aku terbangun disaat lampu padam, mencium bau rumah sakit yang tak asing bagiku. membuatku semakin yakin, aku ini sedang di rumah sakit.
disaat aku ingin terbangun, aish... kepalaku sakit sekali rasanya, aku memegang kepalaku, dan kepalaku memakai perban seperti sinetron-sinetron yang aku tonton
aku benci keadaan aku sekarang. pasti besok aku akan di introgasi oleh semua orang disekitarku, membosankan. menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol yang mereka tanyakan padaku, sungguh jengkel aku membayangkannya.
kepalaku di perban, dan.. tangan kiriku di pasang infus dan darah? apa aku kekurangan darah? aku benar-benar tidak ingat apa yang terjadi sebelum aku seperti ini.
tunggu, yang menungguku siapa? mamah? syukurlah mamah yang menemani, tapi yang membawaku kesini, ke rumah sakit ini, siapa ya? aku pasti akan sangat berterimakasih pada orang baik itu.
aku terbangun dan merenung sampai tidak sadar bahwa mamahku dan suster melihatku dan akhirnya mamahku berseru padaku
"nana! alhamdulilah udah sadar juga" aku bingung. selama itukah aku pingsan?
"mah, nana berapa lama pingsan gini?"
"dari jam 9 pagi.. dan sekarang liat? udah jam 6 pagi, sekarang hari kamis"
astagfirullah alviena.. lama banget pingsannya..
"nona, infus sama transfusi darahnya jangan di apa-apain ya, nanti kalau mau buang air kecil tekan bel saja ya" ucap suster yang memberiku sarapan pagi, malas sekali.. kalau seperti 8ni aku ingin sekolah.. eh, teman-temanku di sekolah bagaimana ya?
"iya sus terimakasih" ucapku sedikit tersenyum walaupun sulit rasanya. kenapa tubuhku ini rasanya kaku
"iya non sama-sama" jawab suster itu yang langsung pergi keluar ruangan
setelah memakan sarapan yang lumayan, lalu dibantu oleh beberapa suster, setelah itu aku diam sambil memainkan handphone ku.
•••
alhamdulillah hari senin, hari dimana aku menginjakan kaki di sekolah lagi.
"AVLIENA"teriak sosok lelaki tinggi yang sangat abstrak itu
"ALVIENA kali" jawab teh githa, sahabat kak gathan.
"udah sekolah nih aku liat-liat, gimana? udah sembuh?" tanya teh githa
"alhamdulilah, tinggal yang pendarahan kemaren teh, belum sembuh total" ucapku yang diiringi oleh senyum
"ohh bagus atuh, selamat sekolah lagi ya" ucapnya sambil tersenyum
"iya teh, duluan"
akupun berjalan ke arah tangga, dan ternyata disana ada kak atala, si "penyelamat"?
flashback
"mah, tau ga yang bantuin vien siapa?""cowo" kata mamahku yang diakhiri kekehan
"ohh, siapa? bentukan mukanya gimana?"
"namanya atala kalau gak salah"
atala? KAK ATALA?
"adudu, dia itu ganteng tau, tinggi lagi, haduh mamah juga terpesona"
"ish mamah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
harapan [revisi]
Teen Fiction[revisi karena ada kata dan tanda baca yang kurang tepat] aku sadar, kita tidak bisa bersama •'°harapan start: sept 2019 end: june 2020