08. Sunset dan Kalung

153 15 5
                                    


Pukul 15.30

Akhirnya duo J sampai di tempat tujuan. Jaera pas sampai heboh banget karena ternyata jeno ngajak dia pergi ke pantai.  Udah lama, itu cewek emang mau ke pantai, tapi selalu batal melulu. dan akhirnya sekarang keinginan di udah tercapai.

"Jenoo, ayo buruan!!" Jaera berteriak kepada Jeno yang sedang mengambil barang bawaan. Jaera seperti bocah yang ga sabar buat nyemplung gitu. Apalagi tadi pas sampai lompat-lompat kegirangan.

"Iya sabar dong neng geulis," kata Jeno sambil menutup bagasi mobilnya.

"udah kan?" tanya Jaera pas liat Jeno udah berdiri di sampingnya.

"Iya udah, yok!" Jeno mengambil tangan kanan Jaera lalu menggandengnya jalan menuju salah satu saung. Sedangkan oknum yang digandeng tangannya dag dig dug ser.

Setelah sampai di salah satu saung, mereka meletakkan barang masing-masing di sana. Terlihat Jaera yang sedari tadi senyam-senyum, entah karena apa. Semoga saja bukan kesurupan. Jeno diam-diam sedang mengambil kotak kecil dari dalam ranselnya. 

"Untungnya gue bawa baju ganti, kalo ga bakal nyesel seumur hidup." si cewek berkata sambil memakan sisa ciki yang tadi ia makan di mobil. "Btw Jen, kenapa lu rahasia in kalo kita perginya ke pantai?"

Jeno menoleh, "em.. Biar suprise aja sih."

"Oalah," Jaera mengangguk-anggukan kepala.

Mereka hening kembali, hanya terdengar suara ricuh keramaian orang yang sedang bermain air di pinggiran laut. Terlihat anak-anak kecil berlari saat ombak datang lalu mengejar ombak saat surut. Jaera cekikikan melihatnya.

"Yuk Jen main air!" seru Jaera sambil melipat kembali cikinya.

"Lu mau pake dress itu aja?" tanya Jeno yang terlihat sudah mengganti celana jeans nya dengan celana pendek.

"Iya, soalnya baju ganti gue itu celana panjang, ribet." jawab Jaera, "lagian gue juga pakek celana pendek kok,"

"Yaudah kalo gitu, yok!"

Kemudian mereka berjalan beriringan dengan senyuman lebar menghampiri air laut yang kala itu sedang surut.

Jaera berlari kecil menghampiri surutnya air, lalu menunggu ombak itu datang. Dari kecil Jaera selalu menyukai sensasi kakinya saat air laut datang menghampiri.

Disisi lain, Jeno sedang memperhatikan Jaera yang terlihat-- cantik. Iya, cantik. Dengan rambut panjang terurai ditambah angin yang membuat rambut itu melambai membuat Jaera tambah berdamage. Ditambah lagi itu cewek lagi merem sambil senyum bahagia.

Suer cantik banget.

Beberapa remaja cowok lain pun diam-diam memperhatikan Jaera. Jeno yang sadar akan hal itu tentu saja tak bisa tinggal diam. Ia segera menghampiri Jaera dan merangkul pundaknya.

Jaera menoleh bingung, "kenapa?"

"Enggak," jawab Jeno tanpa menoleh.

"Apaan si lu? Napa tiba-tiba rangkul gue?" tanya Jaera lagi, karena merasa ada yang janggal dengan Jeno.

"Lo dari tadi diliatin sama cowok-cowok," jawab Jeno. "termasuk gua" ( batin si jeno )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Friend | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang