PART 18

894 48 1
                                    

( CHAPTER 18 )

THE SWEET ESCAPE
BY : ANNELL CJROSEY ADOREY

Karen terkejut dengan apa yang baru dikatakan Mafia tadi. Dia seperti cacing kepanasan ketika ini. Tetapi otaknya masih ligat memikirkan jalan keluar dari pertanyaan Mafia.

" Hmm... Frans, macam mana kau tau pasal Mafia ni? " Karen tersenyum kelat.

" I don't know... tapi lately saya rasa kepala saya kerap sakit, tapi semalam saya rasa seperti saya bermimpi.. someone keep calling me Mafia.. Mafia... siapa Mafia, karen? Adakah Mafia tu saya? " Mafia

" No.. no kau bukan Mafia, kau Francis.. my Francis, it's just a dream Frans, jangan telampau fikirlah... " Karen cuba meyakinkan Mafia. Tetapi kelihatannya reaksi wajah Mafia masih kurang berpuas hati dengan jawapan yang diberikan Karen.

" But my dream, i feel so real. Macam memory lama yang terimbas kembali... " Mafia

" Don't think too much, just rest.. itu semua nda real and not even your old memory... " Karen sekali lagi cuba untuk meyakinkan Mafia.

Mafia berjalan menuju ke sofa dan duduk sambil merenung ke arah Karen yang masih berdiri di hadapannya.

" Kenapa kau tinguk saya macam tu Frans? You don't believe me? " Karen mulai merasa seperti Mafia mencurigainya.

" Nothing.. perasaan saya macam lain-lain pula hari ini " Mafia

" Hmm.. okaylah, saya mau keluar sekijap ni, kau ada mau kirim barang? " Karen

" Hari ni kau ada appointment di klinik kah? " Mafia

" Teda, saya saja mau keluar beli barang rumah... " Karen

" Oh.. it's okay, saya teda mau kirim apa-apa. Just take care.. " Mafia

Karen terus masuk ke dalam bilik. Tidak lama itu dia keluar semula membawa beg tangan.

" Gosh!! Apa saya mau buat ni, kalau Mafia tiba-tiba buli ingat semua kejadian yang berlaku sebelum ni... " Karen

****

" Where is Barox? Kenapa dia jarang betul ada di rumah sejak akhir- akhir ni? " Adora ( Kakak Barox )

" Entahlah... dia cakap outstation kunun... " Exora ( Kakak sulung Barox )

" Bukan dia pigi vacation sama si Elysa kah? " Adora

" Are sure sis? Setahu saya dorang sudah lama break up lah.. " Exora

" Hurm.. but why Elysa cakap dorang masih okay lagi.. " Adora

" Bila dia jumpa kau? " Exora

" Last weeks.... " Adora

" Kau percayalah cakap tu perempuan tu, sejak insiden dulu tu saya betul-betul nda buli percayalah tu perempuan lagi.. " Exora

" Why?? She deserve for second chance bah.. " Adora

" Ish.. second chance ko blang, lebih sudah loh dia punya chance before this.. but she's keep doing it. Saya taulah kau rapat sama dia but please jangan jadi buduh lah Sis.. yang balik-balik frust tu adik kita bah.. " Exora

" Huh! Saya pun nda taulah mau cakap apalagi... but i still want her to be my Sis in law.. " Adora

" Gosh!! Takkan dia saja sumandak solo dalam ni dunia yang tggal sis.. open your eyes, please... " Exora

Adora hanya membisu sahaja. Exora pula selepas melihat tiada respon dari kakaknya itu, dia terus beredar dari situ.

Tiba-tiba Elysa muncul di depannya dan terus menuju ke arah Adora yang sedang duduk di sofa ruang tamu ketika itu.

" Tiada adab punya perempuan, kau main masuk suka hati saja ni rumah... bagi salam pun nda arr.. mentang-mentanglah pintu ni rumah sentiasa terbuka.. main terjah jalah kan.. " Exora mengomel sendirian.

" Kak Dora! Please help me bah.... " Elysa

" Aish! Apa juga kau ni datang-datang  terus minta tulung.. apa juga masalah kau ni Ely.. " Adora

Exora yang memerhati dari jauh terus menguatkan suaranya.

" Bah!! Kau tulunglah tu bakal sis in law kesayangan kau... " Exora terus beredar dari sana.

Elysa mencebik dan memujuk Adora semula untuk menolongnya.

" Help me, bah Kak... " Elysa

" What happen, Ely? " Adora

" Your brother, ada perempuan lain sudah... janda pula tu " Elysa

" Ish! Biar betul kau ni ely, dari mana pula kau tau ni? " Adora

" Saya nampak bah kak, depan mata saya... " Elysa

" Yalah, tapi macam mana kau tau tu perempuan Janda? " Adora

" Tu perempuan pregnant, tapi nda pernah saya nampak ada lelaki lain yang sama-sama tu perempuan... mana tu perempuan pigi sana juga Si Barox... " Elysa

" Kau ikut Barok senyap-senyap kah selama ini? " Adora

" Yalah, Kak.. i still love him " Elysa

" Tapi terus terang kakak cakap... Barox teda perasaan sudah sama kau Ely.. " Adora

" No, dia masih sayang Ely, kak. Only me... dia mungkin mau kasi jeles Ely saja... " Elysa

" Kau yakinkah Ely? Anda betul-betul yakin... hehe " Adora

" Ish.. kakak ni buat lawak lagi pula... tulung bah saya kak " Elysa

" Oh.. God, ni kali ke berapa sudah ni saya tulung kamu Ely, mcm berkali-kali sudah pula.. " Adora

" Ini last sudah kak... please, takkan kakak mau Barox jadi pak sanggup untuk ti Janda muda.. " Elysa

" What? Pak sanggup!! " Adora melenting.

" Yalah.. " Elysa tersengih.

Adora mengambil telefon bimbitnya dan mendail nombor telefon Barox. Tapi sepertinya Barox tidak menjawab panggilan darinya. Dia seperti memikirkan sesuatu dan selepas itu dia membawa Elysa beredar dari sana.

****

Awal pagi lagi Elysa duduk termenung di luar beranda rumah.

" I miss him so much... " Tiara bercakap sendirian.

Tangannya mengusap perutnya.

" The baby need a father, bila lahir nanti Tara " Tiba-tiba Barox muncul dan duduk disampingnya.

" It's okay, i can raise the baby alone.. " Tara tersenyum kelat.

" perjalanan hidup kau masih panjang Tara, lagi-lagi bila baby lahir nanti. Maybe you should give a chance to other man to take care of you and the baby... " Barox

" I already have enough people to take care of me and baby... " Sambil tersenyum nakal ke arah Barox.

" What do you mean? " Barox

" Yalah, Aunty Rossa, You and Danny... kamu kan yang selama ini jaga saya.. " Tiara

" But itu semua nda sama... " Barox

" Hmm.. apa pula yang nda sama, takkan kau mau jadi husband saya pula haha " Karen tergelak kecil.

" If i have a chance... why not? " Kali ini Barox pula yang tersenyum nakal.

" Ish... sot, saya nda layak untuk lelaki macam kau Lah.. " Tiara menggeleng.

" Tara, i really mean it... i want to marry you... " Barox tiba-tiba melutut di hadapannya.

Tiara sedikit terpegun dengan apa yang dikatakan Barox. Barox meraih tangan Tiara dan mengusapnya lembut lalu mengucup tangannya.

" Kita khawin, please... " Barox masih menunggu jawapan daru Tiara.

" Barox!!! " Tiba-tiba seseorang muncul.

TO BE CONTINUE...

THE SWEET ESCAPEWhere stories live. Discover now