Chapter 3 : Jealous?

20 3 0
                                    

Oke, setelah kemarin Keisya ngamuk-ngamuk. Hari ini adalah pengumuman pemenang olimpiade. Pak Eko udah dag-dig-dug gak karuan. Sementara Keisya cuma nyantai sambil makan permen karet kayak biasa. Reza? Jangan ditanya. Dia jadi agak aneh gitu sikapnya sama Keisya. Sebentar baik, sebentar datar, sebentar suka bentak-bentak. Walau Keisya gak peduli, Reza tetep aja jadi ngerasa gak jelas dengan perasaannya sendiri.


"Semoga sekolah kita menang.."kata Pak Eko sambil mengatupkan tangannya di depan dada.

"Lebay."gumam Keisya sambil nyender ke tembok. Mereka lagi ada di tempat lomba yang kemaren. Semua peserta en perwakilan sekolahnya yang kemaren ikutan olimpiade pada dateng. MC pun siap-siap ngumumin juara olimpiade itu.

"Baiklah, seperti yang kita ketahui, kemarin telah diadakan olimpiade di tempat ini. Kami sudah menghitung perolehan nilai dan menentukan siapa juara olimpiade ini."

Semuanya keliatan harap-harap cemas. Yang paling santai ya si Keisya. Reza malah gak mikirin tuh lomba. Just Keisya in his mind. Ohh, so sweet...*PLAK*

"Juara ketiga, diraih oleh Mark dari SMA Impian!"Keisya spontan tersentak. Mark? Si orang gak waras itu?

"Juara kedua, diraih oleh Keisya dari SMA Khayalan!"Keisya menghela nafas lalu naik ke panggung. Di sana udah ada Mark yang senyum-senyum sama dia. Walau dibales dengan tatapan awas-anjing-galak oleh Keisya.

"Dan juara pertamaaa..."

TEREREREEET

"Kembali diraih oleh SMA Khayalan! Reza, silahkan naik ke panggung!"terdengar suara putus asa dari peserta lain. Reza jalan dengan santai ke panggung.

"Baiklah, kami akan menyerahkan medali kepada para juara.."ketiga juara itu dapet medali dan dadah-dadah sejenak di atas panggung. Kecuali Keisya tentunya.

"Ternyata selain manis, elo juga pinter. Selamat, ya.."kata Mark sambil menyalami Keisya.

"Yaaa, dan jangan sebut gue manis lagi!"kata Keisya. Mark senyum. Mereka bertiga pun turun dari panggung.

"Ng..Keisya, ada acara gak sore ini?"tanya Mark. Keisya menggeleng.

"Mo apa?"tanyanya santai. Reza yang jalan di belakang mereka pun harus menahan emosi.

"Err..ano...kalo..jalan..sama..gue..ng..elo...keberatan, gak?"mendadak si Mark kena virus gagap. Keisya menoleh lalu mengangkat alisnya.

"Oke, terserah elo."jawab Keisya. Dasar gak peka.

"Be-beneran?"

"Uh-huh."Mark hampir aja melonjak senang kalo dia nggak malu. Reza mendidih.

"Permisi, gue mau lewat!"katanya sadis sambil nyenggol Mark en jalan ngeduluin mereka berdua. Keisya yang dasarnya gak pekaaa, cuma ngangkat alis heran.

"Gu-gue tunggu di...alun-alun, ya. Jam stengah 4 sore."kata Mark. Keisya cuma ngangguk santai sambil jalan ngeduluin tuh bocah.

"K-Keisya!"

"Apa?"

"Ng...nggak..tapi.."Keisya ngangkat alisnya. Mark masih gelagapan.

"S-sampai jumpa nanti sore, ya!"kata Mark sambil lari. Keisya mengerutkan dahinya lalu ngangkat bahu en jalan menuju mobil.

"Selamat ya, kalian berdua berhasil."kata Pak Eko sambil mengemudi. Reza en Keisya cuma ngangguk.

"Jadi..sebagai..hadiah, saya akan mengabulkan permintaan kalian. Kalian mau apa?"tanya Pak Eko.

"Gue mau pulang."jawab Keisya.

"Saya juga pulang saja, pak.. terimakasih."kata Reza. Pak Eko cuma ngangkat bahu en terus nyetir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel Or Devil?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang