Hari ini Seokjin tidak pergi ke kantor, dia justru pergi ke supermarket. Belanja berbagai macam kebutuhan Sojung saat sedang hamil. Seperti susu formula untuk ibu hamil misalnya.
Bukan karena Sojung yang menitip pesan, tapi karena inisiatif laki-laki itu sendiri. Dia mau janin yang ada dalam kandungan Sojung tumbuh dengan sehat, dan tidak kekurangan nutrisi.
Tapi dia baru tahu kalau ternyata, susu ibu hamil bukan hanya satu, tapi banyak ragamnya. Seokjin jadi bingung, dia harus pilih yang mana sekarang.
Kebetulan di sebelahnya ada perempuan yang sedang memilah susu hamil pula, Seokjin jadi punya inisiatif untuk bertanya pada perempuan di sampingnya itu.
"Sedang mencari susu untuk ibu hamil, ya?" tanya Seokjin memulai percakapan.
"Iya," jawab perempuan itu, "Bapak sendiri sedang mencari susu juga untuk istri bapak?"
"Tidak, bukan untuk istri saya. Tapi untuk saya."
"Hah?" Perempuan di samping Seokjin tampak terkejut dan heran.
"Saya bercanda, tentu saja untuk istri saya," kata Seokjin yang membuat perempuan di sampingnya merubah kembali ekspresinya.
"Tapi saya bingung, susu yang bagus untuk ibu yang sedang mengandung usia satu sampai dua bulan itu yang mana, ya?"
Ibu di samping Seokjin tertawa. "Kenapa bingung? Di sini 'kan ada banyak pilihan, Bapak bisa pilih sesuai selera."
"Justru karena banyak pilihan, saya jadi bingung," kata Seokjin, "bisa tolong bantu saya memilih, tidak?"
Perempuan itu mengangguk tanda ia bersedia. Kemudian dia mengambil kotak susu yang tak jauh dari tempat Seokjin berdiri, "susu ini bagus sekali untuk istri bapak. Nutrisi yang dikandung, bagus buat janin berusia satu sampai tiga bulan."
Seokjin menerima kotak susu yang diberikan padanya. "Oh, ya?"
"Iya," jawab perempuan itu, "susu ini ada tiga pilihan rasa. Bapak tinggal pilih saja sesuai selera."
"Saya bingung mau pilih rasa apa," ujar Seokjin, "saya ambil tiga-tiganya saja bagaimana?"
"Semua terserah pada Bapak."
Seokjin mengangguk usai mengambil tiga kotak susu ibu hamil yang berbeda rasa. "Kalau begitu terimakasih, ya? Saya permisi duluan."
"Ya, sama-sama."
◾▪▪▪◽
Seokjin sudah membeli susu untuk istrinya, sekarang dia sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Dia berniat untuk menyimpan susu itu dulu, baru kembali lagi ke kantor.
Tapi saat sampai di rumah, dia dikejutkan dengan kehadiran istrinya yang tampak begitu lemas.
"Kau sudah pulang, Sayang?" tanya Seokjin, "kenapa wajahmu tampak lemas begitu?"
"Aku izin untuk tidak praktik hari ini, aku benar-benar mual," kata Sojung, "kau dari mana? Bukannya sekarang harusnya kau ada di kantor?"
"Aku baru saja membeli susu untukmu," jawab Seokjin, "kubuatkan susu, ya? Biar tidak mual lagi."
Sojung menggeleng. "Buatkan aku teh hangat saja, lalu beri irisan lemon. Temanku bilang kalau meminum teh dengan irisan lemon, bisa mengurangi mual saat hamil."
"Yasudah kalau begitu kau naik ke atas, istirahat. Nanti biar kubuatkan teh lemon untukmu," kata Seokjin.
Sojung mengangguk, kemudian mengucapkan, "terimakasih," yang setelahnya berjalan ke arah Seokjin, memberikan pipinya untuk dikecup sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOJUNG ミ°end
Fanfic#1 in Sowjin Tipikal laki-laki sejati, mungkin itulah Adipati Seokjin. Hanya satu kali jatuh hati, satu kali mencintai perempuan yang berarti dalam hidupnya. Senyumannya mungkin tidak secerah dulu, tidak selebar dan tidak semanis waktu itu. Tapi sam...