Chapter 22 - Mencari Nasi

1.3K 84 1
                                    

Saat aku membuka mataku, hari sudah pagi, dan disampingku ada Sayaka yang sedang tertidur pulas dengan senyuman di wajahnya. Setelah apa yang kami lakukan semalam, jujur saja membuatku terkejut, kenapa? Karena awalnya aku yang memimpin gerakan, tapi setelah 3 ronde, Sayaka yang mengambil alih sampai kami lelah. Tadi malam sangat liar, mungkin bisa dibilang kegiatan paling liar yang kualami.
Aku segera bangun untuk melakukan rutinitas pagiku, mengenakan pakaianku dan mencium kening Sayaka sebelum keluar dari kamar.
Saat aku keluar dari kamarku dan menuju ke bawah, oh ngomong-ngomong, kamarku letaknya ada di lantai dua. Dan saat aku sampai di tangga, aku melihat Clarise dan maid lainnya telah bangun dan melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Saat mereka melihatku, mereka semua segera menyambutku.

"Selamat pagi Haruki-sama" kata para maid itu serempak, terkadang aku berpikir. Apa mereka ini memiliki semacam koneksi jiwa hingga bisa mengucap salam secara serempak terus menerus. Tapi biarlah, lagipula memiliki maid untuk mengurus hidupmu sehari-hari adalah impian setiap pria.

"Ohh selamat pagi bagaimana kabar kalian? Apa kalian tidur nyenyak semalam?" Aku membalas salam mereka, dengan suasana hati yang bagus dan cerah tentu saja aku akan merespon salam mereka dengan gembira.

"Sepertinya suasana hati anda sedang bagus Haruki-sama" kali ini Clarise berkata padaku dengan senyumannya. Saat aku melihat Clarise, tiba-tiba aku teringat apa yang dikatakan Sayaka tadi malam.

"Tentu, makan malam tadi malam sangat lezat"

Awalnya Clarise tidak paham apa yang kumaksud, tapi saat dia mendapat jawabannya saat dia berpikir, wajahnya tiba-tiba menjadi merah karena malu. Setelah melihat ekspresi malu-malu Clarise, aku segera menuju pintu dan mulai berlari 5km sebagai rutinitasku. Setelah berlari, aku melakukan latihan pedang agar kemampuanku tidak tumpul. Sebelumnya aku latihan menggunakan masamune dan muramasa, tapi setelah mendengar kata-kata muramasa soal apa yang kulakukan tadi malam, aku menyarungkan dia kembali dan hanya menggunakan masamune untuk latihan. Setelah kurang lebih 15 menit latihan, aku kembali ke mansion dan menuju kamarku. Saat aku sampai di kamarku, aku tidak melihat sosok Sayaka, yang berarti dia sudah bangun. Lalu aku pergi mandi dan mengganti pakaianku dan membawa ke dua pedang ini.

"Ughh.... lapar, tumben sekali aku lapar di jam segini. Apa karena semalam?" Gumamku, lalu pergi ke ruang makan untuk sarapan, sesampainya aku disana, aku melihat hidangan dari Jepang, tentu saja tidak ada nasi, karena aku tidak tau apa di dunia ini ada beras atau tidak.

'Sepertinya Sayaka yang membuat hidangan ini' pikirku, karena di mansion ini tidak ada juru masak yang mengetahui resep masakan jepang. Lalu aku berjalan menuju kursi meja makan, tidak lama setelah itu, Sayaka masuk ke ruang makan dengan Clarise dan beberapa maid lainnya, sambil membawa beberapa hidangan lagi.

"Sepertinya, resep ini darimu. Benarkan Sayaka?" Tanyaku ke Sayaka

"Benar, ini resep dariku. Hanya saja tidak ada nasi, sayang sekali" kata Sayaka dan ada jejak ke kecewaan di kalimat terakhirnya.

"Kau benar, tapi tidak masalah. Selama aku bisa merasakan masakan jepang lagi, itu tidak masalah"

Lalu Sayaka duduk dekat denganku, dan maid yang lain hanya berdiri di samping saat kami ingin makan.

"Apa kalian tidak makan?" Tanyaku pada para maid, karena aku merasa tidak enak jika makan dilihat oleh banyak orang, dan mereka juga tidak sedang makan.

"Kami nanti saja Haruki-sama kami akan makan setelah anda selesai makan, karena kami masih harus merapikan meja makan setelah anda selesai" Clarise yang menjawab.

"Haa~ sini duduk, masih banyak kursi dan juga hidangan ini terlalu banyak untuk kami berdua"

"Tapi--" Clarise melihat maid yang lain

Transferred to Another World to Become the Ruler of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang