chapter 22 cerita nathan

6.3K 241 0
                                    

"ish kesel deh gue, lagi enak enakan makan juga, digangu nenek lampir" gerutu zahra kesal seraya menghentakan kaki nya di lantai koridor

"sekarang gue kemana ya? Mana bel masuk masih lama lagi, males bat mau kekelas"tanya zahra pada dirinya sendiri

"ke rooftop kali ya?,iya ja deh"tiba tiba suatu tempat yang terlintas di benak zahra adalah rooftop,lalu berjalan menuju rooftop

Saat zahra pertama kali membuka pintu rooftop terpampang jelas pemandangan yang indah ditambah lagi suasananya menyejukan ,ah seperti nya ia ingin tidur disini tapi ya tidak mungkin sekali

Lalu zahra beranjak ke sofa yang ada disana,ia juga binggung kenapa ada sofa panjang disana ah mungkin saja ini ulah nathan, lagipula siapa lagi coba yang berani berbuat seperti ini kecuali dia

Zahra memejamkan matanya sejenak untuk menikmati udara segar disana tapi baru beberapa saat ada yang memanggilnya

"ra kamu disini ternyata, aku cari kekelas kamu nggak ada"memang benar dari tadi nathan kelimpungan mencari zahra yang meninggalkan kantin, dan ternyata kekasihnya ini berada di rooftop

"eh kamu,sini duduk " ucap zahra seraya menepuk nepuk sofa disampingnya

Bukannya duduk nathan malah membaringkan tubuhnya di sofa itu, jadi sekarang posisi nya bahu zahra menjadi tumpuan kepala nathan

"eh ngapain kamu"kaget zahra saat nathan tiba tiba nathan membaringkan tubuhnya dan membenamkan kepala nya di perut zahra

"bentar aja ra aku ngantuk"ucap nathan

Zahra perlahan mengelus rambut nathan yang menutupi wajahnya seketika nathan mendongak keatas melihat zahra,dan itu membuat zahra menarik tangannya kembali

"gangu ya? Maaf" sesal zahra

"nggak kok, aku suka malah"balas nathan seraya menarik tangan zahra ke rambutnya kembali,dan dengan senang hati zahra mulai mengelus rambut zahra kembali

"than?"tanya zahra

"ya?"

"aku mau dong tau sesuatu dari kamu"

"maksutnya?"tanya nathan heran

"gini loh kamu kan udah tau semuanya tentang aku, sedangkan aku malah nggak tau apa apa tentang kamu jadi ya aku pengen aja kamu ceritain diri kamu"

"cerita hidup aku sama sekali nggak menarik ra"ucap Nathan lirih

"ya salah nya apa coba?aku cuma mau tau tentang kamu,masalah menarik atau enggaknya ya aku nggak mikir, itupun kalau kamu mau ceritain ke aku, kalau nggak yaudah nggak papa aku juga nggak maksa" ucap zahra tersenyum tipis

"bunda aku meninggal sejak aku kecil, karena kecelakaan"cerita nathan

"ya kalau itu mah aku udah tau, kan kamu pernah cerita ke aku"kesal zahra

"sejak bunda meninggal,ayah aku selalu menyibukkan dirinya dengan berkas berkas nggak penting itu, dia malah nggak mementingkan aku ada, dia selalu pulang larut malam dan berangkat pagi pagi sekali, atau malah nggak pernah pulang hhh"ucap nathan getir

"aku kadang heran sama ayah, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dari pada kesehatan dan anak nya
Maka dari itu setiap pagi kalau aku lihat ayah dengan pekerjaannya ,aku selalu nggak nafsu sarapan terus aku langsung pergi,dan semenjak bunda meninggal juga,hubungan aku sama ayah udah rengang kita udah jarang komunikasi atau bahkan nggak pernah, itu karena aku terlalu jaga jarak sama dia" cerita nathan kepada zahra

"dulu aja pernah aku Dapet juara satu saat kelulusan smp dan aku harap saat itu ayah dateng buat ambil ijazah aku tapi harapan ku pupus ketika yang mewakiliku ternyata mbok asih, dia pembantu dirumahku dan udah aku anggep sebagai ibu ku sendiri dia yang selalu rawat aku dari dulu saat ayahku sendiri aja nggak peduli sama aku " lanjut nathan diakhiri dengan memeluk perut zahra lagi

"aku emang nggak ngrasain jadi kamu than, tapi aku juga tau Gimana perasaan kamu saat ini, aku tau kamu kecewa sama ayah kamu tapi kamu juga harus pahamin posisi ayah kamu than aku tau dia selalu sibuk itu pasti karena dia nggak mau terus terus an memikirkan istrinya sudah meninggalkannya ,bukan nya dia nggak cinta tapi dia hanya nggak mau terlalu larut dalam kesedihannya, dan dalam posisi itu dia memilih untuk terlalu menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya tanpa mementingkan kesehatannya"nasehat zahra kepada nathan

"tapi kenapa ayah nggak peduli sama aku? "

"bukannya nggak peduli than, kamunya aja yang terlalu jaga jarak sama dia, tanpa kamu ketahui pasti ayah kamu selalu mantau keadaan kamu, mana ada sih orang tua yang ngga peduli sama anaknya "ucap zahra

"aku harap setelah ini kamu ngomong baik baik sama ayah kamu, aku tau pasti selama ini ayah kamu rindu sama anaknya yang tengil ini haha" tawa zahra garing demi mengubah suasana yang melo ini menjadi seperti biasa

"aku coba nanti "ucap Nathan lesu

"senyum dong masa sedih mulu "lalu zahra menarik kedua  sudut bibir nathan supaya ia tersenyum

"nah gini dong, kan ganteng kamu nya" tawa zahra geli

"makasih ra, aku harap kamu nggak bakal ninggalin aku"ucap nathan lalu mencium kening zahra

"ish apaan sih kamu, main cium aja"gerutu zahra kesal padahal dalam hati ia sangat senang

"bilang aja kamu Malu yakan? " goda nathan

"apaan enggak ya gerr bat kamu"

"nggak papa dong,sama pacar aku sendiri ini bukan sama orang lain "

"lah emang kita pacaran"ucap zahra seraya berusaha menaikan alisnya, tapi usaha nya hanya sia sia dan ia gagal melakukannya

"iya dong kan kamu pacar aku"ucap nathan tegas

"sejak kapan hem?"tanya zahra lagi

"dulu di tempat ini aku nembak kamu dan diwaktu istirahat juga"kesal nathan karena zahra tidak mengakuinya

"emang ada kata aku mau jadi pacar kamu?"kali ini zahra balas mengoda nathan

"ada."

"kapan?"

"itu,tadi kamu bilang kamu mau jadi pacar aku jadi ya kamu pacar aku."

"ish kamu mah nggak asik orangnya"gerutu zahra kesal sambil mengembukan pipinya yang chubby

"lucu kamu kalau kayak gitu haha"tawa nathan seraya mencubit pipi zahra

Kring kring

"udah masuk than, yuk balik ke kelas" ajak zahra kepada nathan

"yaudah ayo"balas nathan lalu mengegam tangan zahra lalu mereka kembali ke kelas

selama di koridor menuju kelas banyak tatapan iri dari fans fans nathan yang melihat nathan dan zahra berjalan bergandengan dan itu membuat zahra tidak percaya diri

"lepas ah than malu diliatin"ucap zahra lalu berusaha melepaskan gegaman tangan mereka tapi itu hanya sia sia karena Nathan tidak mau melepasnya

"nggak usah di liatin"

"ish malu tau "gerutu zahra

"ngga papa ada aku"

"belajar yang pinter, nanti pulang sekolah tunggu aku, aku kesini nanti" ucap nathan setelah mereka ada di depan kelas zahra

"iya.. "

"yaudah aku balik ke kelas bye"tak lupa sebelum itu ia mengacak rambut zahra terlebih dahulu

"bye" balas zahra lalu masuk ke kelas





















Aku update lagi nih hehe, ada yang mau kalian tanya sama aku? Komen aja dibawah dan jangan lupa pencet tanda bintang nya bye

















See you next part

My Posesif Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang