"Mbak El, saya istirahat dulu ya?"
Ellia sedang menghitung uang hasil penjualan saat Surti minta ijin padanya. " Iya, mbak Surti... Warung sudah sepi kok. Istirahat saja... "
Ellia mencatat pendapatan dan pengeluaran di sebuah buku tebal. Karena tidak semua karyawannya mengerti tentang komputer, dia memilih menggunakan cara manual.
Sebuah mobil pick-up berhenti di depan warungnya. Dua orang laki-laki turun dari mobil. Satu orang berjalan menghampiri Ellia, satu orang lagi berdiri di pintu masuk."Maaf mbak, saya dari Jaya Elektronik mau mengantar kulkas yang dipesan atas nama Ellia " kata Umam.
"Oh...saya Ellia. Mas bisa langsung turunkan barangnya disini. " Ellia menunjuk sisi kirinya.
"Baik, mbak."
Umam kembali ke mobil. Bersama Syafiq, dia menggotong kulkas itu kedalam warung ketempat yang Ellia minta. Setelah selesai, Umam meminta tandatangan Ellia, tanda bahwa barang telah diterima.
"Garansi 1 tahun mbak.. Jika ada masalah, silahkan hubungi toko kami.." ucap Umam melipat nota di tangannya. "Kami permisi mbak..."
"Eh, gak makan dulu, Mas?" tanya Ellia.
"Tidak mbak,terima kasih.. "
"Gratis kok."
Ellia tersenyum. Umam pun ikut tersenyum. "Kalo begituuu... saya ndak nolak mbak.hehe ""Silahkan duduk, emm.. Mas satunya juga mau makan dulu kan ?" Ellia memandang laki-laki yang diam daritadi, dan berdiri agak menjauh.
Laki-laki itu mendongak, memperlihatkan wajahnya yang tertutupi topi. Dengan senyum menawan, dia berkata, " Saya juga gak keberatan.. Terima kasih gratisannya.."
Ellia ternganga. Dia mengenali wajah itu. "Loh? Mas yang kemarin
...."
Syafiq mengangguk. "Inggih, mbak..""Kalo begitu silahkan duduk dulu."
Umam dan Syafiq duduk di meja dekat pintu. Warung kosong. Angin makin kencang. Hujan mulai turun dengan air yang menghantam bertubi-tubi. Suara hujan yang menimpa kaca dan atap, membuat senyap bunyi-bunyi yang lain.
"Gus, njenengan kenal dengan mbak Ellia ?" Umam penasaran.
" Ellia? Aku tidak tahu namanya, cuma pernah bertemu sebelumnya." terang Syafiq.
"Cieee... " Umam mendekatkan bibirnya ke arah Syafiq. " Gus.. mbak Ellia cantik ya? Kira-kira masuk kriteria gak? "
Syafiq membaca menu makanan. " Kau itu sudah mau menikah.. masih sempat memandang dan memuji wanita lain... "
"Gus , saya melakukan ini demi njenengan lho.. Sukarela !! "
Syafiq menatap Umam. "Terima kasih atas kebaikan hatimu, Umam.. "
Umam tertawa. " Gus, rasa-rasanya Njenengan harus segera menikah. Biar gak garing becandanya... "
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGGAPAI DUA SYURGA (END) - Sebagian part telah di hapus
RomansaEllia Hakim ingin selalu menjadi ma'mum untuk suaminya. Saat dia hidup bahkan hingga kelak setelah mati. Tapi maut bukan kehendaknya. Ahsan Hadi,suami tercintanya pergi untuk selamanya dan membuatnya menjadi janda di usia yang masih muda. Pertemuann...