Bagaimana rasanya hidup bagai terkurung dalam tekanan.Saat langkahmu mulai ragu untuk melangkah,karna arah jiwa dan ragamu sudah tak seirama.
Dan inilah yang ada dalam kenyataan seorang most wanted di salah satu SMA tanah air.
Dingin,sepi,dan masa kelam yang saat ini berpengaruh dalam masa depannya.
SMA AL-JABAR,sekolah yang mendapati julukan sekolah SMA SETENGAH itu adalah sekolahannya.Mengapa julukan itu melekat dalam sekolah besar itu.Karna disinilah tempat dimana warna kelam harus bersanding dengan warna cerah yang mencolok mata.Hingga rasa madu dan racun pun terkecap didalamnya.
LOGA,cukup nama itu yang engkau dengar.Dan berhentilah bersikap sombong saat kau menyebut nama itu.Karna nama itu punya nama belakang yang cukup menyeramkan.Dan kalian akan tahu apa itu.
"LOGA..."
Orang yang dipanggil itupun menoleh.Mata tajam,rahang pegas dengan alis hitam dan tebalnya,semakin memperjelas ketampanan dan kharisma seorang LOGA.Belum lagi tubuh jangkung dan atletis itu akan membuat wanita manapun terpesona akan hangat peluknya.Tapi Loga bukanlah penggila wanita,apalagi cinta.Karena baginya,kedua hal tersebut adalah hal yang membosankan.
"Dia lagi,"ucapnya malas.
"Urusan kita belum selesai,Lega."
"Aku tidak punya urusan dengan siapapun."Setelah itu,loga melangkah pergi.
"Baka kau."
Lelaki itu mencekal kuat-kuat lengan Loga.Tapi tenaganya sama sekali tak berarti.Dengan sekali hajar,diapun amblas diatas tanah dengan gigi yang sudah tak terletak ditempatnya.
"Tech,menyebalkan."Loga hanya memandang remeh lelaki yang kini tak berdaya.Ia bahkan belum memakai seperempat tenaganya untuk memukul orang itu,tapi lihatlah hasilnya.
"Jangan mencoba naik dengan kesombongan,"ucapnya.Lalu pergi meninggalkan korbannya.
Inilah LOGA ARITMATIKA,rumor mengatakan dialah top rangking dalam hal kriminal.Bukan semua hal kriminal nyata yang sering ia lakukan,ia hanya pandai menghajar dan mengeluarkan minimal seperempat darah dari orang yang mencoba mengusiknya.
"Maaf,Dimana SMA AL-JABAR?"tanya Loga.
"Cari sendiri bego,"ketus orang itu dan berlalu tanpa ada sopan santun sedikitpun.
"Lagi dan lagi,"bisiknya dengan senyum yang,Ergh...Sangat...
Bruk...
Seorang wanita kini berdiri dengan mulut dan mata yang terbuka lebar.Dan buku yang ia bawa pun jatuh berceceran.
Loga menatap heran,salah satu alisnya bahkan naik.Sedikit tak mengerti akan kelakuan gadis itu.
Beberapa detik kemudian,wanita lain datang dan respon mereka sama,mereka ternganga lebar.Terus sampai wanita itu jumlahnya kian banyak,hanya satu responnya yaitu membeku dengan mulut yang menganga lebar.
"Menyebalkan,"bathin Loga dan berlalu pergi.
Hari ini memang terasa sedikit menyebalkan.Ada musuh yang mencari keributan dan ada hal lagi yang lebih menyebalkan selain musuh,yaitu wanita.
"Wanita memang merepotkan,"ucapnya.
Loga terus berjalan sesuai arah jalur yang ia tapaki.Tak perduli dengan tatapan beberapa orang yang bermacam-macam.
Hingga tanpa sengaja,ia menabrak seorang gadis.Dan karna itulah,sekarang buku yang gadis itu bawa jatuh dimana-mana.
"Maaf.Aku tak sengaja."
Dengan cepat lengan panjang Loga memungut beberapa buku.Setelah selesai,ia berdiri dan menatap gadis itu.
Ia tak tahu persis seperti apa wajah gadis itu.Yang ia tahu,gadis itu terlihat aneh dengan pakaian yang nampak kebesaran.
"Kau baik-baik saja?"tanya Kazeo karena gadis itu terus menunduk dan terlihat seperti orang yang sudah tidak bernafas.
"Ya.Aku baik-baik saja.Maaf merepotkanmu dan terima kasih,"ucap gadis itu lalu berlalu pergi.
"Tunggu!"
Gadis itupun berhenti,tanpa berbalik menatap Loga.Dan karna itu ia bergerak menghampiri gadis itu.
"Bukumu."Lengannya terjulur dan dengan cepat gadis itu mengambilnya lalu kembali pergi.
"Tunggu!"
Lagi gadis itu berhenti,ia masih membelakangi Loga.
"Kenapa?"
"Bisa kau tunjukan padaku letak SMA AL-JABAR!"
"Berjalan lurus sekitar 100m lagi,kau akan menemukannya."
"Terima kasih."
"Hm."
Gadis itupun berlalu dengan langkah terburu-buru.Senyum seketika terulas dalam wajah rupawan seorang Lga,menyadari betapa anehnya sikap gadis itu.
"Wanita memang merepotkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black and White (dari dia,untuk dia,dan Karna dia)
RandomHanyalah sebuah kisah antara gagak dan seorang merpati. Kisah yang terasa seperti madu dan racun pembunuh. Antara kedua warna yang sama-sama mencolok Apapun itu,ini adalah mengenai seorang yang serasa bebas namun terpenjara.Ataupun orang yang serasa...