Part 5

168 21 0
                                    

Taehyung menoleh dan memang benar. Semua anak-anak pucat itu berdiri dibelakang mereka berdua.

"Kau bisa lari kan?" Pupu memgenggam tangan Taehyung.

"Kenap- hei ... tanganku sakit." Gadis itu menarik tangan Taehyung dengan kuat dan berlari.

Sampailah di sebuah hutan yang rindang dan gelap. Taehyung duduk dibalik sebuah pohon dengan Pupu disampingnya.

"Aku lelah ... kenapa harus berlari, apa mereka mengejar kita?" Taehyung terengah-engah karena berlari.

"Mereka itu sangat sensitif, kau harus berhati-hati. Dia bisa saja membunuhmu jika kau berisik." Gadis itu menatap kedua mata Taehyung dengan boneka ditangannya.

"Tapi, kenapa seperti itu?"

"Jika aku mengatakan ini, tolong jangan takut atau menjauh dariku. Kumohon, aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kau." Gadis itu menunduk meringkuk sambil memeluk kedua lututnya.

"Bisakah kau menolongku? Aku lelah dengan semua ini." Gadis itu menenggelamkan wajahnya kedalam lututnya. Lalu Taehyung pun menyentuh surai panjang gadis itu untuk memberi ketenangan.

"Aku akan menolong temanku ini. Tapi, apa yang bisa kubantu?" Taehyung sedikit tersenyum lalu melepaskan tangannya dari surai gadis itu.

"Tolong jangan pernah jauhi aku jika nanti kau tau semuanya."

"Aku tidak akan menjauhi teman baikku ini. Aku janji." Taehyung tersenyum lalu mengacungkan jari kelingking mungilnya. Lalu gadis itu membalas jari kelingking Taehyung.

"Tae, awas dibelakangmu!" Sosok anak laki-laki ingin mencekik Taehyung dari belakang. Gadis itu langsung menarik tangan Taehyung lalu berlari lagi dan naik ke atas pohon.

"Ada ap-" gadis itu membungkam mulut Taehyung dengan tangannya dan mengisyaratkan untuk diam. Lalu gadis itu menunjuk kebawah. Taehyung hanya membulatkan kedua matanya.

Segerombolan anak-anak pucat berwajah setengah hancur tengah berada dibawah sana berlarian ada juga yang berjalan terseok-seok karena kakinya patah. Taehyung hanya menahan dirinya agar bibirnya tidak berteriak melihat pemandangan dibawah sana. Gadis disampingnya hanya bersikap dingin sambil tetap membungkam mulut Taehyung dengan tangan es nya.

Perlahan gerombolan anak-anak pucat tadi perlahan pergi jauh dari pohon mereka. Taehyung menghela nafas panjang dengan lega. Mereka masih belum turun dari pohon itu lalu gadis itu membuka suara.

"Mereka semua ingin membunuhmu."

"Tapi kenapa? Hanya karena hal sepele tadi kenapa sampai ingin membunuh?"

"Mereka adalah korban tumbal pesugihan orang tuaku."

"Tumbal?"

"Iya, dulu mereka semua teman-temanku. Entah kenapa setiap aku membawanya kerumahku esoknya mereka semua meninggal bahkan ada yang sampai menghilang. Mulai hari itulah teman-temanku menjauhiku dan membullyku hingga aku putus sekolah."

"Tapi, tadi teman-temanmu di taman bermain tadi sangat akrab denganmu."

"Itu karena aku salah satu korban tumbal dari kedua orang tuaku. Tolong jangan terkejut, jangan menjauhiku, aku hanya ingin menikmati rasanya berteman seperti yang lainnya."

"J-jadi, k-kau?" Bibir Taehyung bergetar, perlahan dia sedikit menjauh dari gadis itu tetapi Pupu menahan tangannya.

"Aku sudah tiada. Aku ini hantu. Tenang saja, jangan takut wajahku tidak akan mengerikan seperti yang lainnya, aku juga tidak akan menyakitimu. Aku akan selalu melindungimu. Tolong jangan menjauhiku, aku hanya ingin berteman itu saja." Gadis itu menatap Taehyung tetapi Taehyung masih terlihat sedikit takut. Ia menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

"Tapi, kenapa aku saja yang bisa melihatmu? Kenapa orang tuaku tidak bisa?"

"Karena kau punya penglihatan yang tidak semua orang miliki."

30 November 2019

Jangan lupa vote😊

Help Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang