[15]Mr Kim [Kim Seungmin & Seo Changbin] Short Story | 18+✔

Mr Kim 13

Tubuh tegap nan bidang yang bagian atasnya tak tertutup sehelai benang itu mengucurkan butiran keringat, begitupun dari pelipisnya akibat kegiatan lari pagi di bukit belakang dekat tempat tinggalnya. Rutinitas yang sering ia lakukan ketika sedang tak memiliki banyak pekerjaan, atau ketika tubuhnya yang sudah memasuki usia kepala tiga itu membutuhkan sesuatu yang menyehatkan agar tak mudah lelah.

Seungmin menyugar rambutnya yang basah akibat keringat, dadanya tampak memompa oksigen kelelahan. Tanpa menunggu, ia segera masuk ke dalam rumah untuk sekedar menyegarkan dahaga yang terasa haus.

Seungmin mengedarkan pandang ke seluruh penjuru ruang tengah ketika berjalan menuju dapur, masih hening dan tenang seperti beberapa waktu lalu saat ia tinggal pergi. Seungmin menggeleng ketika tau bahwa si bocah pasti masih mengarungi mimpinya sekarang. Anak itu, batinnya.

Setelah menghabiskan sebotol air mineral, pria itu segera pergi ke ruangan tempatnya beristirahat bersama sang bocah. Membuka pintu yang masih tertutup rapat, ia melongok ke dalam ruangan.

"Nak?" Dahinya berkerut sebab tak menemukan sosok kecil tergelung selimut di atas ranjangnya, tempat itu sudah tertata rapi. Lantas pria itu menoleh ke arah kamar mandi, tak ada suara gemericik air jatuh disana, itu pertanda bahwa Changbin tidak sedang mandi. Lalu kemana anak itu?

"Seo?!" Ia kembali memanggil, mengusap wajahnya yang masih basah oleh keringat dengan handuk kecil yang sedari tadi menggantung di leher, kemudian memilih untuk kembali ke ruang tengah. Mencari sosok yang ia panggil itu.

Kendati menemukan si bocah, Seungmin malah merasa bahwa dirinya benar-benar sendiri disana. Tak merasakan keberadaan Changbin, sebab hawa nya berbeda. Anak itu tidak menghilang kan? Jangan lagi.

"Changbin, kau dimana anak nakal?!" Kali ini suaranya lebih keras, berharap sosok yang ia sebut namanya akan segera muncul. Namun, hanya detikan jam yang menyahut panggilannya. Baiklah, Seungmin tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi yang jelas, ia panik sekarang.

Pria itu melangkah ke pintu depan, mencari keberadaan si bocah di halaman depan rumahnya, barangkali anak itu sedang jalan-jalan keluar. Barh saja pria itu dengan segala pikiran cemasnya membuka pintu, dan sosok kecil yang sedang tersenyum lebar itu membuat Seungmin terkejut bukan main, pria itu terjungkal ke belakang.

"Sialan!!" Umpatan itu meluncur ketika bokongnya menabrak lantai dengan cukup keras, Seungmin mengaduh. Changbin, sosok yang semula tersenyum lebar dengan membawa sesuatu di gendongannya itu segara menghampiri Seungmin, meski sedikit tertawa melihat bagaimana sang tuan terjatuh seperti orang konyol.

"Kau baik-baik saja, tuan?" Changbin hanya berjongkok didekat Seungmin, tidak berniat membantu pria itu sama sekali.

"Kau kira aku---ASTAGAA!!!" kali ini Changbin yang terkejut bukan main ketika Seungmin berteriak sangat kencang kemudian dengan secepat kilat bangun dan berlari ke dapur, melompat ke atas meja makan.

"Ada apa denganmu?!" Changbin yang kaget balas berteriak pada Seungmin, dahinya berkerut ketika mendapati sang tuan berjongkok di atas meja makan, wajahnya terlihat ketakutan dan sangat terkejut.

"K-kau jangan mendekat!! Hus!! Hus!!" Kaki panjang itu di tendang ke udara, membuat Changbin makin tak mengerti akan tingkah sang tuan. "Kau mengusirku tuan?" Changbin menuding dirinya, Seungmin menggeleng cepat.

"A-anak anjing itu!! Bawa pergi!! Pria itu menuding anak anjing ras Bichon Frise yang berada dalam gendongan Changbin, membuat kening Changbin makin tertukik.

"Kau takut dengan anak anjing ini?" Melihat Seungmin yang mengangguk, tiba-tiba sebuah ide gila muncul di kepala Changbin. Anak itu menyeringai nakal, dan Seungmin tahu apa artinya. "Ahhh, kukira kau tidak takut dengan apapun, tuan Kim." Seungmin menggerakkan kedua alisnya naik turun, Seungmin melotot.