#44

4.9K 165 19
                                    

" Setiap kesalahan di masa lalu akan menjadi pelajaran di masa depan."

~ Author  

Halo guys. Udah malam minggu aja lagi.

Enjoy the story 

Happy Reading^^

Saat sedang berjalan ke kamar Kinan handphonenya berbunyi, ada telepon dari Mamanya.

"Sayang kamu masih lama?"

"Kenapa emang Ma?"

"Ada Lany nungguin kamu di rumah."

"Iya Ma, aku pulang sekarang."

Latisya masuk ke kamar Kinan dan melihat Kinan selesai menempelkan fotonya.

"Bagus kan kak?"

"Bagus banget. Em, Kinan kakak harus pulang sekarang gapapa?"

"Ohh, yaudah gak papa kak. Tapi aku pengen foto sama kakak dulu."

"Boleh." Latisya membuka aplikasi kamera di handphonenya, kemudian berfoto.

"Kak Latisya di anter sama kak Kendra kan?" tanya Kinan pada Kendra yang sudah berada di kamar Kinan entah kapan dia masuk.

"Iya."

"Kok lo tau gue mau pulang?"tanya Latisya penasaran.

"Sorry tadi ngedenger lo ngomong di telpon sama Mama lo."

"Oh." Latisya, Kinan, dan Kendra berjalan beriringan keluar dari kamar Kinan.

"Kak nanti main lagi ke sini ya." Ucap Kinan saat menuruni tangga

"Iya kalo kakak gak sibuk ya."

Kemudian mereka berjalan ke tempat Lia dan Dela berada.

"Tante Latisya pulang ya." Pamit Latisya sambil menyalami keduanya.

"Udah mau pulang? Makasih udah mau direpotin sama Kinan." Ucap Lia.

"Yaudah hati-hati ya sayang." Sambung Dela.

"Iya nih Tante, sama sama Tan. Iya Tan."

"Eh mau pulang Sya?" kini Eza yang bersuara

"Iya kak."

"Hati-hati ya Ken lo bawa motornya."

"Tenang aja."

"Pulang dulu Kak."

Mereka berdua kini sudah menaiki motor dan bersiap untuk berangkat. Sore yang indah dengan cuaca yang sejuk, namun tak seindah hati Latisya yang sedang kacau. Berpura-pura baik-baik saja ternyata melelahkan. Hanya hening yang dirasa, tak ada salah satu yang membuka pembicaraan. Tapi Latisya juga sedang tak mau berbicara dengan Kendra, karena dia sedang menahan tangisnya.

Tak terasa sudah sampai di rumah Latisya. Latisya turun dan memberikan helmnya.

"Sekali lagi gue minta maaf atas sikap gue kemarin-kemarin."

"Iya gue maafin."

"Gue pengen kita kaya dulu lagi."

"Kalo gue tergantung lo aja. Sebisa mungkin gue gak akan berubah."

"Oke. Gue juga gak tau kenapa jadi canggung kalo ketemu sama lo. Mungkin karena gue ngerasa bersalah kali ya."

"Mungkin."

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang