Winter I loved you..
Hujan.
ghuft!kenapa harus sekarang sih ujannya?h gerutu Winter seraya melihat berulang-ulang ke jam tangan nya.
Hari ini Winter memang ada janji sama temen-temennya untuk membahas proyek karya ilmiah mereka,tapi kayaknya keadaan gag mendukung.
Akhirnya Winter memutuskan untuk menghubungi Carlo, co yang udah jadi sahabatnya 3 tahun yang lalu.
gya Win?h sapa Carlo dari seberang.
gumm..bisa jemput aku gag?h pinta Winter dengan memelas.
gloh emang kamu sekarang dimana?h
gdirumah sih, aku ada janji mau buat karya ilmiah ma temen-temen,deadlinenya besok,tapi disini ujan deras bangeth
gaduh,ok deh 5 menit lagi! Tunggu ya?h
Seulas senyum tersungging di bibir gadis putih itu. gthanks yah klik!
Satu menitcdua menitc5 menitc10 menitc
gduh mana Carlo ya?hbatin Winter cemas.
Akhirnya hari itu Winter membatalkan acaranya,sementara itu gadis itu masih sangat cemas menantikan kabar sahabatnya.
..nomor yang anda tuju sedang tiak aktif, slakan coba beberapa caat lagi..
gduhhh..ni anakch gerutu Winter, dalam hatinya gadis itu merasa sangat cemas, dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Carlo, hatinya berkecamuk,hujan masih sangat lebat.
Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Winter merasa lelah,dan akhirnya gadis itu tertidur di sofa.
Hujan berhenti,menurut kabar di TV daerah tempat Carlo tinggal banjir,bukan itu saja, disana dikabarkan terjadi beberapa kecelakaan dalam waktu yang bersamaan.
Hati Winter makin cemas, ia yakin keadaan Carlo pasti buruk,ingin ia segera pergi menuju ke tempat sahabat satu-satunya itu,tapi apa daya,rasanya tak mungkin ia melakukannya sekarang, jalan menuju tempat Carlo jelas ditutup.
Winter mengurung dirinya di kamar, ia merasa bersalah telah dengan egois meminta Carlo menjemputnya saat cuaca buruk,lalu ia menangis.
Carlo adalah sahabat terbaik yang pernah dimilikinya, menurut Winter tak seorangpun bisa mengerti dirinya seperti yang Carlo lakukan.
Winter begitu menyayangi Carlo, itu alas an mengapa sampai sekarang ia belum memiliki pacar, ia ingin melihat Carlo lebih dulu menemukan kebahagiaannya, gtapi gimana kalau Carloc..h Winter tak sanggup melanjutkan gumamannya, ia takut apa yang ada di fikkirannya benar-benar terjadi.
Lagi-lagi gadis berambut panjang itu menangis..
Tak terasa hari menjelang malam, masih tak ada kabar dari Carlo, Winter merasa lemas, ia sedih,takut,merasa bersalah dan sampai sekarang ia masih saja mengurung diri di kamar.
Seseorang mengetuk pintu kost Winter.
gCarlo?hgumamnya
Ia menghapus air matanya,merapikan bajunya dan segera membuka pintu. Betapa terkejutnya Winter melihat Carlo dihadapannya, gadis itu memeluk Carlo,memeluknya dengan sangat erat,ia menangis,merasa lega bahwa sahabatnya baik-baik saja.
Carlo dan Winter duduk bersama di atas ranjang, Winter tersenyum bahagia, tapi ada yang aneh yang dirasakan Winter,Carlo terlihat sangat pucat.
gkau baik-baik saja?h Tanya Winter mengawali pembicaraan.
Carlo tersenyum sambil menatapnya,ada yang berdesir dalam hati Winter saat melihatnya.
gaku senang, aku khawatir banget!f ucap Winter seraya mengambilkan segelas air putih untuk sahabatnya.