Ex (1/2)

3.7K 206 1
                                    

Irene dan Wendy.

Siapa sih yang tidak tahu mereka?
Irene ketua ekskul cheerleader dan Wendy ketua osis di SM High School. Irene selalu membanggakan sekolah karena bisa membawa teamnya menang berbagai perlombaan. Wendy bisa membawa osis sekolah mereka menjadi osis terbaik nasional.

Tentu saja yang menarik perhatian orang-orang bukan hanya prestasi mereka. Tetapi kisah percintaan mereka. Irene dan Wendy, "the perfect couple". Berita tentang mereka sangat cepat tersebar tapi berita kali ini yang sangat mengejutkan banyak orang.





Well, mereka baru saja putus.

💙

Semua teman dekat mereka tahu kalau mereka itu masih saling cinta. Tidak ada yang menyangka mereka akan putus setelah hampir dua tahun berpacaran. Teman dekat mereka atau mungkin semua orang yang melihat Irene dan Wendy bersama pasti akan tahu kalau mereka benar-benar mencintai satu sama lain. Tatapan mereka tidak bisa berbohong. Namun, ego mereka yang sangat besar ini membuat mereka menyiksa diri mereka sendiri.

"Irene! Lo bilang kemarin terakhir kalinya kita latihan di lapangan. Kenapa kita disini lagi siih bukan di gedung olahraga aja?!" Kata Joy kesal. Joy tidak pernah suka latihan di lapangan karena perawatan kulitnya yang mahal akan terganggu dengan panasnya sinar matahari. Lapangan akan sangat ramai dengan banyaknya anak ekskul lain dan juga anak osis yang berkeliaran karena ruangan osis berada tepat didepan lapangan.

Oh.
Anak osis.

Joy tiba-tiba mengerti kenapa Irene memilih tempat latihan di lapangan. Setelah dipikir-pikir, ini bermula semenjak Irene dan Wendy putus sebulan yang lalu. Joy pun melirik Irene dan melihat Irene yang terus mencuri pandang ke arah ruangan osis. Joy pun mendengus kesal.

"Irene, gue udah bilang ya jangan mencampuri urusan pribadi sama ekskul!"

Irene seketika menatap Joy dengan raut wajah tidak terima, "huh? Maksud lo apa? Orang gue mau latihan di lapangan supaya kalian terlatih untuk lomba selanjutnya kok! Inget ya, untuk lomba selanjutnya kita outdoor." Kata Irene masih defensive. Typical Irene.

"Duh, Irene! Tapi gue yakin yang lain juga pada setuju latihannya di gedung olahraga bukan disini. Setuju ga, guys?" Tanya Joy pada anggota lainnya. Tidak ada yang berani menjawab 'setuju' kecuali Jennie dan Krystal. Joy, Jennie dan Krystal. Mereka teman baik Irene dari awal dia masuk cheerleader sampai sekarang mereka menjadi pengurus inti.

Irene pun melihat semua teamnya, karena kasihan dia pun memutuskan untuk latihan di gedung olahraga yang disambut senang oleh seluruh anggota cheerleaders.

"Kalian atur anak-anak dulu ya. Ntar gue nyusul! Coach Ana juga baru aja datang tuh tadi gue di WA. Gue mau ke toilet dulu" kata Irene langsung pergi menuju ke toilet samping ruang osis.

"Dasar bucin" celetuk Jennie lalu pergi meninggalkan lapangan bersama Krystal dan Joy.

💖

Wendy jam segini seharusnya sudah pulang. Kenapa dia belum keluar dari ruangan osis.
Batin Irene sambil mencuci tangannya.
Ketika dia mau keluar dari kamar mandi, dia melihat banyak anak osis berlarian menuju ruangan osis.

"Tolong panggil suster atau anak pmr dong!!" Teriak salah satu dari mereka. Seulgi. Sekretaris Wendy di osis. Mukanya sangat panik.

Irene mengernyit. Tidak biasanya muka Seulgi keliatan panik begitu. Terakhir kali Seulgi panik ketika.....

"Pindahin Wendynya aja dulu ke UKS!! Ayoo!!"
Teriak salah satu anak osis.

Tubuh Irene langsung membeku.

💙

Irene berakhir di Rumah Sakit dengan beberapa anak osis lainnya. Pasti dia begini karena habis makan kacang. Ah, anak ini.

"Irene, kita mau balik ke sekolah dulu bentar. Tadi sebenarnya kita mau ketemu kepala sekolah lagi untuk bahas acara pensi. Lo temenin Wendy bentar dulu ya?" Kata Seulgi.

Ketika anak osis semua keluar dari ruangan, Irene pun duduk disamping Wendy. Irene merindukannya. Tanpa sadar Irene menggenggam tangan Wendy sambil terus berdoa agar Wendy cepat bangun.

5 menit? Atau 10 menit? Irene menunggu Wendy sadar dan kemudian tertidur.
Irene terbangun karena merasakan ada yang mengusap kepalanya.
"Irene? Yang lain mana?"

Irene pun menatap mata Wendy. Mata yang membuat Irene jatuh cinta untuk pertama kali dan kesekian kalinya.

"Kamu baru bangun trus langsung cari yang lain padahal ada aku disini" Irene mencibir. Wendy mengeratkan genggaman Irene sambil tersenyum.

"Makasih ya. Selalu ada buat aku."

💖

Sejak kejadian Wendy masuk Rumah Sakit, Irene dan Wendy kembali berbicara satu sama lain. Namun, ego mereka masih sangat besar untuk sekedar memulai chat atau teleponan diluar jam sekolah. Ya, mereka cuma bertegur sapa di sekolah.

"Wen, lo kalau mau ngajak jalan dia telepon dianya lah. Kok lo jadi telepon gue gini sih?!" Kata Joy.

Hari ini hari Sabtu. Mereka seharusnya libur tapi Wendy tahu anak cheers lagi latihan untuk  persiapan lomba pekan depan.

"Joy, cuma tanyain dia aja mau makan siang dimana. Takutnya dia mau istirahat trus langsung balik gitu loh"

"Duh, Wen. Kalo lo yang nanya sih dia pasti mau-mau aja dimanapun"

"Siapa Joy?"
Terdengar suara Irene diseberang sana.
"Nih lo bicara sendiri"
Mampus. Pikir Wendy.

"Hhnng. H-Hai, Irene! Lagi sibuk?"

"Wendy?? Kamu teleponan sama Joy?"
Irene melemparkan tatapan sinisnya pada Joy. Joy pun mendengus kesal lalu meninggalkan Irene dan memberikannya privasi untuk teleponan dengan Wendy.

"I-iya. Itu.. aku cuma mau nanya, kamu makan siang dimana? Mau sama aku? Eh maksud aku makan siang sama aku mau ga? Ngomong apa sih gue nih"

Irene tertawa. Dia sudah bisa membayangkan wajah panik Wendy.

"Kenapa harus nelpon Joy? Kontak aku ga kamu hapus kan?"

"Ya enggalah! I-Itu aku tadi cuma... m-mau mastiin aja ke Joy kamu mau makan siangnya dimana! Takutnya kamu mau langsung istirahat" kata Wendy terbata-bata.

Irene terkekeh. Wendy kalau lagi nervous selalu seperti ini.

"Aku selesai latihan jam 12. Ntar kamu langsung kesini aja kita makan di mall dekat sekolah. Gimana?" Kata Irene sambil tersenyum. Sudah sebulan lebih pikirnya...

"Siap, captain!"

💙

WENRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang