"yayayaya! Wake-up pleaseee, come onnn! You said you'll bring me to the bookstore for bought me some crayoon!" Rengek Jun yang sudah duduk diperut lisa, sudah dari pagi-pagi sekali ia mencoba membangunkan yaya-nya yang masih tertidur pulas karna semalam, lagi-lagi ia melakukan facetime-call bersama jennie sampai-sampai mereka lupa waktu, dan kali ini jennie lah yang berinisiatif untuk melakukan facetime-call tersebut,
"tsk! Please baby, I'm sleepy. This is too early to go to the bookstore" ucapnya tanpa ada niat sedikitpun membuka matanya,
"okay I will cry then..." ancam Jun,
mendengar apa yang dikatakan Jun, Lisa langsung membuka kedua matanya dan melihat ke arah jam dinding dikamarnya,
"a-ahhh maksudku, tunggu sebentar...Yaya will take a shower okay? Don't cry pweaseee" ucap lisa dengan meniru suara Jun,
Sebenarnya hatinya dipenuhi keterpaksaan, Jun akan terus saja menangis ketika kemauannya belum terpenuhi, dan tidak ada yang bisa menghentikan tangisan dan teriakan anak laki-laki berumur 3 tahun itu. Mungkin karna tadinya lisa terlalu memanjakan dan memberikan segala yang ia mau.
Akhirnya lisa pun beranjak dari tempat tidurnya dengan wajah yang tertekuk. Semuanya memang salah lisa, ia pun mengakuinya. Satu hari kemarin dirinya hanya melakukan istirahat total di mansion, menghabiskan waktu bersama Jun sampai akhirnya tiba-tiba saja Jun ingin mewarnai, Lisa yang merasa sudah sangat lelah pun tanpa sadar mengeluarkan kalimat terlarang; yaitu menjanjikan sesuatu pada Jun.
Dan seperti yang kalian lihat saat ini, Jun terus menagih janjinya pada lisa yang jelas-jelas lisa bahkan tidak ingat kalau ia menjanjikan pergi membeli krayon. Satu hal yang lisa pelajari; Jangan pernah menjanjikan sesuatu pada anak-anak, atau kau akan menyesal.
Dengan malas, lisa mengenakan pakaian seadanya; Training dan hoodie adidas berwarna hitam dan sneakers berwarna cream,
"kajja, pakai sepatumu Jun, Yaya sudah pernah mengajarkan kan? Let me see then." ucap lisa,
Jun pun turun dari tempat tidurnya dan berlari kearah rak sepatu kecil yang disediakan khusus untuknya dikamar lisa,
"huh! Look at me yaya!" ucap Jun sambil berpose dengan meletakkan sebelah tangannya dibawah dagu,
"woahhh you look cool baby! Hold on, I will take you a pict" seru lisa seraya mengeluarkan ponsel dari saku hoodienya dan memotret Jun beberapa kali,
"ofcourse I look cool, like you, cause you're my Yaya!" ucap Jun bersemangat, lisa yang terlewat gemas pun akhirnya mengangkat tubuh Jun bak Superman, membuat anak laki-laki itu tertawa kegirangan.
Setelah sampai di garasi mobil, lisa pun memasanhkat seatbelt untuk jun dan barulah ia duduk ditempatnya, kali ini lisa kembali mengendarai mobilnya.
"Jun baby, mau bertemu mommy?" tanya lisa seraya menyalakan mesin,
"YES YES YES YAYA!" teriaknya,
"woahhh kenapa bersemangat sekali huh?"
"cause I missed her yaya, she's beautiful, mommy's always make me missed her" ucap Jun dengan nada yang begitu polos,
"okay capt! Kita jemput mommy setelah membeli krayon" jawab lisa,
"yeayeayeayyyy" seru Jun.
-
Sesampainya di toko buku, Lisa langsung menuntun Jun pada drawing tools section untuk mencari peralatan menggambar untuk Jun. Mau bagaimanapun, Lisa selalu exited dengan perkembangan Jun, maka dari itu dengan penuh semangat ketika Jun ingin melakukan sebuah kegiatan, Lisa selalu menyempatkan diri untuk mengantarnya atau bahkan menemaninya.