Mr Kim 11

2.3K 292 168
                                    


Langkah kaki yang terasa berat itu menapaki aspal dengan susah payah, terlebih dengan pinggul yang terasa remuk, ia merasa seperti sedang berjalan ke neraka. Ia akan senang hati pergi ke ke neraka melalui jalur undangan daripada jalan kaki seperti ini.

Bibirnya mengoceh tentang sikap kejam sang tuan yang terkadang tak bisa ia toleransi, dan bodohnya, ia tak bisa setidaknya membela diri. Tapi ia lebih baik begini daripada harus kembali menjadi pekerja seks. Membayangkan nya saja ia sudah tak sudi.

"Kejam! Orang tua kolot benar-benar kejam!" Omelnya kembali ketika mengingat wajah Seungmin yang tak pernah menunjukkan ekspresi apapun layaknya sebuah patung. Sayangnya patung yang satu ini sangat tampan. "Kenapa jauh sekali tempatnya, sial!"

Letak supermarket yang memang lumayan jauh dari tempat tinggal Seungmin, maka dari itu Changbin perlu naik bus untuk sampai ke tempat tujuan. Dan lagi, jarak halte bus dengan rumah Seungmin pun tak kalah jauhnya. Tidak terlalu jauh juga sebenarnya, tapi tetap saja, dalam keadaan seperti ini benar-benar menyiksa Changbin.

Ia yang kelelahan menundukkan pantatnya dengan pelan ke kursi panjang yang tersedia di halte tersebut, menunggu bus yang akan ia naiki. "Tunggu saja kau tuan Kim Seungmin, akan kubuat kau menyesal menyiksa ku seperti ini." Changbin mengigit bibirnya, menahan rasa nyeri pada lubangnya yang tentu saja masih menyisakan linu luar biasa. Seungmin itu keterlaluan.

Tak berselang lama, akhirnya bus yang ditunggu Changbin datang. Dengan senyum lebar Changbin membawa tubuhnya bangkit, lantas berdiri di pinggir sisi jalan, siap menanti bus yang mendekat padanya itu.

Pintu bus itu terbuka, Changbin menyapa sang supir dengan senyum. Lantas mengangkat kakinya untuk masuk ke dalam bus. Namun, baru saja tubuhnya bergerak masuk, tubuhnya segera terhuyung ke belakang kala sebuah tangan dirasa menjambak rambutnya kencang, membuatnya sontak berteriak kesakitan.

"Akhhh!! Sakiitttt!!" Semua orang yang ada di sekitar itu memandang pada Changbin yang berteriak, terkejut kala mendapati sesosok pria dengan pisau ditangannya yang diarahkan di leher Changbin.

"Pergi sekarang atau anak ini aku bunuh disini!" Ujar sosok pria itu membuat Changbin yang semula berteriak kesakitan sontak bungkam, ia yang semula ingin berteriak marah seketika gemetar, suara orang ini sangat familiar untuk dirinya. Siapa lagi kalau bukan sang Ayah tiri.

Mendengar ancaman yang dilontarkan itu mau tak mau si pengemudi bus segera menutup pintu bus nya dan membawa para penumpangnya pergi meninggalkan Changbin yang kini merasakan seolah kulit kepalanya hendak terlepas, jambakan itu tak main-main.

"Kau tidak merindukan Ayah mu ini nak?" Sang Ayah tiri makin menarik rambut Changbin hingga tubuh pria itu membusung ke depan, sekali lagi Changbin berteriak pedih.

Tubuhnya segera di hempas di trotoar, badan Changbin terasa makin lebur karena nya.

"A-ayah ku-kumohon lepas-lepaskan aku." Changbin dengan susah payah bangkit, memeluk kaki Ayah tirinya meminta simpati, ia benar-benar tak ingin mati ditangan sang Ayah.

Daripada iba, wajah changbin malah ditendang menggunakan kakinya, membuat sang anak kembali' terhuyung dengan lebih kencang sekarang, bahkan kepalanya membentur kerasnya trotoar.

"Kau minta apa? Dilepaskan? Kau gila. Kau itu anjingku, harusnya kau menurut anak sialan! Sampah macam kau ini tak pantas dikasihani!" Belum sempat Changbin bernafas, tubuhnya kembali di tendang dengan keras, seolah tubuhnya itu samsak tinju.

"Dasar anak tak tahu di untung! Kau merasa hebat karena orang kaya itu melindungi mu, hah?! Sampah menjijikkan macam dirimu itu setara kotoran, tak pantas berdampingan dengan orang kaya!" Wajahnya di tendang dengan beringas, Changbin tak dapat melakukan apapun selain menerima, ia bahkan tak punya kekuatan untuk sekedar melawan.

[15]Mr Kim [Kim Seungmin & Seo Changbin] Short Story | 18+✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang