( CHAPTER 17 )
THE SWEET ESCAPE
BY : ANNELL CJROSEY ADOREY" No, Danny... saya anggap kau macam abang saya sudah " Tiara tersenyum kelat.
Riak wajah Danny kelihatan agak kecewa. Tetapi dia tetap tersenyum di depan Tiara.
" Apa kurangnya saya? " Danny sedikit berbisik.
Tara menoleh ke arah Danny.
" Teda kurangnya kau Danny, you have the look but you deserve to someone better than me... " Tiara tersenyum pada Danny dan beredar dari sana.
" Tiada kurang tapi nda juga dia bagi saya peluang.. huh! " Danny kelihatan tidak berpuas hati.
****
Mafia duduk termenung diluar rumah. Dia memandang ke arah langit yang luas.. mungkin dia sedang menghitung bintang yang kelihatannya agak banyak dari kebiasaannya.
" Francis? " Karen memanggil Mafia.
Mafia menoleh ke arah Karen dan tersenyum. Hati Karen sedikit terusik bila melihat raut wajah Mafia seperti orang yang tidak tahu apa-apa yang terjadi sebelum ini.
" Malam sudah ni, tidurlah Nanti masuk angin.. nda bagus untuk perempuan mengandung.. " Mafia tersenyum lagi dan merenung kembali ke arah langit.
" I'm so sorry... " Tiba-tiba Karen berkata begitu.
" For what? " Dahi Mafia berkerut.
Agak lama Karen membisu.
" Hurm... Nothing " Dia terus masuk ke dalam rumah.
" What happen to her lately... " Mafia hanya membiarkan Karen meninggalkannya tanpa berkata apa-apa.
" Ouch! My head... kenapa makin kerap berdengung ni " Mafia memegang kepalanya sekali sekala mengurutnya.
Mafia cuba berdiri dengan perlahan dan masuk ke dalam rumah.
dia terus berbaring di sofa ruang tamu itu. Tidak berapa lama dia pun terlelap.****
" Semua kerja saya sudah beres di sini, nda sangka awal juga settled.. so saya buli lah pigi visit Tiara tomorrow.. " sambil tersenyum riang.
Barox keluar dari bilik pejabatnya dan berhenti di depan meja pembantu peribadinya.
" Hely.. i'll be away for a couple days or maybe weeks.. ada apa-apa just give me a call. Okay " Barox
" Ok Boss.. Take care " Hely
Masuk sahaja dalam kereta. Barox menghidupkan enjin keretanya tetapi dia tidak terus memandu. Dia seperti berfikir sesuatu.
" Mau direct pigi sanakah? or tunggu saja besok pagi... hmmm " Barox
Barox memandu keluar dari kawasan pejabatnya dan terus balik ke rumahnya.
Sampai sahaja dia di rumah dia terus menyusun sedikit barang keperluan ke dalam bagasi kecil.
" I Hope she will like it.. " sambil tersenyum sendirian.
Dia mencapai telefon bimbitnya dan cuba menghubungi Tiara. Tapi sepertinya tidak dijawab.
" Maybe she is sleep already.. " Barox terus menyimpan telefon bimbitnya.
" I need to sleep now... besok mau jalan awal " Barox
****
Awal lagi seperti ada orang sedang memasak di dapur. Danny sengaja bangun awal sebab hari ini dia terpaksa balik kem. Dia sudah bersiap sedia berpakaian kemas. Masuk sahaja di dapur kelihatan Aunty Rossa dan Tiara sedang menyediakan juadah sarapan pagi ketika itu.
" Hurm... sedap bau, macam tau-tau saja kamurang saya mau makan sedap-sedap ni hari hehe " Danny mengusap-usap perutnya.
" Aikk... birthday kau kah hari ni Danny? " Rossa tersenyum.
" Bukan birthday bah Aunty... tapi saya mau balik kem kijap lagi " Danny
" Bukan kau bilang 2 atau 3 hari kah kau cuti.. " Tiara
" Nda dapat lama sebab ada hal penting pula tiba-tiba di kem tu, semalam saya kena call suruh balik sana.. " Danny mengambil piring yang berada di atas meja dan terus menyedok nasi goreng yang baru di hidang oleh Tiara.
" Alang-alang juga... bagus nda payah cuti " Tiara merajuk.
"Aik... macam merajuk saja ni hehe " Danny
" mestilah... kau banyak mungkir janji sudah Danny, kalu kau ada sini buli jua saya happy sikit... terubat juga rindu saya sama si Mafia.. walupun kamu bukan kawan baik tapi bila nampak kau mesti teringat masa first time kenal Mafia.. " Tiara
" Ehem! Ish sudah-sudahlah tu Tara, jangan terlampau ikut tu perasaan nanti baby dalam perut tu ikut sedih macam kau. Biarlah si Danny balik kem. Dia kan ada tanggungjawab lain juga.. " Rossa cuba untuk menenangkan Keadaan.
" Yalah Aunty, sorry... bah makanlah, nanti drive tu hati-hati " Tiara
" Hehe... sayang juga kau sama saya Tara " Danny tersengih.
" Kalau kawan nda buli sayangkah?? Kau saja yang saya ada skrang Dan.. " Tiara
Tiba-tiba reaksi wajah Danny berubah.
" kalau lah kau tau, saya tipu kau pasal Karen dan Mafia mesti kau benci saya Tara.. i'm so sorry Tara " Bisikan suara dari hati Danny.
Tiara melambai ke arah Danny yang sudah siap untuk memandu keluar dari sana. Hilang sahaja bayang kereta Danny dari pandangan matanya dia pun segera melangkah untuk masuk ke dalam rumah.
Tiara duduk di sofa dan mengusap perutnya yang semakin lama semakin besar. Dia tersenyum sendirian. Mungkinkah dia sedang membayangkan wajah Bayi yang bakal lahir nanti seiras Mafia dan perangai nakal sebijik papanya juga.
Teet! Bunyi hon kereta dari luar. Mematikan lamunannya tadi.
" Siapa tu? Takkan Danny pula.. baru juga dia jalan tadi " Tiara berbisik.
Tiara berdiri dan berjalan menuju ke pintu utama rumah. Dia terus tersenyum bila melihat kelibat Barox.
" Aikk.. cakap hujung minggu baru datang, ni kenapa muncul sudah ni hehe " Tiara tersenyum riang.
" Kenapa nda buli kah datang awal? " Barox
" Buli bah... lagi bagus haha " Tiara tergelak besar.
" Are you miss me? " Barox
Tiara tersipu malu.
" No.. but baby yang rindu sama kau kali.. " Tiara
" Ish.. malu lah tu mau mengaku ceh.. ceh.. " Barox
" How are you Tara? " mereka berjalan beriringan masuk ke dalam.
" I'm fine.. " Tiara
" Good.. hurmm Aunty Rossa mana? " Barox
" Ada dalam bilik.. kijap lagi keluarlah tu " Tiara
" Oh... okay, so Tara.. kenapa nda answer call saya? " Barox
" Gosh! " Baru Tiara perasan yang dari kemarin dia membiarkan telefon bimbitnya dalam keadaan senyap.
" What? " Barox
" Handphone saya kasi silent mode hehe.. " Tiara
Barox hanya menggelengkan kepalanya.
****
Awal pagi lagi, Francis bermundar mandir di ruang tamu. Karen yang baru keluar dari biliknya merasa agak aneh dengan sikap Francis pada pagi itu. Dia datang mendekati Francis. Bila Francis sedar yang Karen sudah berada dekat dengannya dia terus mendapatkan Karen.
" Karen, siapa Mafia?? "
TO BE CONTINUE...