"Yang udah dong jangan marah terus" Rio terus membujuk Zee agar tidak mendiaminya terus.
"Yang ayolah, lagian juga tadi bukan aku kok yang nggoda mereka"
Cewek itu melirik kearah Rio, mereka kini sedang berada di sebuah taman pinggir jalan, Rio sengaja berhenti untuk meminta maaf pada Zee.
"Bukan lo yang nggoda?" Tanya Zee, cowok itu hanya mengangguk dengan polosnya.
"Elo pamer badan bukan lo yang nggoda???!" Zee menaikan sedikit suaranya.
"Iya maaf Yang, jangan cemburu elah"
Lagi lagi Zee melirik kearah Rio sinis,"gue? Cemburu?" Cewek itu menunjuk diri sendiri.
"Ngapain cemburu sama cowok Gay kayak lo!!" Serkanya.
"Gue? Gay?" Rio mengikuti gaya bicara sekaligus gaya tangan Zee saat menunjuk diri sendiri.
"Gue nggak Gay Yang! Waktu itu gue cuma becanda" jelasnya.
"Becanda masa sampe mau megang__
Cup!
Sebuah benda kenyal berhasil memberhentikan kalimat Zee yang belum selesai itu, Rio mencium bibirnya dengan lembut.
Detik selanjutnya Zee tersadar, kemudian mendorong dada bidang milik Rio."Elo!!!__
"Terbukti kan gue nggak Gay?" Rio menaik turunkan alisnya.
Plak!
"Berani beraninya ya lo! Ngambil first kiss gue!!" Bentaknya pada cowok itu yang tengah memegangi Pipinya yang terasa panas.
"Gue itu udah jaga bibir gue selama 16 tahun biar nggak kotor!! Gue mau suami gue kelak yang ngambil first kiss gue, tapi lo!!! Lo ngrebut semuanya Anjing!!" Serkanya.
"Sttsss!" Rio menempelkan jari telunjuknya kebibir Zee, kemudian memeluk cewek itu.
"Percaya atau nggak, kelak yang bakal jadi suami kamu itu aku" ucapan yang begitu lembut nan indah. Bagaikan sebuah alunan lagu yang mampu menyentuh hati siapapun yang mendengarnya.
Begitu juga dengan Zee, ucapan Rio menyentuh hati kecilnya, seakan akan semuanya bukan kepalsuan, tapi kenyataan.
Dengan segera Zee melepas dekapan itu sebelum Zee dibuatnya baper.
"Dan gue bakal membelokan takdir itu!" Balasnya."Dan tuhan bakal meluruskan kembali takdir itu. Takdir yang sudah ditulis olehnya, takdir yang akan menjadi kenyataan, semakin orang itu menjauh dari sebuah takdir, maka tuhan akan lebih mendekatkan takdir itu. Dan kamu tau? Takdir kamu itu Aku" lagi lagi Zee dibuatnya tersentuh. Zee terhipnotis dengan kalimat Rio yang begitu indah.
Cewek itu buang muka, dia salting, pipinya seakan memanas, Zee bingung harus menjawab apa lagi.
"Ciee yang baper!" Ledek Rio pada Zee sambil mengacak puncak rambutnya.
Cewek itu tersenyum malu disana.Tring!
Ponsel Rio seketika berbunyi, cowok itu meraih ponselnya dan melihat Bisma menelfonya.
"Hallo?"
"Gimana? Lo masih lama jalan sama cewek lo? Kita udah lama loh nunggunya" terdengar suara Bisma dan bunyi musik yang begitu keras.
"Ok, bentar lagi gue kesana!" Balas Rio, Zee yang berada disebelah Rio hanya memerhantikan cowok itu.
"Oke, gue tunggu!" Balas Bisma
Tut tut tut
Rio menutup ponselnya, kemudian beralih menatap Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
A JASMINE FLOWER
Teen Fiction"Zee kalo lo nggak berhenti, gue bakal bilang kalo lo pacar gue!!!" Teriaknya lagi. Zee membulatkan matanya dengan sempurna, lantas dia berbalik menatap cowok yang super nyebelin itu. Dia, cowok yang bernama Famrio risky abraham tersenyum penuh keme...