PART 19

876 48 2
                                    

( CHAPTER 19 )

"Barox!!"

Barox menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Kelihatan Adora dan Elysa yang datang.

"Gosh! Ni perempuan lagi..."Tapi Barox tetap tenang.
"Apa ko buat ni? Siapa ni perempuan?"Adora
"Oh... bah, sudah terlanjur kakak datang sini, jadi tanpa segan silu saya kasi kenal kakak, this is Tiara and untuk lebih details lagi... she is my future Wife"Barox dengan yakin terus menarik tangan Tiara dan merangkul pinggang Tiara dari tepi.
"See! Apa Ely cakap... kakak masih mau berdiam lagi? Tinguklah keadaan tu perempuan... pregnant duluan, fikir maruah family kak..."Elysa cuba mengapi-apikan mereka.
"Shut up! Ely... fikir sebelum cakap, look at yourself first, selama ini ko jagakah maruah ko or family ko?"Barox
"Kak!!"Elysa merengek.
"Enough Ely, no more drama... kita balik dulu, and you Barox i need your explaination as soon as possible, bring her too..."Adora terus berjalan menuju ke arah keretanya semula.

Elysa yang dari tadi berdiri tercegat di depan Barox dan Tiara, akhir akur juga untuk beredar dari sana bila mendengar bunyi hon dari kereta Adora.

Adora masuk ke dalam kereta dalam keadaan perasaannya yang masih belum berpuas hati.

"Why kak? Kenapa kakak nda marah dorang!"Elysa melenting.
"Ko ni macam perangai budak-budak lah Ely. Anak kakak pun nfa macam ko ni... dorang masih ada maner walupun mau provok, and saya malas mau buat kacau, tu rumah oranglah... kita tunggu Barox balik rumah dulu. Dengar penjelasan dia..."Adora
"But..."Elysa masih belum mahu mengalah.
"Stop it... i'm tired of your drama"Adora

Bila mendengar nada suara tegas Adora,Elysa terus kecut dan tidak berani berkata apa-apa lagi.

***

"Sepa tu perempuan gedik, Barox?"Tiara
"Hurm... jangan ambil taulah pasal tu perempuan Tara, she's not important..."Barox
"But, i need to know..."Tiara
"My ex fiance..."Barox

Tiara tersenyum. Barox pula merasa hairan.

"Why are you smiling..."Barox
"Nothing, im just curious... bila tengok perangai tu perempuan tadi, and with yours either... nda sangka juga taste ko macam tu haha.."Tiara tergelak kecil.
"Hurm... no komen, biasalah pilihan keluarga"Barox
"Sorry, bukan mau menyinggung perasaan ko, tapi biasalah saya pun manusia biasa, i'm just curious..."Barox
"Don't worry, my taste now much better than before..."Barox tersenyum nakal.

Airmuka Tiara tiba-tiba berubah bila mendengar kata-kata Barox.

"Why, Tara... something wrong with my words?"Barox
"Hurm... betulkah, apa yang ko cakap sama kakak ko tadi?"Tiara meminta kepastian.
"Kan, saya sudah propose sebelum dorang datang tadi..."Barox
"Complicated..."Tiara
"I know, tapi saya suka..."Barox
"Arr?"Tiara bingung.
"Biarlah complicated... sebab saya suka cabaran hehe..."Barox
"But, i don't love you... "Tiara sedikit berbisik.
"Enough just when i said i love you and i want to take care of you and the baby..." Barox cuba meyakinkan Tiara.
"Are you sure?"Tiara
"Yes, very sure... so tommorow, Tara ikut saya balik okay?"Barox
"Tapi, mesti bagitau Aunty Rossa dulu..."Tiara
"Don't worry.. i'll tell her, later..." Barox

Setelah meminta kebenaran dari Rossa, Tiara bersetuju untuk mengikuti Barox ke rumah keluarganya.

"Are you ready?"Barox
"Ready lah kali ni... cuma ada juga nervous sikit ni, harap-harap dorang buli terima saya sama baby dalam perut ni..."Tiara
"Don't worry Tara, i'm with you."Barox cuba menenangkan hati Tiara.
"Lama lagikah kita sampai ni?"Tiara
"Sekijap lagi...Kalau Tara mengantuk tidurlah dulu, nanti kalau sampai saya kasi bangun juga..."Barox

Selepas beberapa jam perjalanan. Barox mengejutkan Tiara dari lenanya. Tiara mengosok-gosok matanya.

"Hmm.. sampai sudah kita kah?"Tiara
"Ya, jum..."mereka terus keluar dari kereta dan menuju ke pintu utama rumah.

Belum sempat Barox, memusingkan tombol pintu rumah keluarganya. Tiba-tiba seseorang bersuara dari arah belakang mereka.

"Well... well berani juga ko balik Bro haha..."Exora tersengih.
"Gosh! Ingatkan tu perempuan gedik, ko pula Ora..."Barox mengusap dadanya.
"Takutkah? Don't worry lah... saya support apa ko buat bro, bah takkan nda mau kasi kenal bakal sis in law kita ni... hehe"Exora datang menghampiri Tiara.mereka berdua berbalas senyuman.
"This is Tiara, hmm... Tara, ni my Big sister juga tapi yang kedua..."mereka bersalaman.
"Bah, don't waste time. Marilah kita masuk dalam dulu..."Exora mendahului mereka berdua.

Masuk saja mereka di dalam. Exora terus berlalu meninggalkaj mereka.

"Tara, you sit here first... don't worry if someone disturb you, ko teriak saja berabis... saya segera datang haha..."Barox tergelak besar.
"Sempat lagi ko mau bergurau arr, huh! Saya rasa nda sedap hatilah Barox..."Tiara
"That's why lah saya bawa ko bergurau. Supaya hilang sikit tu nervous ko."Barox
"This time... don't work, okay..."Tiara
"Sorry, my dear... terpaksa ko hadap ni situasi sebab saya, don't worry, never can change my love on you. Macam lagu pula haha"Barox terus beredar dari sana.

10minit berlalu...

Tiba-tiba kelibat dua orang perempuan datang memasuki ruang tamu di mana Tiara berada.

"Gosh! Kak... do you see, what i see right now?"Elysa bersuara agak sinis.
"I see..."Adora terus datang menghampiri Tiara.
"Where is Barox?"Tanpa membuang masa Adora terus, duduk di sofa yang berhadapan dengan Tiara.

Tiara mula merasa kekok dengan renungan tajam Adora. Elysa pula tiba-tiba hilang dari radar.

"Hurm.. your name again?"Adora
"Tiara..."Tiara agak gugup sedikit.
"Hurm.. berapa bulan sudah perut, Tiara?"Adora
"2minggu lagi masuk 9bulan..."Tiara
"Barox, yang punya?"Adora
"Hmm... n...."Tiara tidak sempat menghabiskan ayatnya. Kerana Barox muncul dan memberi isyarat jangan jawab.
"Hi, sis... i thought ko di atas tadi, nda sangka awal pula ko keluar."Barox duduk di samping Tiara.
"Ya, saya keluar tadi..."Adora

Tiba-tiba Elysa muncul dari arah dapur dan membawa dulang berisi cawan dan jug air.

"Aikk, tiba-tiba rajin pula ko hari ni, luar biasa..."Exora yang baru muncul juga, terus menyindir Elysa. Yalah nda pernah-pernah dia masuk dapur rumah mereka sebelum ini.
"My future husband, kan sudah balik. So why not saya buat ni semua special untuk dia..."Elysa menjeling ke arah Exora.
"Weh!! Ada orang perasan rupanya, masih belum sedar-sedar.. sudah dibuang"Exora makin galak membalas.
"Oi... duduk kamu dua, please don't make some noise!"Adora yang dari tadi hanya memerhati mereka berdua. Akhirnya bersuara juga.

Exora dan Elysa berjalan menuju ke tempat duduk.

"So, Barox... kakak nda mau basa basi ni, satu saja kakak mau tau, baby dalam perut Tiara, ko punyakah?"Adora menyoal dengan tegas.
"Why? Kalau saya punya... kakak masih mau halang saya kawin sama Tara?"Barox
"Ko ingat kakak ni kejamkah? Kalau betul ko punya... well kakak setuju ko kawin sama Tiara, if not... ko kawin sama Elysa"Adora
"Yes! Yes! Thank you kak..." Elysa tersenyum riang.
"Kenapa ko Yes pula Ely, kan Barox cakap tu anak dia... sepatutnya ko cakaplah no... haha bengong punya perempuan haha"Exora tergelak.
"Ko pastikah tu anak Barox??"Elysa
"Anak siapa pun.. kalau Barox mau bertanggungjawab, why not?"Exora

Adora tenang diposisi... dia tersenyum sinis.

" Tidak semudah itu Exora, dorang dua xboleh kawin selagi Tiara nda beranak..."Adora
"But, why?"Barox
"Lepas Tiara, give birth... i need to confirm the dna first, that'all" Adora terus beredar meninggalkan mereka.
"Thank god..." Elysa tersengih sambil menjeling ke arah Exora dan Tiara.

THE SWEET ESCAPEWhere stories live. Discover now