Seorang gadis remaja berjalan dengan langkah gontai dan tergesa-gesa. Keringat mulai membasahi wajahnya karena terik matahari di siang itu sangat menyengat, ditambah matanya yang sembab akibat tangisannya semalam.
"siang,non abil?" sapa seorang ibu pedagang es
"siang!" balas abil dengan nada datar
Ibu itu merasa sangat heran atas sikap Abil tadi,karena tak biasanya chacha bersikap begitu,sebelumnya abil dikenal sebagai gadis periang, ramah, dan baik hati. Tanpa menghiraukan ibu itu Abil telah jauh berjalan meninggalkan ibu itu dan berjalan sampai ke rumahnya. Tapi ada yang menghentikan langkahnya. Seorang anak laki-laki bersepeda yang tak lain adalah Bayu."Hai, nona manis! kok jalan kaki? sendirian lagi, kemana nich sepedanya? Goda Bayu sambil cengengesan.
(Abil hanya terdiam)
"Woi, bisa denger nggak sih?,orang nanya juga!" Bentak Bayu.
(Abil pun terbangun dari lamunannya)
"Berisik.....!" jawabnya dengan nada datarTanpa menghiraukan Bayu lagi Abil pun pergi dan akhirnya tiba di rumahnya. Abil menekan bel dan terlihatlah seorang security membukakan pintu gerbang.
"Siang...non, ibu dan bapak sudah menunggu di dalam" sapa security itu
Abil tak menjawab apa-apa. Dia langsung berjalan. Abil menekan bel,lalu muncul lah seseorang yang membukakan pintu untuknya,
"Assalamualaikum!" ucap Abil
"Wa'alaikumsalam wr,wb!" balas Mbo Ijah
Lalu Abil pun masuk melangkah ke dalam rumah tapi ketika dia menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya. Kedua orang tuanya yang sudah siap di meja makan untuk makan siang pun menyapanya.
"Tumben anak mama ke sekolahnya nggak pake sepeda?" sapa ibu Ani yang tak lain adalah ibunda Abil
Abil hanya diam membisu seperti patung
"Bil, kalo mama nanya tuh di jawab donk,kamu kenapa sih?akhir-akhir ini sikap kamu aneh banget?" tambah pak Tony ayah Abil yg bingung dengan tingkah laku anaknya.
Akhirnya Abil pun mengeluarkan suara.
"Apa peduli kalian sama aku? kalian gak pernah ada di rumah kan! kalian juga gak pernah tau bagaimana keadaanku, apa yang aku alami pun kalian gak pernah tau kan?" balas Abil dengan lantangnya.
"Bil, kamu apa-apaan sih?papa dan mama gak pernah mengajari kamu untuk berbicara tidak sopan kepada orang tua!dan bukankah selama ini kamu baik-baik saja?kami selama ini berusaha untuk memenuhi semua kebutuhanmu, kami ini orang tua kamu nak, tentu saja kami peduli sama kamu!" balas pak Wiguna yang berusaha menahan amarahnya
Abil belum menjawab pertanyaan ayahnya itu
"Sayang kamu kenapa? kenapa mata kamu sembab begitu?apa yg terjadi?" Tambah ibu Ani yg terlihat cemas
"Udahlah, ini bukan urusan kalian! lagi pula kemana aja kalian selama ini ?kemana!!? di saat aku butuh perhatian dan kasih sayang kalian kemana?" balas Abil kesalLalu Abil pun berlari menuju kamarnya tanpa memperdulikan perkataan ayah dan ibunya itu. Abil pun masuk kedalam kamarnya, lalu mengunci pintu dan menjatuhkan diri di tempat tidur ,tak terasa air matanya pun menetes di pipinya.
Tak lama kemudian pintu kamarnya di ketuk oleh ibu Ani yg mengajak turun untuk makan bersama karena sejak 3 tahun yang lalu mereka tak pernah berkumpul dan makan siang bersama padahal Abil adalah anak satu satunya."Bil, turun yu,nak? kita makan bareng" bujuk ibu Ani.
"Mama pergi aja!.Abil gak laper!" teriak Abil dengan suara tersedu-sedu
"Bil.......!" Panggil ibu Ani.
"Pergi............!!!" teriak Abil.
Akhirnya Ibu Ani menyerah dan turun kembali untuk menuju ke ruang makan."Bagaimana?" Tanya pak Wiguna.
Ibu Ani hanya menggeleng tanpa berkata apa-apa.
"Sebenarnya ada apa dengan anak kita, mah?" Tanya pak Wiguna lagi
"Gatau,mama juga bingung." balas ibu Ani.Tak lama kemudian Mbok Yum datang membawakan buah-buahan.
"Permisi nyonya ini cuci mulutnya." sapa Mbok Yum.
"Makasih ya,Yum!" balas tuan dan nyonya Wiguna.
Ketika Mbok Yum akan kembali ke dapur tiba-tiba ibu Ani memanggilnya
"Eh,Yum tunggu dulu! saya mau nanya sebenarnya Abil kenapa sih?" Tanya Ibu Ani
"Eh hmm Nyonya." Mbok Yum tak meneruskan pembicaraannya.
"Apa Yum?Bicara saja tak usah sungkan!" jawab Pak Wiguna.
"Sebenarnya saya juga tidak tahu tapi semalam saya mendengar non Abil nangis di kamarnya!" jawab Yum dengan terbata-bata
"Lalu...?" jawab ibu Ani dengan penuh rasa heran.
"Yum juga tidak tahu, tiba-tiba saja non Abil sikapnya jadi judes gitu tadi pagi!" jawab Mbok Yum
"Kalau nyonya dan tuan ingin tahu. Tanya saja pada non Rida temannya non Abil yang sering main kesini!" sambung Bi Ratri pembantunya
"Kamu tahu nomor telponnya?" Tanya pak Wiguna.
"Oh, jelas ada tuan non Rida kan ngasih kartu namanya sama Ratri!" jawab Bi Ratri
Lalu Bi Ratri memberikan nomor telpon Rida kepada ibu Ani. Kemudian ibu Ani mencoba menghubunginya. Beralih dari rumah Rida sekarang terdengar bunyi handphone di kamar Rida lalu ia mengangkat telponnya karena itu nomor telpon rumah Abil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesedihan Awal Kebahagiaan
Teen Fictionsama seperti sakitnya hujan, setelah itu muncul pelangi yang membawa kebahagiaan.