BAB 4 | Mading

32 6 5
                                    

BAB 4 | Mading

• • •

[ Rasa penasaran akan menghantarkan seseorang kepada hal-hal yang tak terduga ]

• • •

"Maaf, aku udah cinta sama orang lain, bahkan mungkin sebelum kamu suka aku."

***

Tidak pernah sekalipun Gayatri mengharapkan situasi seperti ini. Membayangkannya kepada orang lain tidak terpikir sebersit pun, apalagi terhadap dirinya sendiri. Berulang kali Gayatri merapal mantra penenang, menyebut nama Tuhan dalam hati tanpa mempedulikan Amel yang sedang sibuk menggeret lengan bajunya, sambil mengucap serapah yang tentu tidak seharusnya diucapkan perempuan.

Sekiranya lima belas menit yang lalu Gayatri sampai kampus, tentu bersama Amel. Gayatri yang masih linglung karena begadang hanya menurut. Amel menuntun Gayatri mendekati keramaian, tepatnya pada bulletin kampus.

Cewek-cewek ribut berdesakan ingin memperebutkan sesuatu. Ada beberapa cowok sibuk berjinjit melongok ke arah buletin. Tapi Gayatri tidak perlu repot penasaran. Handphone di tangan ternyata lebih menarik perhatian Gayatri, bahkan ketika Amel memaksa masuk ke kerumunan Gayatri tidak bergeming.

Gayatri mencebik. Anjir, kenapa Instagram down lagi sih, ratapnya kesal.

Scroll bawah, scroll atas, tidak berubah. Instagram blank. Tangan cekatan Gayatri membuka Twitter. Sudah banyak cuitan tentang Instagram yang down. Kali ini, sepertinya Gayatri penasaran. Alisnya menekuk dalam. Ah, aku nggak perlu nulis apa-apa sih, udah diwakilin semua. Terbukti saat tangannya sibuk menggulir berbagai macam protes netizen Indonesia yang sebenarnya mewakili perasaannya saat ini.

Tiba-tiba saja seseorang menggaet tangannya keras. Jantung Gayatri meloncat di tenpat, ingin refleks berteriak, namun ternyata itu Amel.

"ADA APA DENGAN CINTA LO SAMA KAK GENTAR?"

Melemas dengan desir aneh dalam dirinya, Handphone Gayatri nyaris terjatuh. Teriakan Amel cukup keras, Gayatri kelabakan.

"Amel?!" Secepat mungkin Gayatri membawa Amel sedikit menjauh dari kerumunan. Gayatri melirik waspada jika ada yang lain yang mendengar. Tetapi sepertinya bunyi desas-desus itu lebih asyik daripada teriakan Amel barusan. Entah Gayatri harus bersyukur atau tidak dengan situasinya saat ini.

"Sssttt, Mel! Kamu tau dari masa sih? Terus tadi cinta-cintaan ... maksudnya?" Gayatri menatap Amel gemas. Sesekali matanya melirik ke arah kiri tempat kerumunan terjadi.

Jangan bertanya bagaimana kondisi jantung Gayatri saat ini.

Tidak pingsan saja Gayatri sudah untung.

Sepertinya Amel menangkap sinyal waspada Gayatri. Nada suaranya merendah. "Lo kok nggak bilang gue sih kemarin pulang sama Kak Gentar?Gue kira lo jalan kaki beneran, Gay."

"Terus darimana kamu tau? Susah payah aku diem buat nggak cerita sama kamu, Mel. Aku tau ini bakal jadi masalah kalau ada orang yang ngerti sedikiiittt aja."

"What the fish, Gay. Foto lo digeret Kak Gentar naik BMW hitamnya terpampang jelas di mading! Nggak usah nyangkal lagi!"

"Lagipula siapa yang nyang-HAH?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AILROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang