Jika aku membencimu setelah mencintaimu
Aku tidak pernah berencana untuk membenci dirimu seperti sekarang, aku bahkan tidak pernah menginginkan saat saat seperti saat ini dimana melihatmu saja aku muak, menatapmu malah membuatku semakin sesak, apalagi berbincang ria seperti dulu?!.
Aku tidak pernah berniat benci padamu, apalagi dulu aku pernah dibuat sebahagia mungkin olehmu, hariku selalu menyenangkan bersamamu, aku bahkan pernah memuja muji dirimu layaknya seorang pangeran tanpa kuda, aku begitu menyayangi kamu, dulu.
Bagaimana mungkin aku bisa membencimu, aku sampai tak habis fikir. Tapi memang pada kenyatanya semesta berkehendak lain sepertinya ia juga tak suka membiarkan diriku terluka sebab terus mencintai orang yang sama sekali tak mencintai aku. Mungkin itu sebabnya mengapa aku membencimu, meski pada awalnya aku pernah mencintaimu.
Jika aku mencintaimu setelah membencimu
Mencintaimu adalah hal mustahil yang selalu aku yakini, karena memang mencintaimu bukanlah suatu keharusan, selain kamu yang mempunyai sifat menyebalkan dan menjengkelkan kamu juga sudah ku anggap musuh bebuyutan, haha lucu bukan.
Tapi itulah kenyataannya, aku membencimu lebih dari apapun!! Kau tidak lebih dari seorang bajingan yang senangnya menghajar perempuan, Ba ji ngan.
Tapi entah mengapa ada satu hari dimana setelah seperkian detik berada di dekatmu membuatku merasa nyaman, hanya hitungan detik loh tidak seperti biasanya.
Aku bahkan bingung sendiri, mengapa rasa itu malah bertambah bukan mengurang di setiap harinya, setelahnya aku menyadari bahwa aku telah jatuh pada hati sang bajingan, hati yang sama sekali tidak ku pikirkan untuk menghuninya.