Turn On, Lalisa

I'll Go To You Like the First Snow

Jangan pura pura lupa, VOTE agar sama sama nyaman, anda vote author lanjut 😌

Untuk menghargai author sebaiknya dibiasakan sejak dini. VOTE sebelum membaca.

Terimakasih ☺️

||||||||||||||||||||||

|||||||||||||||

|||||||

By : avrG

°
°
°

***

11 tahun yang lalu..

-Yongmun Elementary School, Busan-

Bisik-bisik?? Apa bisa disebut berbisik jika sosok yang di bicarakan mampu mendengar semua dengan jelas percakapan yang dilakukan?

Inilah yang sedang terjadi di kelas 6-1 sekolah Yongmun, Busan. 2 gadis kecil tengah membicarakan sosok yang duduk dibelakang bangku mereka. Keduanya bahkan tidak peduli dengan rasa sakit yang dimiliki oleh gadis kecil bermata hazel; gadis itu menidurkan kepalanya diatas meja belajar, dan ia mendengar semuanya.

"Apa kau dengar? Chaeng sudah tidak lagi sekolah disini.." gadis kecil berhidung pesek menumpu kepalanya di atas meja belajar; menatap teman sebangkunya kemudian bertanya.

"Ya aku tau.. aku dengar dia pindah keluar negeri.." ujar gadis kecil sebangkunya sambil mengerjakan soal kisi-kisi di meja.

"Benarkah? Kemana dia pindah?" semakin penasaran, gadis kecil berhidung pesek semakin mendekatkan kepalanya pada teman sebangkunya.

"Iya.. Aku dengar dari kedua orangtuaku, ntah aku tidak tau ke negara mana dia pindah..." jawab gadis kecil sebangkunya dengan membalas tatapan si gadis berhidung pesek dengan serius.

"Apa ini gara-gara dia?" gadis kecil berhidung pesek melirikkan mata sarkas pada gadis bermata hazel yang sedang menidurkan kepalanya tepat dibelakang bangku keduanya.

Teman sebangku gadis kecil berhidung pesek memutarkan kepala, menatap sekilas dan kemudian mencibir sarkas "Hmm mungkin.. karena yang aku dengar Chaeng berteman lagi dengannya."

"Kasihan sekali Chaeng.. padahal sebentar lagi ujian dan kelulusan. Tapi dia harus pindah ke luar negeri karena bocah aneh itu.." imbuh gadis kecil berhidung pesek masih menatap sosok dibelakang bangkunya.

"Kau benar.. kasihan Chaeng.."

Lili kecil mendengar jelas percakapan yang dilakukan oleh kedua teman yang duduk didepannya. Lili kecil duduk paling belakang dan paling ujung. Ia tidak lagi memiliki teman sebangku; sudah beberapa tahun ia duduk sendiri, karena semua teman menjauhinya. Bahkan sahabat sebangkunya juga ikut menjauhinya.

Menatap nanar... keluar jendela kelas; musin dingin datang, butiran salju terlihat turun menutupi dedaunan. Meletakan lengan diatas meja, menjadikannya bantal dengan memiringkan kepala. Sesekali ia menghela nafas, kemudian memejamkan mata. Pikirannya melayang pada memori 2 minggu lalu...

❄️❄️❄️

Keduanya saling berhadapan, disebuah halaman rumah didaerah Yongusan. Rumah besar milik keluarga Kim.

"Apa kau baik-baik saja jika kembali berteman denganku?" Lili kecil bertanya dengan ragu pada sosok didepannya. Gadis kecil berpipi tembam yang dulu menjadi sahabatnya; Chaeng.