PART 05

26 6 6
                                    

"Ajarkan aku bagaimana tidak menghargai seseorang, maka akan ku ajarkan bagaimana sabar menghadapi sikapmu itu"
--------------------------------------
Double Update neh gan-, ngga mau Vote ama Comment gitu? Istri Renjun auto ngambek: ( kidding^^

Happy Reading

Kinara melangkahkan kakinya menuju sekolah dengan langkah gontai, masih membekas betapa kesalnya tentang kejadian malam kemarin. Bahkan saat sarapan pun Kinara tidak nafsu mengundang pertanyaan heran dari Mamanya.

Jika kalian bertanya dari mana Adrian mendapatkan id Kinara? Aneth lah yang bertanggung jawab. Kinara memasuki gerbang SMA Bhakti Jaya dengan langkah lemas. Tidak peduli terhadap tatapan sinis siswa lainnya yang mereka lontarkan.

Kinara menaiki tangga menuju kelasnya sedikit melamun Sebegitu besarnya kah? Pengaruhnya terhadap gadis itu? Tidak sengaja tubuhnya menubruk seseorang.

"Eh maaf aku ngga liat" Tutur Kinara membantu cewek itu bangkit namun di tepis kasar, Kinara kaget ketika yang di tubruk nya adalah Jeslyn, kakel yang sudah terkenal karena betapa seringnya di tolak mentah-mentah ketika ngepet Adrian.

"Eh gadis sok kecantikan ini yang kemarin nyatain perasaan sama cowok gua yah?" Kinara mengernyit bingung, Sok Kecantikan? Emang Jeslyn sendiri cantik?.

Kinara menunduk karena semua tatapan siswa tertuju padanya, Lagi-lagi dia menjadi sorotan dan jujur Kinara tidak suka itu. Ngga papa demi Aa' Adrian tehヽ( 'ω' )ノ

Jeslyn seketika itu tersenyum sinis, menarik rambut panjang Kinara, membuat si empu meringis kesakitan.

"ADRIAN PUNYA GUE!! DIA PANTESNYA CUMA BERSANDAR DI PUNDAK GUA!! DIA PANTESNYA CUMA JALAN SAMA GUA DAN HANYA GUA PAHAM?!! " teriak Jeslyn tanpa sedikit rasa malu. Tarikan Jeslyn terhadap rambut Kinara semakin kuat, hingga tiba-tiba tangannya di tepis kasar oleh seseorang.

"Ngga usah main kasar Jes" Tutur cowok itu yang tak lain adalah Gio dengan tatapan datarnya melebihi tembok?-'

"Apaan sih lo? Ini urusan gua sama bitch satu ini?!!" Kinara tertegun apa tadi katanya? Bitch?! Kalau saja tidak ingat tempat mungkin dia sudah menampar mulut sampah Jeslyn.

"Lo ngatain Kinara Bitch? Hahahah lantas apakah dirimu wahai saudara Jeslyn Evelyn? Makanya kalau mau menghina ngaca dulu ngaca,, emak lo kan punya butik pasti punya kaca lah walau hanya segede mata Adrian" What?! Ingin sekali Kinara tertawa namun kondisi yang kurang sinkron, bagaiman mungkin di saat seperti ini Gio malah masih meluangkan waktunya untuk menistakan Adrian? Yang memang memiliki mata yang sipit?

Jeslyn yang sudah merasa muak jika berdebat dengan Gio lebih memilih pergi dari tempat itu dengan perasaan meluap-luap penuh dengan amarah kepada Kinara.

"Lo ngga papa?" Tanya Gio memastikan, Kinara tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, Gio tersenyum merapikan ujung rambut Kinara yang sedikit berantakan, membuat Kinara sendiri tertegun darahnya seolah berhenti mengalir, detak jantungnya selalu berhenti berdetak, juga para jeritan yang terlantarkan manis dari mulut siswa yang menyaksikannya, betapa beruntungnya Kinara yang di kelilingi cogan?.

Tiba-tiba Adrian melewati mereka dengan langkah santai, membuat Gio segera menjauhkan tanganya dari pucuk kepala Kinara, lantas tersenyum ke arah gadis itu kemudian pergi menyusul Adrian.

Kinara yang tersadar segera berlari ke kelasnya karena sudah terlalu malu saat itu, sesampainya di kelas Kinara langsung duduk di bangkunya yang sudah terisi Sherly sedang ngobrol dengan Aneth yang berada di bangku belakangnya.

Kinara masih ngos-ngosan menahan napas lantas membuangnya perlahan, "kenapa lo?" Tanya Sherly ketika melihat Kinara seperti di kejar warga sekampung. Yang di tanya hanya menggelengkan kepala membeli tahu bahwa dirinya tidak apa-apa.

Kinara memutuskan untuk mengeluarkan buku paket Biologi karena sebentar lagi bel pelajaran pertama pasti berkumandang, dan tepat saat Kinara selesai menyiapkan buku dan sebagainya bel berbunyi nyaring.

Skip

Sekarang sudah Istirahat,Je dua temannya sudah ke kantin,dia tidak ikut dengan alasan bawa bekal padahal sekarang Kinara tengah bingung, dia tadi pagi sengaja membuat nasi goreng keju untuk Adrian, di berikan tidak yah? Ah di berikan saja.

Kinara menuju kelas Adrian yang berada satu lantai di atas kelasnya, saat sampai di kelas yang di tuju, dia bertanya pada salah satu siswa perempuan berkaca mata yang tengah berdiri di ambang pintu saat itu.

Sementara Kinara menunggu siswa berkaca mata itu memanggil Adrian, dia duduk di bangku depan kelas Adrian, tak lama kemudian Adrian keluar menemui gadis yang tengah duduk santai dengan kaki yang di gerak-garakin membuat Adrian sedikit tersenyum Lucu. Itulah yang ada di pikiran Adrian.

"Ada apa?" Tanya Adrian seperti biasa tanpa ekspresi, Kinara yang mendengarnya bangkit dengan senyum yang sedikit tertahan.

Kinara menyerahkan kotak makan berwarna ungu itu ke arah Adrian, membuat pria itu menaikkan satu alisnya. "Aku masak tapi pagi Buat kak Adrian, isinya nasi goreng ada taburan keju juga" Jelas Kinara seperti seorang peserta koki kepada chef nya.

Adrian tidak menerima benda berbentuk persegi dari tangan kecil Kinara. "Ambil aja" Jawab Adrian langsung berakhir meninggalkan Kinara yang masih mematung di tempat, untung saja suasana di Koridor kelas tersebut sepi jadi dia tidak perlu menjadi pusat perhatian untuk kesekian kalinya.

Kinara tersenyum sedikit meneteskan air matanya, entahlah dia rasa perlakuan Adrian kepadanya membuat hatinya tersayat. Sakit, itu yang di rasakan Kinara sekarang.

"Ajarkan aku bagaimana tidak menghargai seseorang, maka akan aku ajarkan bagaimana sabar menghadapi sikapmu itu" Gumam Kinara, tanpa terasa air matanya menetes namun segera ia usap, kemudian dia melangkahkan kakinya cepat dengan kepala tertunduk dalam, meninggalkan koridor kelas pria tanpa perasaan itu.

Tanpa Kinara tahu, Adrian sendiri menyaksikan ketika dirinya meneteskan air matanya dan menangkan pergi dengan rasa kecewa yang amat sangat.

"Maaf"

TBC

Gimana? Next kagak? Pleas tinggalkan jejak dengan Vote atau Comment nya ok?:)

Dear AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang