayla ada latihan Tari hari ini." Ucap Nabila.

"Yaahhh." 

                                       *****

 Semua anak ekskul Tari sudah berkumpul disatu ruangan karena sekolah mereka pulang sore jadi sebelum latihan mereka istirahat dulu.

"Nay temenin gue beli basreng didepan yuk." Ajak Nabila yang langsung menggandeng tangan kiri Nayla.

"Gue ikut kalian iya." Ucap Mona yang sudah menggandeng tangan kanan Nayla

Nayla, Nabila, Mona berjalan keluar gerbang sekolah Adlan juga,  Nayla dan Adlan berpapasan dijalan tapi Adlan langsung melewati Nayla. Nayla langsung melepas gandengan tangan dan menengok ke arah belakang, baru saja ia ingin memanggil Adlan. Adlan sudah menghampirinya.

"Nayla." Panggil Adlan

"Apa?"

"Gue boleh ikut tawuran?" Tanya Adlan dengan mata yang sudah memanas karena rasanya ia mau menangis tapi ia tahan sebisa mungkin.

Ia ingin menangis karena kabar Akbar  adik sepepu yang sudah ia anggap Adik kandung baru saja dibully habis - habisan Sama SMA Atamagai.

Nayla menatap mata Adlan walau ia binggung dan heran tapi tatapan serius Adlan membuatnya yakin Adlan melakukan ini pasti ada apa - apa bukan asal pingin mukul orang.

"Boleh." Jawab Nayla.

Adlan langsung tersenyum lebar
"Aku pergi dulu kalo gitu." Ucap Adlan langsung lari bersama teman - temannya.

Nayla yang melihat Adlan lari dengan riang gitu hanya bisa berteriak. " HATI - HATI GAK BOLEH LUKA!!!" Teriak Nayla.

"Ciee" Ucap Nabila terkekeh

"Kok Ewan gak izin kaya gitu sih sebel!!." Ucap Mona kesel

Nayla tidak mempedulikan kedua temannya ini, ia masih mentap kepergian Adlan walau sudah tidak  terlihat lagi Adlannya.

Aku yakin sama semua keputusan kamu, aku percaya semua yang kamu lakukan pasti ada penyebabnya walau aku belum begitu mengenalmu.

                               TBC

gimana kalian baca ceritaku pada suka gak? Aku harap suka iya wkwkkw

Siapa karakter yang kalian suka dicerita ini?

I Expect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang