(1)Begin

136 12 0
                                    



































Dugh!Dugh!Dugh!














"a-aah jebal...... sudah....hiks..." Sosok yeoja kecil nan rapuh menangis menahan rasa sakit di sekujur tubuh nya yang bergetar karena dinginnya suhu di ruangan yang kini ia tempati.

luka, lebam, dan darah yang mengalir menghiasi seluruh kulit putih itu bak lukisan diatas kanvas polos.

"sakit?" tanyanya seorang namja yang tengah memgang sebuah pemukul ditangannya, kiranya dialah yang menjdi penyebab terlukanya sang yeoja kecil.

Sosok yang kini tak berdaya hanya dapat mengangguk kaku, hatinya yang begitu psrah berharap dirinya dilepaskan dari ikatan erat di seluruh tubuhnya karena ulah namja didepannya.

"kau anak baik..... jadi cepat katakan APA PASSWORD MASUKNYA!!" nada terakhir ucapan namja itu terdengar begitu marah, yeoja kecil tersentak kaget. Takut dan kembali menangis dengan sisa suara yang bisa ia keluarkan, begitu getir dan lirih.

"t-tidak mau!!hiks....a-appa bilang.....j-janga-Kkkhhh!!!uuughh!!" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, lehernya sudah di cekik kuat oleh tangan besar pria yang melukainya.

Manik hitam kelam itu sudah menghilang tertarik kebelakang, saliva megalir memenuhi sudut bibirnya, ia kini meronta tak dapat bernafas dengan air mata yang mengucur deras dari mata nya. Namja itu malah semakin memperkuat cengkraman itu hingga membuat kaki yeoja kecil memberontak hebat menendang udara kosong.

"uhuk! uhukhhhh!! Hooekkkkk...." Seluruh isi perut yeoja kecil keluar dalam muntahan itu. Tubuhnya seketika lemas tak berdaya bahkan untuk mengeluarkan suara isakan.

Sekilas yeoja kecil melihat sekelebat bayangan namja itu tengah melepas sabuk di pinggang nya dengan buru buru sebelum kesadarannya mulai berkurang dan jatuh pingsan.

"g-geum-man...."
















CTAAAARR!!!!!




































































"ANDWAE!!!!!" Hami terbangun dengan posisi duduk, nafas yang terengah engah, dan keringat dingin yang mengalir deras sudah membasahi pelipisnya.

Dia mengusap wajahnya kasar dan menghembuskan nafas panjang, beralih menekuk dan memeluk lutut nya sendiri. Menenggelamkan wajahnya dan menangis di lipatan lututnya.

"ige mwoya?? gwaenchanha??" Hami mengangkat kepalanya, menoleh pada sosok yeoja kini berada diambang pintu kamarnya yang datang masih dengan apron di tubuhnya.

"hiks....Yuri e-eonni......" suara Hami bergetar, dia merentangkan tangannya pertanda meminta pelukan dari yang lebih tua, dan dibalas dengan senang hati.

"m-mereka...hiks...jahat..." Ucap Hami pelan dengan tangannya meremat pakaian Yuri erat.

"sshhtt.....Uljima nee....." ucap Yuri sambil mengelus pucuk kepala sang adik pelan.

"ini sudah sore, kau tidak lupa kan apa yang harus dilakukan?" tanya Yuri yang melepaskan peluknnya beralih menatap wajah adiknya yang sedikit berkeringat, tangannya bergerak menghapus keringat yang mengalir dipelipis adiknya.

StartLine||Choi Beomgyu(최 범규)//TXT(투모로우바이투게다 ) [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang