"Mohon maaf, saya harus memberi kabar buruk untuk Anda-" pria berjas putih itu sengaja memberi jeda seakan meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan perihal kabar buruk itu.
Lee Jisung mengangguk sebagai izin untuk sang dokter melanjutkan informasinya.
"-suami Anda lumpuh."
Seperti dijatuhi beribu-ribu ton beton, penuturan dari dokter di depannya ini membuat Jisung langsung lemah, tubuhnya merosot tak mampu menopang berat badannya sendiri, dia pandang suaminya yang sedang terkulai lemah tak berdaya di dalam sana.
Yang menjadi pikirannya sekarang bukan karena suaminya lumpuh, tapi fakta bahwa kelumpuhan sang suami karena menyelamatkan lelaki lain. Lelaki yang mungkin masih sangat berarti bagi suaminya.
Apakah dia berarti di hidup suaminya ? Apakah masih perlu dia hidup bersama suaminya ? Apakah suaminya masih butuh dirinya untuk menjalani hidup ?
Entahlah, Jisung tak tahu harus bagaimana.
*Butuh peluk dalam pelikku ini
*ini hanya kisah singkat, kisaran 3000 kata
*gak tau dah nyambung atau enggak ceritanya :(((
*mpreg
*semoga senang kawan
KAMU SEDANG MEMBACA
Labium | minsung✓
FanfictionCinta diciptakan untuk memandang ketidaksempurnaan dengan sempurna. KBBI: (n) bibir. (021219-031219)