forty two

1.5K 140 8
                                    

"Ekhm!!!"
Ale mencairkan suasana di mobil yang sejak tadi bak upacara bendera dengan lagu mengheningkan cipta.

"Batuk Lo?" Celetuk Chanyeol.

"Alyn cantik yah?" Kata Ale.

"Lah tiba - tiba apaan deh" Chanyeol mengerutkan dahi.

"Lo suka sama dia kan?"

"Urusi saja kehidupan kita masing - masing ini bukan urusan lo. Lagian kayanya gak ada hak lo nanyain masalah pribadi gue. Iya atau enggak itu urusan gue. Lo gak ada kontribusi buat menanyakan hal itu." Ujar Chanyeol dengan mata lurus ke depan. Muka Chanyeol mulai berubah bete keliatan banget.

Deg!

Nggak tau kenapa rasanya Ale sakit banget waktu Chanyeol ngomong barusan. Hatinya kayak ditusuk duri sakit banget. Tapi apa yang dibilang Chanyeol barusan emang bener. Ale gak ada hak buat nanyain masalah pribadi Chanyeol. Cuma sekarang Ale tahu kalau wanita yang ada di hati Chanyeol sampai saat ini masih sama. Wanita itu, wanita yang Ale dengar ceritanya hampir menjadi istri Chanyeol.

"Udah sampai, turun gih." Ucap Chanyeol membuyarkan lamunan Ale.

"Ah, iya. Lain kali gak usah anter gue. Gue bisa pergi sendiri. Dan kalau orangtua lo atau gue yang nyuruh bilang aja lo sibuk. Nanti gue yang bakal jelasin ke mereka." Ale menutup pintu mobil Chanyeol dengan wajah datar. Gak kayak biasa walaupun Ale marah - marah tetap terlihat ceria.

Tiba - tiba Chanyeol merasa bersalah kayaknya tadi udah kelewatan.

🐣🐣🐣

"Hey bangun, ayo sarapan." Sehun mengelus puncak kepala Alyn.

"Lima menit lagi, masih ngantuk."

"Yaudah aku mandi dulu, sarapannya aku tarok sini. Jangan lupa di minum susunya."

Alyn cuma ngangguk - ngangguk dengan mata masih merem.

10 menit berlalu Sehun sudah selesai mandi dengan handuk yang masih mengikat di pinggangnya.

Sehun geleng - geleng kepala. Istrinya belum juga beranjak bangun.

Hey ayo bangun." Sehun mengelus pipi Alyn dengan tangannya yang masih basah.

"Sehun dingin" rengek Alyn.

Sehun menghela nafas. Tanpa pikir panjang Sehun langsung merengkuh tubuh Alyn menggendongnya sampai ke kamar mandi.

Alyn masih merem hari ini dia ingin bangun siang tapi kenapa suaminya yang menyebalkan ini membawanya ke  kamar mandi apa dia sudah gila? Hello Sehun gue bisa mandi sendiri pekik Alyn setelah menyadari Sehun sudah mendudukkan dirinya di depan kaca kamar mandi.

"Sehun aku bisa sendiri, kamu keluar sekarang." Kata Alyn bersungut.

"Astaga Sehun pakai dulu bajumu sana!!!" Kata Alyn menutup matanya.

"Mck, Kamu sudah sering melihat aku begini kenapa kayak baru pertama kali sih." Sahut Sehun tertawa ringan.

Sehun tersenyum, memutar keran lalu di basuhnya wajah Alyn pelan. Sehun gunakan sabun pembersih muka diusapkannya ke wajah Alyn dengan lembut.
"Cuci muka abis itu sarapan." Kata Sehun.

Alyn tertegun, "Sehun..."

"Ini pertama kalinya kamu ngizinin aku buat sentuh wajah kamu tanpa kamu tepis." Kata Sehun senang.

Alyn diam saja, merasa bersalah juga pada Sehun. Selama pernikahannya sepertinya Alyn memang tidak pernah memperlakukan Sehun dengan semestinya.

Sehun mengulurkan sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi.
"Sikat gigimu, lalu setelah itu kita sarapan bersama." Lanjut Sehun.

"Yasudah kamu keluar dulu ganti baju sana." Kata Alyn manyun.

"Ya ampun lucu sekali, aku jadi gemas. Ok aku keluar." Kata Sehun mengacak kecil rambut Alyn.

Sehun memakai setelan kaos dan celana pendek.

Alyn tercenung, kenapa dia baru menyadari jika suaminya ini kadar ketampanannya meningkat seratus persen saat dia hanya menggunakan baju biasa saja. Tolong cubit Alyn yang mulai memuja ketampanan suaminya.

"Kok bengong ayo sarapan." Tarik Sehun lalu menyodorkan segelas susu.

"Kamu cantik banget."

Alyn batuk, hampir tersedak susu.

"Apaan si tiba - tiba"

Sehun ketawa, "gak berubah masih sama kayak dulu, bedanya cuma di rasa." Kata Sehun.

"Rasa apa?"

"Rasa kamu ke aku yang udah gak ada" lanjut Sehun tersenyum getir.

Alyn jadi merasa bersalah gak tahu mau berbuat apa. Wajah Sehun tiba - tiba murung.

"Nih kamu makan juga dong." Kata Alyn menyuapi Sehun roti menghilangkan kecanggungan.

Sehun senyum, "Pertama kalinya kamu suapin aku."

"Ya ampun Sehun kamu bikin aku jadi merasa berdosa tauk." Rengek Alyn mempoutkan bibir.

"Jangan merasa seperti itu, tetap kayak gini ya. Aku sayang banget sama kamu." Kata Sehun lalu memeluk Alyn yang duduk di sebelahnya.

"Sehun aku masih ngunyah kamu main peluk - peluk aja. Mau kesedak nih." Kata Alyn yang bikin Sehun lepasin pelukannya terus ketawa.

"Yaudah kita lanjut makan lagi. Abis ini kamu mandi kita jalan - jalan."

Alyn mengacungkan jempol tanda setuju.

Alyn mandangin muka Sehun yang senyum ceria. Cuma rasanya ada perasaan bersalah. Alyn gak tahu mesti gimana Sehun memang suaminya secara hukum dan agama mereka telah sah bahkan Alyn juga mengandung bayi Sehun. Tapi kenapa perasaan Alyn seperti ada yang kurang. Dulu rasanya Sehun bagi Alyn adalah segalanya. Alyn rela lakuin apapun buat dapetin cinta Sehun. Apa perasaan kecewanya sama Sehun sudah terlanjur dalam sampai Alyn merasa gak bahagia. Kenapa sulit sekali rasanya menerima Sehun kembali. Alyn memejamkan matanya, bagaimana dengan Chanyeol saat ini apa dia bahagia? Apa Chanyeol benci Alyn juga? Sama seperti Alyn dulu yang membenci Sehun saat Sehun mencampakkan dirinya.

Bagi Alyn Chanyeol adalah sumber kekuatannya. Chanyeol yang mengurusnya, Chanyeol yang memberikan semuanya yang Alyn butuhkan.

Getting PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang