"Ngapain?" Tanya Angga pada perempuan yang sedang ia hindari.
"Yaelah. Lo nggak liat ya, kalo Gue barusan duduk?"
"Ya ganggu sih."
"Perasaan tiap Gue kesini lo juga sendirian." Perempuan itu membuka bungkusan roti dan langsung melahapnya.
"Berisik," ia kemudian berlalu meninggalkan bangku yang mereka duduki.
Tepat ketika belokan pojok perpus yang menghubungkan dengan bangunan lain, Angga berhenti mendadak. Membuat Hani yang mengekor dibelakangnya menubruk bagian belakang tubuh laki-laki itu. "Duh, bisa kan Ngga, kalo mau berhenti itu bilang-bilang dulu!"
Hani perlahan menatap ke depan sambil mengusap pucuk dahinya. Melihat sosok yang menyebabkan Angga mematung, Hani segera menjajarkan badan.
"Eh, Selfi. Udah pulang, ya? Lama nggak ketemu nih, gimana kabar Lo?""Baik, Han. Lo sendiri?"
"Baik kok. Gue duluan ya, Han." Selfi berjalan meninggalkan kedua teman itu.
"Masih kaku aja," Hani meyenggol bahu temannya yang menyadarkan Angga untuk berjalan kembali.
"Gila ya, Han. Tambah cantik,"
"Santai dong."
"Yah, lo cuma bilang santai doang. Semangatin kek! Temen apaan lo,"
Angga hanya menjulurkan lidah dan meninggalkan Hani di lorong sekolah. Kemudian ia menuju kelas di lantai 2, bel pelajaran telah berbunyi. Mengakhiri kesenangan murid-murid di luar kelas.
Seperti biasa, Angga menduduki bangku pojok belakang bersama Vano. Temannya sejak SMP itu kebetulan mendaftar ke sekolah yang sama.
"Ngga, Selfi udah balik tuh,"
"Ya, terus?"
"Kemarin udah ditembak Gavin,"
Angga membelalak, "Beneran? Kok bisa?"
"Kemana aja, Bro? Udah dari lama lho, Gavin pdkt sama Selfi. Bukannya Lo belum move on sama Selfi?"
"Ya kan kemarin nggak masuk..." Angga merubah posisi duduknya menghadap Gavin. "Diterima nggak, Van?"
"Diterima. Tadi pagi udah berangkat bareng."
"Kampret..."
Angga membuka membuka ponselnya, mengirim pesan singkat.
Angga Darmawan
Selfi udah jadian sama Gavin.Dythani Aulia
Baru tau, lo?Angga Darmawan
Lo sih, nggak bilang-bilang. Gue kan kemarin nggak masukDythani Aulia
Emang penting?Angga Darmawan
Penting dong. Semua tentang Selfi bagi gue penting, bro.Dythani Aulia
Alah. Waktu jadi pacarnya aja, lo nggak dianggap. Apalagi cuma mantan! ayo temanku silahkan berfikir..Angga Darmawan
Enak kali ya, jadi tasnya Selfi. Kemana-mana bisa nempel.Dythani Aulia
Dih. Cemburu sama benda mati. Padahal bukan siapa-siapa,Angga Darmawan
SialanDi tempat duduknya Hani terkekeh membaca balasan dari Angga. Temannya yang satu ini memang suka broken heart nggak jelas. Padahal hubungannya yang berakhir itu sudah basi.
"Apa nih? Asik amat lo,"
"Apa nih? Kepo amat,"
"Yaelah... Palingan juga Angga,"
"Nah kan udah tahu."
Nindi memutar bola matanya jengah. Tubuhnya tiba-tiba menegak. Teringat sesuatu dan mendekat ke arah Hani.
"Han,"
"Apa?"
"Lo tau kan kalo seminggu yang lalu Raka ngajak gue balikan?"
"Tau. Yang lo bahagia banget padahal lagi ada ulangan dadakan itu kan?"
"Hehehe, ya emangnya nggak boleh bahagia.."
"Terus kenapa?"
"Tadi malam dia minta putus."
"Sinting lo,"
"Ih kan gue nggak bohong."
"Lo jawab apa, Nin?"
"Gue iya-in"
"Dih? Tumben,"
"Ya selama dia seneng gue iya-in. Meskipun nggak ada gue."
"Kalo suatu saat dia minta balik lagi gimana?"
"Gue iya-in juga" Manusia disampingnya tengah menunjukkan deretan gigi rapihnya.
"NINDI KENAPA SIHH!?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Membagi Rasa | Oneshot ✔
Historia CortaSemua kembali pada tempatnya. Kumpulan kebetulan yang bercanda akhirnya pulang.