PART 04

27 10 4
                                    

"Meruntuhkan kokohnya tembok penghalang di dalam hatimu bukanlah perkara yang mudah"
------------------------------------

Bel tanda pelajaran sudah usai berbunyi nyaring, semua murid bergegas untuk pulang ke rumahnya masing-masing, sama halnya dengan Kinara, gadis itu tengah memasukkan buku-buku nya ke dalam tas.

"Gua duluan Kin, Sher" Kinara tersenyum ke arah Aneth begitu juga dengan Sherly yang mengacungkan jempol ke arahnya, sedangkan Sherly tengah menunggunya. Mereka biasa pulang sekolah bersama karena arah jalan pulang mereka yang searah "Yuk" Ajak Kinara, Sherly berjalan di samping Kinara.

Kinara tersenyum canggung, tatapan siswa-siswa di sekolah masih tetap sama padanya, Sinis. Bahkan sesekali Kinara mendengar gunjingan, ejek kan, juga cercaan yang mereka lontarkan kepada Kinara. Sherly mengelus punggung Kinara seraya tersenyum, seolah mengerti apa yang dialaminya saat ini.

Mereka berdua sudah sampai di parkiran depan yang sudah tidak terlalu padat oleh kendaraan, tak sengaja pandangannya menangkap sosok Adrian yang sedang memakai helmnya, pandangan mereka bertemu, namun sesaat kemudian Adrian memakai helmnya dan berlalu menjauhi area parkiran begitu saja tanpa sekalipun menyapa Kinara, Kinara membuang napas pelan, ia tau posisi gadis itu yang pasti belum sekecil pun ber singgah di hati Adrian, "Meruntuhkan kokohnya tembok penghalang di hatimu bukanlah perkara yang mudah" Batin Kinara.

Lamunan Kinara buyar ketika Sherly menyenggol lengannya, menunjuk angkot yang berhenti di seberang jalan. Mereka bergegas menuju angkutan umum itu sebelum penuh oleh penumpang lainya yang secara otomatis menguras banyak oksigen di dalamnya membuat pengap juga sesak.

"Stay strong for You Kin" Ucap Sherly tersenyum ramah ke arah Kinara setelah mereka duduk di bangku angkot, sedangkan Kinara hanya mengernyit heran "For What?" Sherly tertawa kecil, "Buat hubungan lo Sama kak Adrian" Kinara mencebikkan bibirnya, Hubungan? Bahkan sekarang dirinya saja tidak tahu seperti apa  hubungannya dengan Adrian, Pacaran? Sudah pasti bukan, lalu apa?

"Gua ramal lo kelak sama kak Adrian" Celetuk Sherly bak seorang peramal, Kinara mencibir, Sherly sudah beribu kali sok meramal namun jauh dari kebenaran, tapi semoga saja kali ini kenyataan. Eh?

Angkot yang Kinara dan Sherly tumpangi berhenti tepat saat berada di gang komplek perumahan Sherly, gadis itu mengucapkan salam perpisahan sebelum beranjak dari Angkot meninggalkan Kinara uang masih sedikit jauh lagi menuju rumahnya.

Angkot melaju kembali, sekarang hanya ada Kinara dan juga satu penumpang ibu-ibu yang sedang di sibukkan dengan ponselnya. Tak lama kemudian angkot sudah sampai di area perumahan Kinara, dia meminta sopir untuk berhenti lantas segera turun dari angkutan umum berwarna oranye itu.

Gadis itu membuang napas lega ketika dirinya sudah sampai di halaman rumah berlantai dua, tersenyum manis ketika apa yang dia lihat sekarang. Terlihat seorang perempuan paruh baya sedang memberi makan kucing peliharaannya.

"Mama,, kapan pulang? " Tanya Kinara girang, kemudian memeluk ibunya yang sudah beberapa bulan ini tidak di rumah di karenakan kesibukannya bekerja di luar kota.

"Eh anak mama udah pulang, tadi jam sembilan  pagi. Kamu udah berangkat sekolah kata Bi Atun" Wanita paruh baya berparas cantik itu tersenyum, jelas sekali pesonanya di turunkan kepada anaknya yang juga tidak kalah cantiknya.

"Kamu ganti baju dulu sayang" Tegas Tina ketika melihat putrinya langsung menggendong kucingnya tanpa berhenti pakaian terlebih dahulu, Kinara hanya merespon dengan cengiran, kemudian menurunkan kucing berbulu putih seperti salju dan selembut sutra. "Poppy makan dulu yang banyak biar nambah gemuk" Begitulah sebutan nama yang di berika  Kinara kepada kucing yang bernama Poppy.

Tina hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum melihat Kinara yang sudah masuk ke dalam rumah dengan langkah sedikit berlari, kemudian tersenyum "Anakmu sudah besar mas" Gumamnya kemudian.

Kinara merebahkan tubuhnya di kasur empuk nan nyamannya, merasa hari ini sangatlah membingungkan baginya. "Kak Adrian" Gumamnya tiba-tiba, Kinara bangkit dari posisi tidur nyamanya, mengapa pula ia sekarang kepikiran sama pria jangkung itu?
Suara notifikasi membuyarkan lamunannya, entahlah akhir-akhir ini dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk melamun, segera saja Kinara mengambil ponsel nya yang berada di dalam tas, tidak biasanya ada chat masuk, biasanya teman Kinara, Anehh dan Sherly, namun ekspektasinya tidak sesuai dengan realita, di drak bar terdapat sebuah ikon notifikasi chat dari seseorang.

Adriano: Sudah sampai rumah?

Seketika itu Kinara berteriak histeris antara senang juga tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, Adrian? Cowok yang selama ini menarik perhatiannya kini tiba-tiba saja mengirim pesan kepadanya? Hah sungguh Kinara sekarang merasa sedang di bawa terbang mengitari langit yang luas bersama Adria Halu: v. Bunyi notifikasi kembali berdering membuat Kinara berharap bahwa itu adalah pesan dari Adrian lagi, dan tebakannya benar, Kinara tertawa girang mengetuk ikon tersebut.

Adriano: Sorry di bajak Gio.

TBC

Gimana? Gaje yah?: ')  harap tinggal akan jejak teman itung-itung amal atuh: D Vote anda Comment, i'm need this ok?

Dear AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang