Prolog

1 0 0
                                    

Rey mana sih? Kok lama banget. Batin Diana

2 jam Diana menunggu Rey di cafe yang bisa mereka kunjungi, Rey yang mengajak Diana pergi ke cafe, namun Rey tak kunjung datang, Diana yang sudah bosan, mengantuk, namun Diana tetap bersabar menunggu Rey.

Ting ting

Diana mengecek hp nya yang berbunyi, ternyata ada notif dari Rey.

MY BOYFRIEND REY

Diana, maaf aku gak bisa datang, tadi ada jam tambahan di kampus

Iya gpp kok, kamu yang semangat ya belajarnya


Diana merasa sangat kecewa dengan Rey, 2 jam Diana menunggu, ternyata Rey mendapatkan jam tambahan di kampusnya, mengapa Rey tidak memberitahu jika dia tidak akan datang?

Dengan perasaan yang kacau Diana pulang ke rumahnya, dia menunggu taxi yang lewat di jalan itu, cuaca sudah mendung pertanda akan hujan datang, dia tetap menunggu taxi.

Diana sedang memperhatikan jalan raya tidak sengaja melihat Rey dengan seorang perempuan sedang duduk di kursi yang berada di pinggir jalan, hancur hati Diana melihat orang dia cintai bersama orang lain.

Rey memperlakukan perempuan itu sangat manis, romantis bahkan Diana tidak pernah mendapatkan perlakuan semanis itu dari Rey, entah mengapa hati kecil Diana mengatakan jika Rey mempunyai hubungan dengan perempuan itu.

Tanpa permisi air mata Diana mengalir begitu saja beriringan dengan datangnya hujan. Sepertinya alam semesta mengerti dengan perasaan Diana. Hatinya seperti di tusuk oleh beribu ribu pisau yang tajam, melihat pemandangan itu. Perih.

Taxi tak kunjung datang, terpaksa Diana pulang jalan kaki tidak menggunakan kendaraan umum, hujan begitu deras sehingga dapat menyembunyikan Diana yang sedang menangis.

DIANA POV

Kenapa Rey melakukan itu padaku? Apa salahku? 2 jam aku menunggumu, aku tau mengapa kau tidak datang rey, kau sedang asik bermain di belakangku dengan perempuan itu, dimana hatimu rey, apa kau tidak bisa mengerti aku sekali saja? Lelah aku menghadapi setiap sikapmu, tiap aku mencoba chat hanya jawaban singkat yang kudapatkan darimu, sangat sulit jika mengajakmu bertemu secara langsung dengan berbagai alasan yamg kamu berikan dan bodohnya aku percaya begitu saja. Aarrghh bodoh bodoh bodohh, dimatamu aku ini apa rey?! Apa?! Kenapa kau tega sekali lakukan ini padaku?! Apa aku tidak layak untukmu? Ingin sekali aku kencan bersamamu seperti pasangan lain, namun aku harus menelan semua kepahitan ini, aku yang seharusnya berada di sana bersamamu, rey, bukan perempuan itu. Jika kau sudah tidak mencintaiku, mengapa kau tidak memutuskan hubungan ini? Aku perempuan yang mempunyai perasaan, bukan boneka yang seenaknya kau mainkan. Baiklah jika itu maumu aku akan mundur, akan ku coba! Lirihku saat mengingat Rey sedang bermain di belakangku.

DIANA POV END

Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari cafe ke rumah Diana, memang jarak dari rumahnya ke cafe lumayan cukup dekat. Hujan sudah mulai mereda namun tidak dengan hati Diana.

"Mommy! Daddy! Bukain dong pintunya! Abang!" Diana berteriak dengan kencang dan mengetuk ngetuk pintunya dengan kencang. Mengapa rumahnya seperti tidak ada siapapun.

BRAK

Diana menendang pintu rumahnya saking kesalnya, Diana sudah mengigil akibat hujan tadi. Namun tidak ada orang di rumahnya.

"Iya sabar" ucap Rahmah, mommynya Diana. Mendengar suara mommynya saja Diana sudah tersenyum sumringah.

"Ya ampun Diana, kenapa kamu jadi kehujanan gini sih? Ayo masuk nanti kamu sakit lagi." ucap Rahmah yang mengkhawatikan anak perempuannya.

Diana membersihkan tubuhnya di kamar mandi yang berada di kamar tidur Diana, dia mengingat kejadian tadi yang membuat hatinya sakit kembali. Dia mencoba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtube.

"Diana cepat ke bawah ada yang mau mommy dan daddy bicarakan" teriak mommy dari bawah saat aku sedang bercermin di meja riasku.

"Iya mom"

Saat Diana menuruni beberapa anak tangga, dia terkejut melihat Rey yang sedang berbicara dengan daddy dan abangnya, mereka sedang berbicara apa terlihat seperti serius sekali.

"Nak, sedang apa kau berdiri di situ? Cepat sini turun, lihat Rey datang" ucap mommy sambil meletakkan minuman di atas meja.

REY POV

Aku merasa bersalah sekali pada Diana karena aku tidak memberitahu dia jika aku tidak bisa datang, pasti dia sangat marah padaku. Kasihan sekali dia menungguku di cafe sangat lama.

Aku mencoba menelpon Diana namun tidak aktif. Aku datang saja ke rumahnya untuk meminta maaf sekaligus aku meminta restu dari kedua orangtuanya, melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih jauh.

Tok tok

"Permisi, bunda! Ayah!" Aku memanggil kedua orangtuanya. Ya, aku memanggil orangtuanya dengan sebutan bunda dan ayah.

"Eh ada Rey, ayo masuk na" ucap Rahmah menyuruhku masuk ke dalam rumahnya, ternyata di ruang tengah ada ayah dan abangnya, kevin, sedang menonton tv.

"Halo yah, kevin" aku menyapa mereka

"Eh ada calon ipar nih, sini sini" ucap kevin, dia memang sering memanggilku seperti itu.

"Ayah, aku kesini mau minta restu dari kalian semua, aku mau hubungan aku dengan Diana lebih dari pacaran, aku mau Diana menjadi istriku, ayah, bunda, kevin, bolehkah aku menjadi suaminya Diana?" Ucapku dengan mantap

"Klo bunda sih dari dulu juga udah restuin hubungan kalian. Oh iya bunda ambilin minum dulu ya" ucap Rahmah meninggalkan kami, menuju ke arah dapur.

"Ayah restui hubungan kalian, ada satu syarat jika kau ingin menikahi Diana, yaitu lindungi dan jangan sakiti Diana" ucap Rayhan

Aku mengangguk dengan mantap, apa yang Rayhan inginkan. Aku paham sekali Rayhan sangat sayang dengan Diana, dia tidak bisa melihat anak perempuannya menangis.

"Diana cepat ke bawah ada yang mau mommy dan daddy bicarakan" teriak bunda dari arah dapur.

Karena aku terlalu asik mengobrol dengan ayah dan kevin, aku tidak menyadari jika Diana sedang berdiri di salah satu anak tangganya, memperhatikan kami sedang mengobrol.

"Nak, sedang apa kau berdiri di situ? Cepat sini turun, lihat Rey datang" ucap bunda sambil meletakkan minuman di atas meja.

REY POV END

Diana terkejut saat melihat Rey sedang mengobrol dengan keluarganya. Apa yang membuat Rey datang ke rumahnya? Mengapa keluarganya terlihat bahagia?

"Woi ana ngapain kamu diem disitu? Buru sini liat dong ada siapa yang dateng" ucap kevin, terlihat dari sorot matanya yang sedang bahagia

Diana pun berjalan menghampiri keluarganya dan duduk di sebelah daddynya, diana sangat gugup melihat Rey yang menatap mata Diana begitu dalam. Diana bingung apa yang telah terjadi disini.

"Diana, maafkan aku, kamu sudah menunggu lama di cafe. Dan, mau kah kau menjadi istriku?" Rey melamar Diana dengan mantap di depan orangtua Diana dan kevin.







🌻🌼🌻🌼🌻🌼

Halo guys, ini cerita pertama aku, semoga kalian suka yaa, kalo ceritanya aneh, mohon maaf yaa jangan lupa vote dan coment yaa biar authornya semangat ngetiknyaa
Follow wattpad aku yaa biar kalian tau

Tbc!!

See you guys😊

Love Is complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang